Rancang bangun alat Tangkap muroami dan bubu

5 HASIL

5.1 Aspek Teknik

Pada umumnya setiap tahun ikan ekor kuning dapat ditangkap lebih tinggi dibandingkan dengan jenis ikan lainnya di Kepulauan Seribu. Hasil tangkapan rata-rata sebesar 21.14 dari 12 jenis ikan yang biasa tertangkap di Kepulauan Seribu. Ikan ekor kuning di Kepulauan Seribu pada umumnya ditangkap dengan menggunakan alat tangkap muroami dan bubu, Pada Tabel 7 disajikan produksi dan effort dari masing-masing alat tangkap. Tabel 7 Jumlah produksi dan effort ikan ekor kuning dari alat tangkap muroami dan bubu, tahun 1997-2006 Tahun Muroami Bubu Produksi ton Effort trip Produksi ton Effort trip 1997 1,623.60 598 48.92 657 1998 505.72 385 6.93 532 1999 672.75 447 20.13 682 2000 428.40 413 29.43 749 2001 607.50 467 40.82 768 2002 649.13 865 43.76 437 2003 899.33 1,404 59.53 701 2004 438.00 536 29.10 680 2005 799.13 806 56.84 1,339 2006 930.75 576 99.25 1,433 Sumber: Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan DKI Jakarta 2006

5.1.1 Rancang bangun alat Tangkap muroami dan bubu

Muroami dan bubu merupakan alat tangkap untuk ikan ekor kuning di perairan Kepulauan Seribu. Berikut ini dijelaskan rancang bangun dari alat tangkap muroami dan bubu dengan spesifikasinya. Berdasarkan wawancara terhadap nelayan di Kepulauan Seribu alat tangkap muroami di Kepulauan Seribu terdiri atas tiga macam. Nelayan di daerah Kepulauan Seribu menyebutnya gongsol pengoperasiannya sebanyak 100 orang yang terdapat di Pulau Tidung, sedangkan kongsi pengoperasiannya sebanyak 70 orang yang terdapat di Pulau Panggang dan Jaring corok yang terdapat di Pulau Pramuka pengoperasiannya membutuhkan 10-17 orang. Jenis jaring corok inilah yang masih dapat ditemukan di Kepulauan Seribu khususnya di Pulau Pramuka. Pada umumnya seperangkat muroami terdiri atas bagian- bagian jaring, yaitu kaki panjang, kaki pendek, kantong dan dilengkapi dengan alat penggiring. Mengenai ukuran dari bagian-bagian jaring dan alat penggiring dapat dilihat pada Tabel 8. Panjang jaring kaki panjang rata-rata 30 meter dengan lebar 9 meter dan panjang pada jaring kaki pendek rata-rata 11 meter dengan lebar 9. Bagian kantong sebesar 15 meter dengan memiliki ketinggian rata-rata 9 meter. Untuk ukuran mata jaring kaki panjang, kaki pendek dan kantong memiliki ukuran mata jaring yang sama, yaitu 1.5 inchi. Pada bagian tertentu ris atas dari jaring kaki panjang dan kaki pendek, diikatkan pelampung-pelampung kecil yang merupakan pelampung tetap yang terbuat dari gabus dengan ukuran 30 cm, disamping itu masih dilengkapi pelampung tanda dari gerigen. Pelampung juga terdapat pada bagian atas mulut kantong. Pada bagian bawah jaring kaki panjang dan kaki pendek dilengkapi dengan pemberat dari timah dengan ukuran 6 cm, demikian juga pada bagian bawah mulut kantong. Secara rinci rancang bangun dari jaring kaki panjang, jaring kaki pendek, kantong dan alat pengusir dapat dilihat pada Gambar 10; 11; 12; 13; 14a dan 14b. Gambar 10 Alat tangkap muroami Kaki pendek Kantong Kaki panjang 46 Keterangan: a. Tali pelampung d. Badan jaring kaki panjang b. Pelampung e. Jangkar c. Pelampung tanda dari gerigen f. Pemberat Gambar 11 Rancang bangunan jaring kaki panjang c b a e f 30 m d 9 m 30 m 50 m 1 m 0.5 m d Keterangan: a. Tali pelampung d. Jaring kaki pendek b. Pelampung e. Jangkar c. Pelampung tanda dari gerigen f. Pemberat Gambar 12 Rancang bangun jaring kaki pendek Keterangan: a. Jaring Kantong Gambar 13 Rancang bangun jaring kantong 15 m a 9 m b a d e 11 m 9 m f c 1 m 0.5 m d 30 m 50 m 48 Keterangan: a. Pelampung c. Cincin Besi b. Bendera rumbai-rumbai d. Tali Penggiring Gambar 14 Alat penggiring a Alat penggiring di Kepulauan Seribu b Rancang bangun alat pengusir b a 1 m d c b a 100 m 14 m 0.5 m Alat pengusir atau penggiring yang biasa disebut dengan kecrek berfungsi untuk menggiring ikan agar masuk ke dalam kantong dan juga sebagai alat komunikasi antara sesama penggiring dengan cara menarik tali penggiring untuk memberi tahu adanya gerombolan ikan ekor kuning. Panjang alat pengusir kurang lebih 100 meter yang dilengkapi dengan pelampung, bendera yang berbentuk rumbai-rumbai panjang yang berwarna putih dan dilengkapi dengan cincin besi yang berdiameter kira-kira 3-4 cm. Tabel 8 Spesifikasi dari bagian-bagian alat tangkap muroami di Perairan Kepulauan Seribu, tahun 2007 No Bagian alat tangkap BahanUkuran 1 Kaki panjang a Jaring Bahan; P x L m; mesh size inchi PA; 30 x 9; ± 1.5 b Pelampung Bahan; Jumlah buah; panjang cm; diameter cm Fiber gabus; 30 ; 8; 5 c Pemberat Bahan; Jumlah buah; panjang cm; diameter cm Timah; 60; 6; 2 2 Kaki pendek a Jaring Bahan; P x L m; mesh size inchi PA; 11 x 9; ± 1.5 b Pelampung Bahan; Jumlah buah; panjang cm; diameter cm Fiber gabus; 12 ; 8; 5 c Pemberat Bahan; Jumlah buah; panjang cm; diameter cm Timah; 24; 6; 2 3 Kantong Bahan; P x T m; mesh size inchi PA; 15 x 9; ± 1.5 4 Alat pengusir a Tali Bahan; Panjang m; diameter cm PE; 100; 1.5 b Pelampung Bahan; Jumlah buah; panjang cm; diameter cm Gabus; 100; 8; 5 c Benderadaun nyiur Bahan; warna; bentuk plastik; putih; rumbai-rumbai d cincin besi kecrek Bahan; Jumlah buah; ukuran kg stainlessteel; 7; 1-1.5 Sum ber: Hasil wawancara terhadap nelayan di Pulau Pramuka 2007 Bubu merupakan salah satu alat tangkap yang pengoperasian di perairan karang di Kepulauan Seribu. Berdasarkan hasil wawancara jenis bubu yang berada di Kepulauan Seribu, yaitu bubu dalam. Bahan pembuatan bubu biasanya menggunakan bambu atau kawat yang sangat berpengaruh terhadap ketahanan bubu. Jika bubu yang terbuat dari bambu ketahanannya 3-4 bulan, sedangkan yang dari kawat 8-12 bulan. Hal inilah yang menjadikan lebih tinggi harga bubu yang terbuat dari kawat dibandingkan dengan yang terbuat dari bambu. Bubu dalam memiliki ukuran panjang 120 cm, lebar 90 cm dan tinggi 45 cm dengan mempunyai rangka dari bambu berdiameter 0.5 cm. Jumlah mulut bubu satu yang memiliki ukuran mulut bubu bagian luar dengan panjang 64 cm dan tinggi 45 cm, sedangkan mulut bubu dalam yang panjang 55 cm dan tinggi 32 cm. Bubu ini dilengkapi dengan empat pemberat yang masing-masing beratnya 2-5 kg. Bubu yang dioperasikan di Perairan Kepulauan Seribu sebanyak 10-30 buah per unitnya. Secara rinci rancang bangun bubu dan spesifikasi alat tangkap bubu dapat dilihat pada Gambar 15a, 15b ,15c 15d dan Tabel 9. Tabel 9 Spesifikasi dari bagian-bagian alat tangkap bubu di Perairan Kepulauan Seribu, tahun 2007 No Bagian alat tangkap BahanUkuran 1 Badan bubu Bahan; P x L x T cm; mesh size cm KawatBambu; 120 x 90 x 45; 2.5 x 2.5 2 Rangka bubu Bahan; diameter cm kawatBambu; 0.5 cm 3 Mulut bubu Bahan; jumlah buah kawat Bambu; 1 a. Mulut bubu luar P x T cm 64 x 45 b. Mulut bubu dalam P x T cm 55 x 32 4 Pemberat Bahan; jumlah buah; berat kg Batu; 4; 2-5 kg 5 Tali pemberat Bahan; ukuran inchi PE; 1 Sumber: Hasil wawancara terhadap nelayan di Pulau Pramuka 2007 Gambar 15 a Rancangan bangun bubu b Rancang bangun mulut bubu c Bubu di Kepulauan Seribu d satu unit bubu sebanyak 10-30 buah c a 90 cm 120 cm A B 45 cm Keterangan: A. Badan bubu B. Mulut bubu C. Mulut bubu luar D. Mulut bubu bagian dalam 64 cm 55 cm 45 cm D C 32 cm b d 5-15 m 5-15 m

5.1.2 Kapalperahu dan nelayan