Kondisi Perikanan Tangkap, Jumlah Produksi Perikanan dan Nilai Produksi Perikanan

sektor pertanian mengalami peningkatan tahun 2004 dari Rp 28,188,000,000.00 menjadi Rp 29,028,000,000.00 tahun 2005, atau mengalami peningkatan sebesar 1.5. Sub sektoral perikanan memberikan kontribusi sebesar 97.6 pada sektor pertanian.

4.4 Kondisi Perikanan Tangkap, Jumlah Produksi Perikanan dan Nilai Produksi Perikanan

Variasi alat tangkap ikan di Perairan Kepulauan Seribu cukup beragam, alat tangkap bubu dan pancing cukup menonjol yaitu masing-masing mencapai 15 – 190 unit untuk pancing dan 0 – 240 unit untuk bubu tambun. Kedua jenis alat tangkap ikan ini banyak ditemukan Kecamatan Kepulauan Seribu Utara seperti di Pulau Panggang, P Kelapa dan P Pramuka. Sementara alat tangkap yang berbentuk jaring seperti jaring payang cukup banyak ditemukan di P Panggang, P Kelapa Dua dan P Sebira. Alat tangkap pancing di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan lebih dominan terutama di pulau Tidung dan P Untung Jawa yaitu 125 dan 270 unit Lampiran 3. Jumlah armada kapal perikanan tangkap di Kepulauan Seribu masih di dominasi oleh kapal-kapal kecil berukuran 1 – 5 GT, sementara kapal berukuran 10 – 20 GT relatif masih sangat sedikit. Kapal berukuran besar banyak ditemukan di Pulau Tidung yaitu sebanyak 16 unit Lampiran 4. Nelayan di Kepulauan Seribu kebanyakan merupakan nelayan tetap dengan jumlah sebanyak 8,975 orang, sedangkan nelayan musiman berjumlah 1,427 orang. Hal ini mengindikasikan bahwa mata pencaharian pokok penduduk Kepulauan Seribu adalah nelayan. Nelayan musiman yang umumnya merupakan penduduk pendatang, banyak ditemukan di Pulau Panggang sebanyak 145 orang, P Kelapa 315 orang, P Harapan 200 orang dan P Tidung 300 orang Lampiran 5. Berdasarkan laporan Kepulauan Seribu dalam Angka tahun 2004 2006, kegiatan penangkapan ikan harian nelayan Kepulauan Seribu cukup tinggi mencapai 6,065 orang, sedangkan untuk mingguan dan bulanan sebanyak 1,994 orang dan 2,322 orang. Produksi Perikanan laut dan nilai produksinya di Kepulauan Seribu pada lima tahun terakhir 2002-2006 mengalami fluktuasi. Jumlah produksi terbanyak terdapat pada tahun 2003 dan terendahnya pada tahun 2004, yaitu 5,891.4 ton dan 2,838.8 ton yang diikuti dengan nilai produksinya, yaitu pada tahun 2003 sebesar Rp34,312,500,000.00 dan tahun 2003 sebesar Rp21,324,860,000.00. Berdasarkan buku tahunan statistik perikanan tangkap DKI Jakarta Tahun 2002- 2005 jenis ikan ekor kuning menunjukkan produksi tertinggi pada setiap tahunnya, yaitu pada tahun 2002 sebesar 758.4 ton, tahun 2003 sebesar 1,035.7 ton, tahun 2004 sebesar 504.7 ton, tahun 2005 sebesar 955.9 ton dan tahun 2006 sebesar 1,064 ton. Tabel 6 Jumlah produksi dan nilai produksi perikanan di Kepulauan Seribu tahun 2002-2006 Tahun Jumlah Produksi ton Nilai Produksi Rp1000 2002 4,327.5 25,463,554 2003 5,891.4 34,312,500 2004 2,838.8 21,324,860 2005 3,194.6 28,817,209 2006 4,643.1 45,809,826 Sumber: DInas Peternakan Perikanan dan Kelautan DKI Jakarta 2002-2006 5 HASIL

5.1 Aspek Teknik