Produksi lestari Aspek Teknik

Hubungan upaya penangkapan dan CPUE hasil standarisasi ke muroami mengalami penurunan pada tahun 1997 dengan upaya penangkapan sebesar 616 trip dan nilai CPUEnya sebesar 2,7151 ton per trip, sedangkan pada tahun 2006 upaya penangkapan sebesar 637 trip menyebabkan penurun nilai CPUE sebesar 1,6159 ton per trip Lampiran 6. Hubungan upaya penangkapan dan CPUE hasil standarisasi ke alat tangkap bubu juga mengalami penurunan dapat dilihat pada tahun 1997 dengan upaya penangkapan sebesar 22,462 trip dan nilai CPUEnya meningkat sebesar 0.0745 ton per trip, sedangkan pada tahun 2003 upaya penangkapan sebesar 43,182 trip menyebabkan penurun nilai CPUE sebesar 0.0222 ton per trip Lampiran 6. Hal ini bila dilihat dari upaya penangkapannya semakin meningkat setiap tahunnya, tetapi nilai CPUEnya menurun setiap tahunnya ini dapat disebabkan oleh upaya penangkapan effort yang dilakukan di Perairan Kepulauan Seribu setiap tahunnya meningkat, sedangkan sumberdaya yang ada terus menurun setiap tahunnya, sehingga di Perairan Kepulauan Seribu tersebut telah adanya indikasi penangkapan berlebih terhadap sumberdaya yang ada atau yang lebih dikenal dengan biological overfishing.

5.1.8 Produksi lestari

Produksi aktual Ikan ekor kuning merupakan produksi yang didaratkan di TPI Kepulauan Seribu dari tahun 1997-2006 dan produksi lestari ikan ekor kuning adalah nilai yang diperoleh dari hasil perhitungan berdasarkan parameter biologi r, q dan k yang dihitung berdasarkan dengan koefisien α, β dan γ menggunakan formula pendekatan model CYP Persamaan 22. Secara grafik perbandingan produksi aktual dan produksi lestari ikan ekor kuning hasil standarisasi ke alat tangkap muroami disajikan pada Gambar 29. Tangkapan atau produksi aktual ikan ekor kuning di Perairan Kepulauan Seribu pada tahun 1997-2006 nampak berfluktuasi dan cenderung menurun pada setiap tahunnya. Produksi aktual tertinggi pada tahun 1997 sebesar 1,673 ton, sedangkan yang terendah pada tahun 2000 sebesar 458 ton, serta produksi lestari tertinggi sebesar 532 ton pada tahun 1999 dan yang terendah pada tahun 2003 sebesar -2040 ton. Gejala penurunan produksi lestari ikan ekor kuning terlihat pada tahun 2002-2003 dan 2005-2006 seiring dengan peningkatan tangkapan aktual, hal ini mengindikasikan adanya gejala over fishing secara biologi biological overfishing. Gambar 29 Perbandingan produksi aktual dan produksi lestari ikan ekor kuning hasil standarisasi ke alat tangkap muroami, tahun 1997-2006 Berdasarkan Gambar 30 perbandingan produksi aktual dan produksi lestari dari hasil standarisasi ke alat tangkap bubu. Produksi lestari ikan berada sangat jauh di bawah produksi aktual. Kondisi ini mengindikasikan bahwa kegiatan penangkapan ikan di Kepulauan Seribu telah terjadi biological overfishing terlihat dengan nilai produksi lestari yang minus -. Artinya sumberdaya ikan tersebut masih tersedia, akan tetapi dalam kondisi tidak melakukan perbaharuan lagi dan telah mengalami degredasi dan memerlukan waktu lama untuk pemulihan. Gambar 30 Perbandingan produksi aktual dan produksi lestari ikan ekor kuning hasil standarisasi ke alat tangkap bubu, tahun 1997-2006 Hubungan produksi lestari dengan effort hasil standarisasi ke alat tangkap muroami Gambar 31 diperoleh persamaan y=-0.002x 2 + 2.275x - 2E- 12. Produksi aktual memperlihatkan nilai jauh lebih besar diatas nilai produksi lestari. Bahkan pada tahun 2003 produksi lestasri menunjukkan nilai negatif, -2500 -2000 -1500 -1000 -500 500 1000 1500 2000 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 P rod a k tu al pr od l e st ar i t on Tahun Prod Aktual ton Prod lestari ton 800,000,000 700,000,000 600,000,000 500,000,000 400,000,000 300,000,000 200,000,000 100,000,000 - 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 P rod Le s ta ri t on P rod A k tu al to n Tahun Prod Aktual ton Prod lestari ton yaitu sebesar -2040 ton. Tingkat produksi lestari maksimal diperoleh sebesar 532 ton dengan jumlah effort sebanyak 460 trip per tahun, pada kondisi ini tingkat produksi aktual hanya mencapai 693 ton. Bila tingkat upaya effort ditingkatkan dari jumlah 460 trip per tahun, maka akan terjadi menurunnya tingkat produksi lestari. Kondisi ini bila tidak dikendalikan, maka akan menyebabkan terjadinya degredasi dari sumberdaya ikan ekor kuning di Perairan Kepulauan Seribu. Gambar 31 Hubungan produksi aktuallestari dengan effort hasil standarisasi ke alat tangkap muroami Hubungan produksi lestari dengan effort hasil standarisasi ke alat tangkap bubu dapat dilihat pada Gambar 32. Hubungan produksi lestari dan effort diperoleh persamaan y=-0.461x 2 + 4073.x - 1E+06. Produksi aktual memperlihatkan nilai yang sangat jauh berbeda dengan produksi lestari, dimana nilai produksi aktual lebih besar diatas nilai lestari. Bahkan selama 10 tahun produksi lestari menunjukkan nilai negatif. Tingkat produksi lestari maksimal diperoleh sebesar -11,538,948.56 ton dengan jumlah effort sebanyak 10,519 trip per tahun, pada kondisi ini tingkat produksi aktual hanya mencapai 467 ton. Hal ini menunjukkan apabila di Perairan Kepulauan Seribu alat tangkap ikan ekor kuning distandarisasi ke alat tangkap bubu, maka kondisi makin tidak terkendali dan menyebabkan terjadinya degredasi dari sumberdaya ikan ekor kuning. 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 y = -0.0009x2 + 1.6553x + 7E-12 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 P ro d u k si A k tu al lest ar i to n Effort trip Prod Aktual ton Prod lestari ton Gambar 32 Hubungan produksi aktuallestari dengan effort hasil standarisasi ke alat tangkap bubu 5.2 Aspek Biologi 5.2.1 Panjang berat ikan ekor kuning