Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

3 Kalimat majemuk setara atau sering disebut kalimat luas setara adalah kalimat yang terdiri atas dua atau lebih klausa bebas. Dalam bahasa Arab, kalimat ini disebut sebagai kalam murakkab. 7 Contoh: ة يغص جا د كلت و ة يّك جا د ه Contoh tersebut merupakan klausa bebas, klausa berdiri sendiri dan tidak menjadi bagian dari klausa lainnya. Klausa pada kalimat tersebut dihubungkan oleh penghubung setara, yaitu و . Kalimat majemuk bersusun sering disebut juga kalimat majemuk bertingkat atau kalimat luas tidak setara. Kalimat majemuk bersusun adalah kalimat yang minimal terdiri atas satu klausa bebas atau klausa terikat. Dalam bahasa Arab, jenis kalimat ini bisa disebut dengan istilah kalam tarkibiy. 8 Contoh: جس لا ىلإ به أ ع جلا ا آ ع سأ ام نع Kalimat di atas terdiri atas dua klausa yang tidak setara, karena salah satunya berupa klausa terikat. Dengan kata lain kedua klausa pada kalimat itu bertingkat. Kalimat terdiri atas klausa bebas أ جس لا ىلإ به dan klausa terikat ع سأ ام نع آ ع جلا ا . Dalam penelitian ini, Peneliti akan mengkaji salah satu hubungan semantis dalam kalimat majemuk subordinatif. Salah satu diantaranya adalah hubungan semantis komplementasi. Dalam hubungan komplementasi, klausa subordinatif melengkapi apa yang dinyatakan oleh verba klausa utama oleh nomina subjek, 7 Imam Asrori. Sintaksis Bahasa Arab, Malang, Misykat, 2004, h. 103 8 Imam Asrori. Sintaksis Bahasa Arab, Malang, Misykat, 2004, h. 103 4 baik dinyatakan maupun tidak. Jenis kalimat majemuk subordinatif hubungan kompelementasi ini dihubungkan dengan konjungsi „bahwa‟. Contoh: Peneliti perlu menekankan di sini bahwa isi bukunya belumlah sempurna. Adapun dalam bahasa Arab, kalimat majemuk subordinatif hubungan komplementasi biasa dihubungkan dengan partikel inna atau anna. ۷۷ : ه ا Tidakkah mereka itu tahu, bahwa Allah mengetahui apa-apa yang mereka rahasiakan dan apa-apa yang mereka lahirkan Namun, tidak semua partikel bisa menempati sebagai konjungsi hubungan komplementasi. Ia baru bisa dijadikan sebagai konjungsi komplementasi selama ia mengapit dua klausa yang terdapat dalam kalimat majemuk. Kalau tidak, maka partikel tidak bisa dikategorikan sebagai konjungsi hubungan komplementasi dalam kalimat majemuk subordinatif. Beranjak dari masalah di atas, Peneliti merasa perlu mengangkat kajian kalimat majemuk subordinatif sebagai analisis dalam penelitian kali ini. Alasan Peneliti menggunakan terjemahan Tafsir Al-quran al-Karim karya Mahmud Yunus, karena di dalam Tafsir tersebut ayat-ayat yang mengandung kalimat majemuk subordinatif hubungan subordinatif sangat bervariatif untuk diteliti. Oleh karena, dalam penelitian ini, Peneliti akan memberi judul: “Terjemahan Tafsir Al-quran al-Karîm Karya Mahmud Yunus: Kalimat Majemuk Subordinatif Hubungan Komplementasi dalam Surat al-Baqarah. ” 5

B. Pembatasan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, Peneliti memfokuskan diri pada kalimat majemuk subordinatif dalam surat al-Baqarah terjemahan Tafsir Al-quran al-Karim karya Mahmud Yunus. Oleh karena itu, rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Konjungsi apa saja yang digunakan dalam kalimat majemuk subordinatif hubungan komplementasi dalam Tafsir Al-quran al-Karim karya Mahmud Yunus? 2. Bagaimana kualitas penerjemahan kalimat majemuk subordinatif hubungan komlemantasi dalam Tafsir Al-quran al-Karim karya Mahmud Yunus?

C. Tinjauan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui konjungsi kalimat majemuk subordinatif dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab dalam Tafsir Al-quran al-Karim karya Mahmud Yunus; 2. Mengetahui kualitas penerjemahan kalimat majemuk subordinatif hubungan komplementasi dalam Tafsir Al-quran al-Karim karya Mahmud Yunus.

D. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini menganalisis tentang kalimat majemuk subordinatif dengan mengambil korpus dalam surat al-Baqarah terjemahan Tafsir Al-quran al-Karim karya Mahmud Yunus. 6 Sejauh yang peneliti temukan dalam menyusun proposal skripsi ini di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah peneliti tidak menemukan penelitian kalimat majemuk subordinatif terhadap terjemahan surat al-Baqarah. Yang peneliti temukan adalah penelitian dengan judul skripsi “Kalimat Majemuk Subordinatif Hubungan Kompelementasi Dalam Surat Al-Anfal ” yang diteliti oleh Ahmad Anis pada tahun 2006. Penelitian terdahulu pada umumnya menganalisis jenis kalimat majemuk subordinatif yang berbeda dengan peneliti dan menjadikan penerjemahan surat al- Anfal sebagai korpus penelitian sedangkan peneliti menjadikan surat al-Baqarah sebagai korpus. Perbedaan penelitian ini dengan peneliti sebelumnya yaitu peneliti menggunakan terjemahan Al-quran karya Mahmud Yunus sedangkan penelitian terdahulu menggunakan terjemahan Al-quran Departemen Agama.

E. Metodologi Penelitian

1. Sumber Data

Dalam penelitian ini, Peneliti merujuk pada sumber-sumber primer dan sekunder. Sumber primer dalam penelitian ini yaitu pada terjemahan Tafsir Al- quran al-Karim karya Mahmud Yunus. Sedangkan sumber sekunder pada penelitian ini berupa buku sintaksis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab. Dalam penelitian ini yang pertama kali dilakukan oleh Peneliti adalah mencari kalimat majemuk subordinatif hubungan komplementasi yang terdapat dalam terjemahan surat al-Baqarah pada tafsir Al-quran al-Karim karya Mahmud Yunus. 7

2. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, Peneliti menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data-data yang terkait dengan masalah yang akan diteliti, yaitu berupa teks-teks atau kata-kata, bukan angka-angka. 9 Dengan teks terjemahan sebagai objek, yaitu terjemahan Tafsir Al-quran pada surat al- Baqarah karya Mahmud Yunus. Adapun dalam Penelitian skripsi ini, Peneliti mengacu pada buku “Pedoman Penelitian Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, dan Disertasi” yang diterbitkan oleh Center for Quality Development and Assurance UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Press 2007.

F. Sistematika Penelitian

Agar Penelitian lebih terarah dan sistematis, maka langkah yang Peneliti lakukan adalah sebagai berikut: BAB I pendahuluan. Bagian pendahuluan ini berisi satu bab tersendiri yang terdiri dari beberapa sub-sub, antara lain: Latar Belakang Masalah, kemudian selanjutnya berisi tentang Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penelitian. BAB II kerangka teori. Bagian kerangka teori ini akan menguraikan jenis- jenis kalimat menurut a subjek dan predikat jumlah klausa, b fungsi sintaksisnya, dan c susunan fungsi sintaksisnya; kalimat majemuk koordinatif dan subordinatif ciri-ciri serta jenis masing-masing ditinjau dari antarklausa; mengulas kalimat majemuk subordinatif hubungan komplementasi ditinjau dari 9 Mahsun, Metode Penelitian Bahasa Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013 , h. 72