SEJARAH MAHMUD YUNUS DALAM MENERJEMAHKAN AL- QURAN

54 itu dengan lebar panjang. Tembusannya M. Yunus kirimkan kepada Presiden RI dan Menteri Agama. Akhirnya beliau tidak berkutik lagi, hanya diam. Kemudian setelah habis cetakan itu, Mahmud yunus bersama istri Darisah binti Ibrahim meneruskan menerbitkan tafsir Quran Karim itu. Lalu mereka terbitkan beberapa kali tanpa ada perubahan yang besar. Hanya ada perubahan sedikit demi sedikit. 55

BAB IV ANALISIS DATA

A. TEMUAN

Dalam pembahasan bab IV ini, Peneliti berupaya menganalisis kalimat majemuk subordinatif hubungan komplementasi dalam surat al-Baqarah pada terjemahan Tafsir Al-quran al-Karim karya Mahmud Yunus yang biasa dihubungkan dengan konjungsi ّ إ inna atau ّ أanna dan verba qâla. Sebelum melakukan analisis, Peneliti akan memaparkan hasil dari ayat yang mengandung kalimat majemuk subordinatif hubungan komplementasi pada surat al-Baqarah terjemahan Tafsir Al-quran al-Karim karya Mahmud Yunus. Dalam penelitian ini, Peneliti menemukan 202 data dari 286 ayat dalam surat al-Baqarah yang meliputi kalimat majemuk subordinatif hubungan komplementasi dengan tiga kategori yaitu ّ إ inna , ّ أ anna, dan qâla. Data yang diperoleh dalam kategori ّ إ inna terdapat 32,7, kategori ّ أ anna terdapat 12,4, dan kategori qâla terdapat 55. Berikut ayat-ayat yang termasuk menjadi kategori kalimat majemuk subordinatif hubungan komplementasi:

B. ANALISIS

1. Ayat 8:                                           Diantara manusia ada yang berkata: Kami telah beriman kepada Allah dan hari yang kemudian, padahal meraka itu bukan orang-orang beriman. Dalam ayat di atas al-Baqarah: 8 terdapat satu kalimat majemuk subordinatif hubungan komplementasi, karena mengandung verba qâla. Setiap 56 jumlah setelah verba tersebut maka ia akan menjadi hubungan komplementasi, baik partikel ّ إ inna itu dinyatakan maupun tidak, dan dalam ayat ini partikel ّ إ inna kebetulan tidak ada. Jumlah  Merupakan klausa utama, sedangkan jumlah     sampai   merupakan klausa bawahan. Dalam klausa bawahannya tidak diwajibkan konjungsi ّ إ inna karena verba klausa utamanya ialah derivasi dari qâla. Adapun penerjemahannya sudah tepat, karena hubungan komplementasi dianggap sebagai kalimat langsung. 2. Ayat 11                                         Apabila dikatakan kepada mereka; janganlah kamu berbuat bencana dimuka bumi, maka jawab mereka: Hanya kami yang berbuat kebaikan. Dalam ayat di atas al-Baqarah: 11 terdapat dua kalimat majemuk subordinatif hubungan komplementasi, yaitu pada kalimat yang digaris bawahi. Pertama, jumlah  merupakan klausa utama, sedangkan jumlah    merupakan klausa bawahan. Kedua, jumlah  merupakan klausa utama, sedangkan jumlah   merupakan klausa bawahan. Adapun terkait dengan penerjemahan hubungan komplementasi ayat di atas, untuk bagian pertama sudahlah cukup begitu pula pada bagian kedua 57 sudahlah cukup. Menurut hemat Peneliti pada bagian kedua, klausa bawahan dianggap sebagai kalimat langsung karena konjungsi ّ إ inna tidak diartikan. 3. Ayat 14:                                                           Apabila mereka menemui orang-orang yang beriman, mereka berkata: Kami telah beriman. Tetapi bila mereka bersembunyi dengan ketua-ketuanya, mereka berkata pula: Sesungguhnya kami beserta kamu juga, hanya kami memperolok-olokan orang-orang beriman. Dalam ayat di atas al-Baqarah: 14 terdapat dua kalimat majemuk subordinatif hubungan komplementasi, yaitu pada kalimat yang digaris bawahi yaitu,   dan …    . Pertama, jumlah  merupakan klausa utama, sedangkan jumlah  merupakan klausa bawahan. Kedua, jumlah  merupakan klausa utama sedangkan jumlah  sampai    merupakan klausa bawahan. Adapun dalam penerjemahannya bagian pertama sudahlah cukup karena termasuk kalimat langsung. Sedangkan pada bagian kedua, klausa bawahan yang merupakan hubungan komplementasi memang lebih tepat