13
artinya tanpa menggunakan konjungsi.
16
Berikut ini beberapa contoh
kalimat majemuk koordinatif:
10 Nenek melirik, kakek tersenyum, dan adik tertawa-tawa.
11 Dia membuka pintu, lalu menyilakan kami masuk.
12 Beliau membuka pintu itu, tetapi membiarkan kami berdiri di luar.
13 Dia datang dan duduk di sebelah saya.
Apabila ada unsur klausa yang sama, maka biasanya unsur yang sama itu disenyawakan atau dirapatkan. Misalnya, pada kalimat 13,
unsur subjek pada klausa kedua tidak ditampilkan lagi karena sama dengan subjek pada klausa pertama. Dalam buku tata bahasa tradisional
konstruksi kalimat seperti 13 itu disebut kalimat majemuk rapatan.
17
2. Kalimat Majemuk Subordinatif
Kalimat majemuk bertingkat subordinatif adalah kalimat majemuk yang dibangun atas dua kalimat tunggal. Kedua kalimat
tunggal tersebut memiliki kedudukan yan berbeda. Biasanya dibangun atas dua, yaitu anak kalimat dan induk kalimat.
18
Kalimat majemuk subordinatif adalah kalimat majemuk yang hubungan antara klausa-
klausanya tidak setara atau sederajat. Klausa yang satu merupakan klausa atasan, dan klausa yang lain merupakan klausa bawahan.
19
14 Nenek membaca komik ketika kakek tidak ada di rumah. Klausa utama
Klausa bawahan
16
Abdul Chaer. Linguistik Umum, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h. 244
17
Abdul Chaer. Linguistik Umum, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h. 244
18
Suhardi. Dasar-Dasar Ilmu Sintaksis Bahasa Indonesia, Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2013, h. 75
19
Abdul Chaer. Linguistik Umum, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h. 244-245
14
Sedangkan, sebuah unsur dari kalimat sumber kalimat tunggal dibentuk menjadi sebuah kalimat, dan kalau kalimat bentukan ini
digabungkan dengan sisa kalimat sumbernya, maka akan terbentuklah kalimat majemuk bertingkat.
20
C CIRI–CIRI
SINTAKSIS DAN
SEMANTIS HUBUNGAN
KOORDINASI DAN SUBORDINASI 1.
Ciri-Ciri Sintaksis Hubungan Koordinasi dan Subordinasi
Koordinasi menghubungkan dua klausa atau lebih yang setara, sedangkan subordinasi menghubungkan dua klausa yang salah satu diantaranya
merupakan bagian dari klausa yang lain. Bagian kalimat yang dihubungkan oleh konjungsi baik koordinatif maupun subordinatif itu sendiri dapat
berbentuk kalimat majemuk. Contoh:
15 Ada wanita yang menumbuk padi, tetapi ada juga wanita yang membuat
tepung dan suami mereka membicarakan sepak bola. 16
Ketua partai itu tetap menyatakan kebanggaannya karena ternyata partainya masih dapat meraih hamper empat belas juta suara pemilih
setelah suara itu dihitung ulang. 17
Dia pindah ke Jakarta setelah ayahnya meninggal dan ibunya kawin lagi.
20
Ida Bagus Putrayasa. Analisis Kalimat Fungsi, Kategori, dan Peran, Bandung: PT Refika Aditama, 2007, h. 59