12
Biasanya, pola S-P menjadi berterima jika subjeknya diubah menjadi definit, tetapi maknanya tentu sudah berbeda. Contoh:
8 Masalah tersebut ada dalam tubuh partai.
S P 3
Kalimat permutasi adalah kalimat yang berpola terbalik, yaitu P-S, atau P- O-S. Berbeda dengan inverse, permutasi tidak mengharuskan urutan P-S,
tetapi hanyalah merupakan salah satu gaya yang dapat dipilih dari urutan yang baku. Biasanya, permutasi dilakukan karena ada unsur kalimat yang
ingin difokuskan maknanya.
13
Contoh: 9
Tak perlu datang dia → Dia tak perlu datang P S S
P B.
KALIMAT MAJEMUK KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF SERTA JENISNYA MASING-MASING
1. Kalimat Majemuk Koordinatif
Kalimat majemuk koordinatif setara adalah kalimat majemuk yang dibangun atas dua kalimat tunggal.
14
Bila hubungan antara kedua pola kalimat itu sederajat maka terdapatlah kalimat majemuk yang
setara.
15
Kalimat majemuk koordinatif adalah kalimat majemuk yang klausa-klausanya memiliki status yang sama, yang setara, atau yang
sederajat. Klausa-klausa dalam kalimat majemuk koodinatif secara eksplisit dihubungkan dengan konjungsi koordinatif, seperti dan, atau,
tetapi, dan lalu: namun, tak jarang hubungan itu hanya secara implisit,
13
Miftahul Khairah dan Sakura Ridwan.Sintaksis Memahami Satuan Kalimat Perspektif Fungsi, Jakarta: Bumi Aksra, 2014, h. 170
14
Suhardi. Dasar-Dasar Ilmu Sintaksis Bahasa Indonesia, Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2013, h. 74
15
Gorys Keraf. Tatabahasa Indonesia, Jakarta: Nusa Indah, 1984, h. 168
13
artinya tanpa menggunakan konjungsi.
16
Berikut ini beberapa contoh
kalimat majemuk koordinatif:
10 Nenek melirik, kakek tersenyum, dan adik tertawa-tawa.
11 Dia membuka pintu, lalu menyilakan kami masuk.
12 Beliau membuka pintu itu, tetapi membiarkan kami berdiri di luar.
13 Dia datang dan duduk di sebelah saya.
Apabila ada unsur klausa yang sama, maka biasanya unsur yang sama itu disenyawakan atau dirapatkan. Misalnya, pada kalimat 13,
unsur subjek pada klausa kedua tidak ditampilkan lagi karena sama dengan subjek pada klausa pertama. Dalam buku tata bahasa tradisional
konstruksi kalimat seperti 13 itu disebut kalimat majemuk rapatan.
17
2. Kalimat Majemuk Subordinatif
Kalimat majemuk bertingkat subordinatif adalah kalimat majemuk yang dibangun atas dua kalimat tunggal. Kedua kalimat
tunggal tersebut memiliki kedudukan yan berbeda. Biasanya dibangun atas dua, yaitu anak kalimat dan induk kalimat.
18
Kalimat majemuk subordinatif adalah kalimat majemuk yang hubungan antara klausa-
klausanya tidak setara atau sederajat. Klausa yang satu merupakan klausa atasan, dan klausa yang lain merupakan klausa bawahan.
19
14 Nenek membaca komik ketika kakek tidak ada di rumah. Klausa utama
Klausa bawahan
16
Abdul Chaer. Linguistik Umum, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h. 244
17
Abdul Chaer. Linguistik Umum, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h. 244
18
Suhardi. Dasar-Dasar Ilmu Sintaksis Bahasa Indonesia, Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2013, h. 75
19
Abdul Chaer. Linguistik Umum, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h. 244-245