5.1.3 Komposisi hasil tangkapan
1 Tangkapan total
Hasil tangkapan bagan sampel 6 unit selama satu bulan terdiri dari 34 jenis ikan, dengan bobot total hasil tangkapan mencapai 4.139 kg, sehingga rata-rata hasil
tangkapan per unit bagan per bulan adalah 690 kg. Hasil tangkapan bagan dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu jenis ikan pelagis dan demersal.
Teri Stolephorus spp adalah spesies yang paling banyak tertangkap selama penelitian. Teri yang tertangkap rata-rata memiliki panjang dan berat total kurang
lebih 6,6 cm dan 6,4 gram. Total tangkapan teri Stolephorus sp selama satu bulan pada enam unit bagan adalah 2.546 kg, atau rata-rata per unit bagan sekitar
424 kgbaganbulan. Selain teri, ikan tembang Sardinella fimbriata juga mendominasi selama penelitian, dimana rata-rata tangkapannya mencapai 775 kg atau
129 kgbaganbulan. Tembang yang tertangkap rata-rata memiliki panjang total dan bobot sekitar 9,9 cm dan 11,9 gram. Hasil tangkapan ketiga yang memiliki dominasi
tinggi lainnya adalah ikan pepetek. Pepetek Leiognathus sp yang tertangkap selama satu bulan oleh enam unit bagan adalah 356 kg atau 59 kg per unit per
bulan, ukuran pepetek yang tertangkap rata-rata memiliki panjang total mencapai 7,8 cm dan berat tubuh rata-rata mencapai 11,3 gram.
Tangkapan bagan terendah selama penelitian adalah ikan sebelah Pseuttodes erumai
, ikan ini hanya tertangkap satu ekor selama uji coba. Minimnya jumlah ikan sebelah Pseuttodes erumai yang tertangkap oleh bagan disebabkan jenis ikan ini
adalah jenis ikan demersal yang hidup di dasar perairan dan hanya sewaktu-waktu melakukan ruaya diurnal naikturun ke permukaan perairan. Selain itu, adanya ikan
demersal yang tertangkap juga disebabkan oleh adanya sikap feeding habit ikan-ikan demersal yang tertarik oleh kumpulan ikan disekitar bagan. Data hasil tangkapan
bagan sampel selama satu bulan disajikan pada Tabel 10.
36
Tabel 10 Data hasil tangkapan bagan sampel selama satu bulan
Rata-rata No Spesies
Panjang cm
Berat gram
Berat Total gram
Rata-rata baganbulan
gram
1 Teri Stolephorus spp
6,6 6,4
2.545.810 424.301,6
2 Tembang Sardinella fimbriata 9,9 11,9
774.928 129.154,6
3 Pepetek Leiognathus sp
7,8 11,3
355.980 59.330,0
4 Kembung Rastrelliger spp
10,7 15,8
113.935 18.989,2
5 Cumi Loligo sp
14,5 26,4
83.418 13.903,0
6 Japuh Dussumeria acuta
9,5 12,0
76.248 12.708,1
7 Golok-Golok Chirosentrus dorab
26,8 85,3
62.507 10.417,8
8 Selar Selaroides sp
20,2 25,7
41.358 6.892,9
9 Talang-talang Chorinemus tala
17,9 103,9
20.423 3.403,8
10 Selanget Dorosoma chacunda
9,3 31,7
18.100 3.016,7
11 Kedukang manyung Arius
thalassinus 18,9 218,5
7.650 1.275,0
12 Belanak Mugil spp
12,1 47,3
6.345 1.057,5
13 Serinding Apogon spp
7,6 8,0
6.280 1.046,7
14 Tigawaja Jonius dussunieri 16,2
73,0 6.040
1.006,7 15 Sotong
Sepia spp 25,5
216,7 5.735
955,8 16 Gulamah
Argyrosomus amoyensis 13,5 74,7 4.290
715,0 17 Bawal
hitam Fermio niger
4,7 166,7
1.850 308,3
18 Belida Notopterus chitata
24,3 96,0
1.560 260,0
19 Kurisi Nemipterus nemathoporus
9,9 20,4
1.440 240,0
20 Rajungan Portunus pelagicus
11,4 83,0
1.270 211,7
21 Kerapu Cephalopholis sp
12,4 65,0
1.050 175,0
22 Semadar baronang Siganus theraps 10,4
21,5 995
165,8 23 Sembilang
Plotosus canius 8,0
13,1 475
79,2 24
Tenggiri Scomberomorus commersoni
11,0 30,6
407 67,8
25 Layur Trichiurus savala 15,5 26,0
295 49,2
26 Bawal Putih
Pampus argentus 9,5
70,0 210
35,0 27 Julung-julung
Hemirhapus far 8,9 30,0
200 33,3
28 Udang windu
Penaeus monodon 7,8
8,6 200 33,3
29 Ikan lidah
Cynoglosus lingua 15,5
45,0 160
26,7 30 Bandeng
Chanos chanos 18,0
100,0 100
16,7 31 Udang
jerbung Penaeus marguensis
13,0 30,0
90 15,0
32 Kakap Lutjanus argentimaculatus
7,5 25,0 50
8,3 33 Kerong-kerong
Terapon therap 11
20 20
3,3 34 Sebelah
Pseuttodes erumai 16
5 5
0,8
Total 4.139.423
689.904
37
Berdasarkan pengamatan terhadap hasil tangkapan yang diperoleh selama penelitian diperoleh bahwa jumlah spesies ikan pelagis jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan ikan demersal. Spesies yang tertangkap selama penelitian berjumlah 34 jenis yang terdiri atas 14 jenis ikan pelagis dan 20 jenis lainnya adalah
ikan dimerasal. Meskipun jumlah spesies ikan demersal lebih dominan tertangkap selama penelitian, namun bila dilihat dari sisi bobot hasil tangkapan, maka bobot
hasil tangkapan ikan pelagis lebih besar. Pada Gambar 6 disajikan perbandingan bobot hasil tangkapan ikan pelagis dan demersal selama penelitian.
88,23 11,77
Ikan pelagis Ikan demersal
Gambar 6 Proporsi bobot hasil tangkapan enam unit bagan sampel. Gambar 6 menunjukkan bahwa bobot total hasil tangkapan enam unit bagan
selama penelitian didominasi oleh ikan pelagis. Tangkapan ikan pelagis selama penelitian mencapai 88,23 atau 3.455 kg, sedangkan ikan demersal hanya sekitar
11,77 atau 461 kg. Tingginya persentase bobot hasil tangkapan ikan pelagis dapat dipahami karena unit penangkapan bagan merupakan alat tangkap yang
ditujukan untuk menangkap ikan pelagis. Selain itu, kondisi ini juga didukung oleh metode pengoperasian bagan dengan alat bantu cahaya yang mengakibatkan sebagian
besar jenis ikan pelagis yang tertarik terhadap cahaya fototaksis positif lebih banyak
38
tertangkap. Disisi lain adanya ikan demersal yang tertangkap selama penelitian, disebabkan ikan demersal tersebut tertarik oleh adanya mangsa yang berada di sekitar
cahaya baik itu plankton maupun ikan kecil yang berada disekitar cahaya Gunarso, 1985.
2 Ikan pelagis
Selama penelitian, ikan pelagis merupakan kelompok ikan dominan dari sisi jumlah. Selama penelitian diperoleh 14 jenis ikan pelagis dengan lima spesies utama
dan sembilan jenis ikan pelagis lainnya. Komposisi hasil tangkapan ikan pelagis selama penelitian disajikan pada Gambar 7.
21,37
69,22 3,16
1,94 1,81
2,50
Teri Stolephous spp Tembang Sardinella fimbriata
Kembung Rastrelliger spp Japuh Dussumeria acuta
Golok -Golok Chirosentrus dorab Ik an lainnya
Gambar 7 Proporsi bobot hasil tangkapan ikan pelagis per spesies. Perbandingan bobot hasil tangkapan ikan pelagis pada Gambar 7 hanya
disajikan untuk lima jenis hasil tangkapan utama dan sembilan jenis ikan pelagis lainnya dikelompokkan dalam jenis ikan lainnya karena jumlahnya sangat sedikit.
Lima spesies utama tersebut adalah teri Stolephorus sp berjumlah 69,22 atau 2.392 kg, tembang Sardinela fimbrita memiliki proporsi sebesar 21,37 atau
39
775 kg, kemudian kembung Rastrelliger sp sebesar 3,16 atau 109 kg, japuh Dussumeria acuta, dan golok-golok Chirosentrus dorab masing-masing
berjumlah 67 kg , atau sebesar 1,94 dan 63 kg atau 1,81. Sedangakan kelompok ikan pelagis lainnya yang berjumlah 9 jenis hanya memiliki bobot 2,5
dari total tangkapan ikan pelagis selama penelitian. Spesies pelagis lainnya adalah selar Selaroides sp,
talang-talang Chorinemus tala
, selanget Dorosoma chacunda, serinding Apogon spp, belida Notopterus chitata
, semadarbaronang Siganus theraps, tenggiri Scomberomorus commersoni
, julung-julung Hemirhapus far dan kerong-kerong Terapon therap.
3 Ikan demersal
Komposisi ikan demersal yang tertangkap selama penelitian berjumlah 20 jenis dengan berat total mencapai 1.438 kg. Berdasarkan data yang diperoleh selama
penelitian, terdapat lima jenis ikan demesal yang mendominasi hasil tangkapan. Komposisi hasil tangkapan ikan demersal selama ujicoba penangkapan disajikan pada
Gambar 8.
17,69
74,41 3,67
1,31 1,38
1,54
Pepetek Leiognathus sp Cumi Loligo sp
Mayung Arius thalassinus Belanak Mugil spp
Tigawaja Jonius dussunieri Ikan dimersal lainnya
Gambar 8 Proporsi bobot hasil tangkapan ikan demersal per spesies.
40
Hasil tangkapan ikan demersal didominasi oleh pepetek Leiognathus sp yang mencapai 74,41 343 kg, kemudian cumi-cumi Loligo sp sebesar 17,69
82 kg, ikan lain yang juga mendominasi adalah manyung Arius thalassinus dan belanak Mugil sp. Ikan manyung Arius thalassinus yang tertangkap selama
penelitian mencapai 1,54 , 7 kg dan pesentase belanak Mugil sp yang tertangkap selama penelitian mencapai 1,38 atau 6 kg. Spesies lainnya yang mendominasi
adalah tigawaja Jonius dussumieri mencapi 1,31 atau 6 kg dan kelompok ikan lainnya sebesar 3,64 .
Kelompok ikan lainnya berjumlah 15 spesies. Spesies tersebut adalah kurisi Nemiphterus nemathoporus, kerapu Cephalopholis sp, sembilang Plotosus
canius , layur Trichiurus savala, bawal putih Pampus argentus, ikan lidah
Cynoglosus lingua, bandeng Chanos chanos, kakap Lutjanus argentimaculatus, ikan sebelah Pseuttodes erumai, sotong Sepia spp, gulamah Argyrosomus
amoyensis , bawal hitam Fermio niger, udang windu Panaeus monodon,
Rajungan Portunus pelagicus, dan udang jerbung Paenaeus merguensis.
4 Perbandingan komposisi hasil tangkapan total terhadap perubahan hari
bulan terang, semi terang dan gelap
Komposisi hasil tangkapan selama satu bulan dikelompokkan menjadi 3 periode kemunculan bulan, yaitu tangkapan bulan gelap, semi terang, dan terang.
Pembagian ini didasarkan pada waktu kemunculan bulan. Kondisi bulan gelap terjadi apabila bulan hanya muncul antara 0 jam hingga 3,5 jam, sedangkan bulan semi
terang terjadi apabila kemunculan bulan berada antara 4 jam sampai 7,5 jam, dan bulan terang adalah kondisi bulan dimana kemunculannya lebih dari 8 jam dalam satu
hari. Berdasarkan pengamatan terhadap hasil tangkapan enam unit bagan sampel terdapat perbedaan baik dari sisi jumlah spesies yang tertangkap maupun bobot total
tangkapan selama satu siklus bulan. Berdasarkan Tabel 11, spesies yang mendominasi untuk masing-masing waktu penangkapan adalah sama yaitu teri
Stolephorus spp untuk ikan pelagis dan ikan demersal didominasi oleh pepetek Leiognathus sp.
41
Bulan gelap terjadi antara hari ke-23 sampai hari ke-3 bulan berikutnya. Kondisi bulan gelap pada umumnya akan memberikan hasil tangkapan terbaik.
Namun kondisi ini tidak terjadi pada ujicoba yang dilakukan pada 6 unit bagan selama satu siklus bulan. Hasil tangkapan total pada kondisi bulan gelap berjumlah
1.438 kg, yang terdiri atas 1.281 kg ikan pelagis dan sisanya sebanyak 157 kg adalah ikan demersal. Jumlah spesies yang tertangkap pada kondisi bulan gelap hanya
berjumlah 28 jenis dengan 12 jenis adalah ikan pelagis dan 16 lainnya ikan demersal. Sementara itu, kondisi yang memberikan hasil tangkapan terbaik dari sisi jumlah
justru terjadi pada saat bulan semi terang hari ke-18 sampai hari ke-22 dan hari ke-4 sampai hari ke-8 siklus bulan. Hasil tangkapan pada saat bulan semi terang
berjumlah 1.731 kg dengan komposisi ikan pelagis dan demersal masing-masing 1.527 kg dan 204 kg Selain bobot, jumlah sepesies yang tertangkap pada kondisi ini
juga lebih banyak mencapai 31 jenis, dimana 13 jenis ikan pelagis dan 18 lainnya ikan demersal.
Analisis hasil tangkapan juga dilakukan pada kondisi purnama atau bulan terang. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada hari bulan terang, masih
ada ikan yang tertangkap walaupun bobot hasil tangkapannya turun drastis dari kondisi gelap dan semi terang. Hasil tangkapan enam unit bagan selama bulan terang
berjumlah 747 kg dengan didominasi oleh ikan pelagis sebesar 76,33 atau 646 kg. Jumlah spesies yang tertangkap juga mengalami penurunan drastis. Selama
penelitian spesies yang tertangkap pada kondisi bulan terang berjumlah 20 jenis dengan proporsi sama antara ikan pelagis dan demersal yaitu masing-masing10 jenis.
42
Tabel 11 Komposisi hasil tangkapan dari enam unit bagan selama satu bulan yang dikelompokkan berdasarkan hari bulan
Pembangian Hari Bulan No
Spesies Gelap
gram Semi terang
gram Terang
gram IKAN PELAGIS
1.281.485 1.527.494
646.500
1 Teri Stolephorus spp
779.085 1.109.880
503.045 2
Tembang Sardinella fimbriata 297.142
329.769 111.355
3 Kembung Rastrelliger spp
66.615 23.930
18.820 4
Golok-Golok Chirosentrus dorab 61.600
832 75
5 Japuh Dussumeria acuta
48.575 12.488
6.025 6
Talang-talang Chorinemus tala 19.823
560 40
7 Serinding Apogon spp
5.290 560
30 8
Selar Selaroides sp 1.340
30.388 6.930
9 Belida Notopterus chitata
1.110 310
140 10
Semadar baronang Siganus theraps 805
150 40
11 Julung-julung Hemirhapus far
80 120
- 12
Selanget Dorosoma chacunda -
18.100 -
13 Tenggiri Scomberomorus commersoni
- 407
- 14
Kerong-kerong Terapon therap
20 -
- IKAN DEMERSAL
156.873 203.710
100.230
1 Pepetek
Leiognathus sp 107.545
154.645 80.685
2 Cumi Loligo sp
37.613 33.170
10.745 3
Kedukang manyung Arius thalassinus 200
4.090 2.825
4 Sotong
Sepia spp 2.130
2.620 725
5 Gulamah Argyrosomus amoyensis
1.360 2.150
780 6
Bawal hitam Fermio niger -
1.850 -
7 Tigawaja Jonius dussumieri
530 1.310
4.200 8
Rajungan Portunus pelagicus 350
780 140
9 Kerapu
Cephalopholis sp 160
780 60
10 Kurisi
Nemipterus nemathoporus 685
735 20
11 Belanak Mugil spp
5.725 620
- 12
Sembilang Plotosus canius 90
385 -
13 Udang jerbung Penaeus marguensis
- 200
- 14
Layur Trichiurus savala 60
185 50
15 Bandeng
Chanos chanos -
100 -
16 Kakap Lutjanus argentimaculatus
- 50
- 17
Ikan lidah Cynoglosus lingua 140
20 -
18 Udang windu Peneus monodon
70 20
- 19
Bawal Putih Pampus argentus 210
- -
20 Sebelah
Pseuttodes erumai 5
- -
TOTAL BOBOT 1.438.358
1.731.204 746.730
TOTAL SPESIES 28
31 20
43
5.1.4 Sebaran panjang frekuensi hasil tangkapan dominan