3 Kembung Rastrelliger spp
- 1.000
2.000 3.000
4.000 5.000
6.000
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17
Hari Bulan R
a ta
-R a
ta Ha
si l
T a
ng ka
pa
B aga
n gr
am
Sebelum Pukul 00.00 Setelah Pukul 00.00
Semi terang I
Semi terang II
Gelap
Terang
Gambar 25 Rata-rata total tangkapan kembung Rastrelliger sp selama ujicoba.
Hasil tangkapan kembung Rastrelliger sp yang disajikan pada Gambar 25 menunjukkan kondisi yang sangat berbeda dengan hasil tangkapan lainnya, dimana
ikan kembung Rastrelliger sp hanya tertangkap pada saat-saat tertentu saja selama ujicoba penangkapan. Secara keseluruhan hasil tangkapan kembung Rastrelliger sp
lebih banyak tertangkap setelah tengah malam, dengan periode waktu tertangkap berada pada pertengahan bulan gelap.
5.1.7 Perubahan bobot hasil tangkapan ikan demersal dominan terhadap waktu
penangkapan
Hasil tangkapan ikan demersal hanya digambarkan untuk tiga jenis ikan dominan yaitu pepetek Leiognathus sp, cumi-cumi Loligo sp dan manyung Arius
thalassinus . Hasil pengamatan terhadap hasil tangkapan masing-masing spesies
dimaksud disajikan pada Gambar 26, 27 dan 28.
60
1 Pepetek Leiognathus sp
- 1.000
2.000 3.000
4.000 5.000
6.000 7.000
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17
Hari Bulan R
a ta
-R a
ta Ha
si l
T a
ng ka
pa
B aga
n gr
am
Sebelum Pukul 00.00 Setelah Pukul 00.00
Semi terang I
Semi terang II
Gelap
Terang
Gambar 26 Rata-rata total tangkapan pepetek Leiognathus sp selama ujicoba. Pepetek Leiognathus sp selama penelitian selalu tertangkap, walaupun dengan
jumlah yang berbeda setiap harinya. Tangkapan pepetek Leiognathus sp sebelum tengah malam jumlahnya sedikit dan berfluktuasi, bahkan untuk hari-hari tertentu
seperti pada akhir bulan gelap dan awal-awal bulan terang ikan ini tidak tertangkap. Pada Gambar 26 juga dapat dilihat bahwa hasil tangkapan pepetek Leiognathus sp
selepas tengah malam cenderung meningkat sejak semi terang pertama hingga pertengahan bulan gelap kemudian menurun kembali pada akhir bulan gelap. Setelah
itu, hasil tangkapan tembang meningkat kembali pada semi terang kedua dan puncaknya terjadi pada awal bulan terang, kemudian menurun hingga konstan hingga
akhir purnama. Secara umum total hasil tangkapan pepetek Leiognathus sp lebih banyak
tertangkap setelah tengah malam dengan periode waktu tertangkap berada pada pertengahan bulan gelap hingga awal-awal bulan terang.
61
2 Cumi Loligo sp
- 500
1.000 1.500
2.000 2.500
3.000
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17
Hari Bulan Ra
ta -Ra
ta H
a si
l T a
n g
ka p
a
B a
gan gr
am
Sebelum Pukul 00.00 Setelah Pukul 00.00
Semi terang I
Semi terang II
Gelap
Terang
Gambar 27 Rata-rata total tangkapan cumi Loligo sp selama ujicoba. Cumi
Loligo sp merupakan jenis ikan demersal yang cukup dominan selama ujicoba penangkapan. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 27, dimana hasil tangkapan
cumi hampir ada setiap hari kecuali hari ke-14 atau 8 Juli 2009. Secara keseluruhan hasil tangkapan cumi Loligo sp lebih banyak tertangkap setelah tengah malam,
dengan periode tertangkap berada pada kondisi bulan semi terang baik pertama maupun kedua.
Tidak tertangkapnya cumi pada hari ke-14 karena pada saat itu merupakan kondisi purnama penuh dan wilayah disekitar bagan cukup terang. Oleh karena itu,
tidak ada cumi yang tertangkap karena secara biologis cumi lebih menyenangi daerah dengan tingkat pencahayaan redup Gunarso, 1985. Pendapat Gunarso 1985 ini
dapat dibuktikan dengan banyaknya cumi yang tertangkap pada kondisi semi terang baik pertama maupun kedua.
62
3 Manyung Arius thalassinus
- 100
200 300
400 500
600 700
800
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17
Hari Bulan R
a ta
-R a
ta Ha
si l
T a
ng ka
pa
B aga
n gr
am
Sebelum Pukul 00.00 Setelah Pukul 00.00
Semi terang I
Semi terang II
Gelap Terang
Gambar 28 Rata-rata total tangkapan manyung Arius thalassinus selama ujicoba. Manyung
Arius thalassinus adalah jenis ketiga yang juga mendominasi hasil tangkapan ikan demersal selama penelitian, namum ikan ini hanya tertangkap sesekali
saja. Pada Gambar 28 dapat dilihat bahwa manyung Arius thalassinus tertangkap hanya pada kondisi semi terang dan terang saja. Pada kondisi semi terang manyung
Arius thalassinus lebih banyak tertangkap sebelum tengah malam sedangkan pada kondisi bulan terang manyung Arius thalassinus tertangkap setelah tengah malam.
5.1.8 Hubungan hari bulan dengan hasil tangkapan