Tabel 24 Rata-rata hasil tangkapan ikan pepetek, cumi-cumi dan ikan manyung berdasarkan hari bulan dan waktu penangkapan
Ikan Pepetek Cumi-cumi
Ikan Manyung Hari
Bulan Waktu Penangkapan
Rata-rata Std.
Deviasi Rata-rata Std.
Deviasi Rata-rata Std.
Deviasi N
Sebelum Pukul 00.00 3,4258
2,34 4,0300
5,83 0,0333
0,08 6
Setelah Pukul 00.00 14,4983
10,17 2,2388
1,05 0,0000
0,00 6
Gelap Total
8,9621 9,11
3,1344 4,10
0,0167 0,06
12 Sebelum Pukul 00.00
7,9992 11,99
1,9192 1,96
0,5483 1,18
6 Setelah Pukul 00.00
16,2183 17,48
3,2017 2,38
0,1333 0,28
6 Semi
Terang Total
12,1087 14,92
2,5604 2,18
0,3408 0,85
12 Sebelum Pukul 00.00
3,1808 4,48
0,5683 0,41
0,1833 0,45
6 Setelah Pukul 00.00
9,8258 8,56
1,1058 0,85
0,2333 0,55
6 Terang
Total 6,5033
7,38 0,8371
0,69 0,2083
0,48 12
Sebelum Pukul 00.00 4,8686
7,41 2,1725
3,65 0,2550
0,72 18
Setelah Pukul 00.00 13,5142
12,23 2,1821
1,72 0,1222
0,35 18
Total Total
9,1914 10,89
2,1773 2,81
0,1886 0,56
36
Hari bulan gelap atau semi terang dan waktu penangkapan setelah tengah malam memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil tangkapan. Penggunaan
cahaya lampu akan lebih efektif apabila suasanacuaca pada saat operasi penangkapan dilakukan gelap gulita. Oleh karena itu, intensitas penangkapan ikan menggunakan
bagan sebaiknya lebih ditingkatkan pada waktu-waktu tersebut.
5.1.9 Periode kemunculan bulan
Cahaya bagi kegiatan penangkapan dengan menggunakan bagan merupakan faktor penting yang mempengaruhi kedatangan ikan. Selama penelitian intentitas
cahaya bulan setiap harinya berbeda-beda. Perbedaan ini disebabkan adanya pergeseran kemunculan bulan selama satu bulan akibat adanya pergerakan rotasi dan
revolusi bulan terhadap bumi. Pada Tabel 25 disajikan perubahan kemunculan bulan selama satu periode satu bulan, dimana pada tanggal 21-23 juni 2009 atau
bertepatan dengan hari ke-26 sampai ke-28 siklus bulan, bulan tidak muncul. Hal ini
74
disebabkan pada hari-hari tersebut merupakan kondisi bulan gelap atau akhir siklus bulan. Sebaliknya pada tanggal 5-9 Juli 2009 atau bertepatan dengan ke-12 hingga
ke-15 siklus bulan, bulan muncul sejak sore hingga pagi hari, kondisi ini sering disebut bulan terang purnama.
Pada Tabel 25 juga diperoleh suatu pola kemunculan yaitu bulan gelap, semi terang dan terang. Bulan gelap terjadi apabila bulan hanya muncul dengan periode
kemunculan hanya berkisar antara 0-4 jam. Semi terang adalah kondisi dimana bulan hanya muncul dengan kisaran waktu kemunculan antara 4,5-8 jam. sedangkan bulan
gelap adalah kondisi bulan yang muncul dengan kisaran waktu kemunculan antara 8,5-12,5 jam.
Pada kondisi semi terang pertama kemunculan bulan terjadi setelah tengah malam, artinya pada kondisi semi terang pertama wilayah perairan sebelum tengah
malam gelap atau sering disebut gelap sore. Sedangkan pada semi terang kedua bulan muncul sebelum tengah malam, oleh karena itu nelayan sering menyebut
kondisi ini sebagai gelap pagi karena kondisi perairan setelah tengah malam cenderung gelap.
75
Tabel 25 Kemunculan bulan selama penelitian
Hari Bulan
Tanggal Kemunculan
Bulan Durasi
Jam Ket
Hari Bulan
Tanggal Kemunculan
Bulan Durasi
Jam Ket
18 13-Jun-09 23.00-
07.00 8 ST-I 4 28-Jun-09 17.30-21.00 4,5 ST-II
19 14-Jun-09 00.00-07.00 7 ST-I
5 29-Jun-09 17.00-22.00 5 ST-II 20 15-Jun-09
00.30-07.00 6,5 ST-I 6 30-Jun-09 17.00-00.30 7,5 ST-II
21 16-Jun-09 01.30-07.00 5,5 ST-I
7 01-Jul-09 17.00-23.30 6,5 ST-II 22 17-Jun-09
02.30-07.00 4,5 ST-I 8 02-Jul-09 17.00-23.00 6 ST-II
23 18-Jun-09 04.30-07.00 2,5 G
9 03-Jul-09 18.30-03.00 8,5 T 24 19-Jun-09
04.30-07,00 2,5 G 10 04-Jul-09 16.30-03.30 9 T
25 20-Jun-09 04.30-07.00 2,5 G
11 05-Jul-09 16.30-05.00 11,5 T 26 21-Jun-09
- G
12 06-Jul-09 16.30-06.00 12,5 T 27 22-Jun-09
- G
13 07-Jul-09 16.30-06.00 12,5 T 28 23-Jun-09
- G
14 08-Jul-09 16.30-06.00 12,5 T 29 24-Jun-09
18.00-19.00 1 G
15 09-Jul-09 16.30-06.00 12,5 T 1 25-Jun-09
17.30-20.00 3,5 G 16 10-Jul-09 20.30-07.00 9,5 T
2 26-Jun-09 17.30-20.15 3,75 G
17 11-Jul-09 21.30-07.00 8,5 T 3 27-Jun-09
17.30-20.30 4 G
Sumber : Data lapangan Keterangan :
ST-I : Kondisi bulan Semi Terang pertama ST-II : Kondisi bulan Semi Terang kedua
T : Kondisi bulan terang atau purnama
G : Kondisi bulan gelap
5.1.10 Keragaan ekonomi unit penangkapan bagan tancap