3 Manyung Arius thalassinus
- 100
200 300
400 500
600 700
800
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17
Hari Bulan R
a ta
-R a
ta Ha
si l
T a
ng ka
pa
B aga
n gr
am
Sebelum Pukul 00.00 Setelah Pukul 00.00
Semi terang I
Semi terang II
Gelap Terang
Gambar 28 Rata-rata total tangkapan manyung Arius thalassinus selama ujicoba. Manyung
Arius thalassinus adalah jenis ketiga yang juga mendominasi hasil tangkapan ikan demersal selama penelitian, namum ikan ini hanya tertangkap sesekali
saja. Pada Gambar 28 dapat dilihat bahwa manyung Arius thalassinus tertangkap hanya pada kondisi semi terang dan terang saja. Pada kondisi semi terang manyung
Arius thalassinus lebih banyak tertangkap sebelum tengah malam sedangkan pada kondisi bulan terang manyung Arius thalassinus tertangkap setelah tengah malam.
5.1.8 Hubungan hari bulan dengan hasil tangkapan
1 Tangkapan total
Untuk mengetahui hubungan antara hari bulan dengan hasil tangkapan maka dilakukan analisis dengan Rancangam Acak Lengkap RAL faktorial. Pengaruh hari
bulan dan waktu penangkapan terhadap hasil tangkapan dapat dilihat dari hasil ANOVA. Hasil analisis ANOVA seperti ditunjukkan pada Tabel 12.
63
Tabel 12 Hasil analisis ANOVA hasil tangkapan total
Sumber Keragaman JK
db KT
F Sig
Hari bulan 42591,59
2 21295,8
8,5027 0,0012
Waktu penangkapan 25124,75
1 25124,75
10,0315 0,0035
Hari bulan Waktu penangkapan 31926,2 2
15963,1 6,37358 0,0049
Sisa 75137,21
30 2504,574
Total 174779,8
36
Berdasarkan Tabel 12 dapat diketahui bahwa hari bulan memberikan pengaruh yang nyata terhadap total hasil tangkapan, hal ini dapat dilihat dari nilai P-value yang
lebih kecil dari nilai taraf nyata 0,05. Oleh karena itu, perbedaan pengoperasian bagan berdasarkan hari bulan memberikan perbedaan terhadap hasil tangkapan yang
diperoleh. Apabila dilihat berdasarkan nilai rata-rata hari bulan penangkapan maka hari bulan penangkapan yang menghasilkan jumlah tangkapan terbesar adalah pada
hari bulan semi terang dengan rata-rata tangkapan sebesar 144,27 kg dan hasil tangkapan paling rendah terjadi pada bulan terang dengan jumlah tangkapan sebesar
62,22 kg. Berdasarkan hasil analisis ANOVA di atas, belum tergambar waktu
penangkapan terbaik untuk tiga kelompok waktu gelap, semi terang dan terang, maka untuk memperoleh waktu terbaik perlu dilakukan uji lanjutan terhadap hasil uji
pada Tabel 12. Uji lanjut yang digunakan adalah Uji Tukey HSD dengan menggunakan perangkat lunak software SPSS 14. Pada Tabel 13 disajikan hasil uji
Tukey dimana hasilnya menunjukkan bahwa hasil tangkapan antara bulan gelap dan bulan semi terang tidak berbeda nyata. Hal ini dapat disimpulkan dari nilai sig
0,05. Sementara itu, hasil tangkapan antara bulan gelap dan bulan terang, serta bulan semi terang dan terang menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Artinya, pada bulan
terang tidak direkomendasikan untuk melakukan operasi penangkapan. Sementara untuk bulan gelap dan semi terang masih direkomendasikan untuk dilakukannya
operasi penangkapan bagan di lokasi penelitian.
64
Tabel 13 Hasil uji Tukey untuk faktor hari bulan
I Hari Bulan J Hari
Bulan Mean Difference I-J
Std. Error Sig.
Semi Terang -24,4038
20,43108 0,466
Gelap Terang
57,6357 20,43108
0,022 Gelap
24,4038 20,43108
0,466 Semi Terang
Terang 82,0395
20,43108 0,001
Gelap -57,6357
20,43108 0,022
Terang Semi Terang
-82,0395 20,43108
0,001
Sementara itu, berdasarkan waktu penangkapan bagan dapat dilihat bahwa faktor waktu penangkapan juga memberikan pengaruh yang nyata terhadap hasil
tangkapan bagan. Hal ini dapat dilihat dari nilai p-value yang lebih kecil dari 0,05. Waktu penangkapan terbaik adalah setelah pukul 00.00 WIB dengan rata-rata hasil
tangkapan sebesar 135,20 kg sementara rata-rata hasil tangkapan pada waktu sebelum pukul 00.00 WIB adalah sebesar 82,3679 kg. Oleh karena itu, waktu yang
direkomendasikan untuk menangkap ikan menggunakan bagan tancap baik pada saat bulan gelap atau semi terang adalah setelah tengah malam. Penentuan waktu terbaik
tidak perlu dilakukan dengan menggunakan uji lanjut karena faktornya hanya dua jenis.
Hari bulan dan waktu penangkapan memiliki interaksi yang positif dimana kombinasi keduanya memberikan pengaruh yang nyata terhadap hasil tangkapan
bagan. Apabila merujuk pada rata-rata hasil tangkapan yang diperoleh, waktu penangkapan yang ideal adalah pada kondisi bulan gelap dan dilakukan seletah pukul
00.00 WIB setelah tengah malam karena menghasilkan rata-rata total tangkapan sebesar 186,1843 kg.
65
Tabel 14 Rata-rata hasil tangkapan total berdasarkan waktu penangkapan dan hari bulan kg
Hari Bulan Waktu Penangkapan
Rata-rata Std. Deviasi
N Sebelum Pukul 00.00
53,5419 15,76517
6 Setelah Pukul 00.00
186,1843 103,01225
6 Gelap
Total 119,8631
98,66487 12
Sebelum Pukul 00.00 149,4650
29,29114 6
Setelah Pukul 00.00 139,0689
35,67015 6
Semi Terang Total
144,2670 31,58810
12 Sebelum Pukul 00.00
44,0967 26,00288
6 Setelah Pukul 00.00
80,3583 36,89036
6 Terang
Total 62,2275
35,84049 12
Sebelum Pukul 00.00 82,3679
54,06922 18
Setelah Pukul 00.00 135,2038
76,67956 18
Total Total
108,7859 70,66617
36
2 Tangkapan ikan pelagis
Hasil analisis terhadap tangkapan ikan pelagis selama penelitian menunjukkan bahwa faktor perbedaan waktu pengoperasian dan hari bulan memberikan pengaruh
yang nyata terhadap hasil tangkapan bagan. Begitu pula dengan interaksi kedua faktor tersebut. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig yang lebih kecil dari
α sig 0,05 untuk masing-masing faktor yang dianalisis seperti ditunjukkan pada Tabel 15.
Tabel 15 Hasil ANOVA untuk ikan pelagis
Sumber Keragaman JK
db KT
F Sig
Hari bulan 34441,026
2 17220,513 7,543
0,002 Waktu penangkapan
16868,569 1
16868,569 7,389 0,011
Hari bulan Waktu penangkapan 31932,502 2
15966,251 6,994 0,003
Sisa 68487,051 30
228,.902 Total
483404,868 36
66
Berdasarkan hasil analisis ANOVA tersebut, maka diperlukan uji lanjutan terhadap faktor hari bulan untuk mengetahui periode bulan yang memiliki perbedaan
pengaruh terhadap hasil tangkapan dengan menggunakan uji Tukey. Seperti halnya pada hasil analisis terhadap hasil tangkapan total, pengaruh perbedaan periode bulan
gelap dan semi terang tidak berbeda nyata terhadap hasil tangkapan ikan pelagis. Sementara itu, hasil tangkapan periode bulan semi terang dan terang serta bulan
terang dan gelap memiliki pengaruh yang berbeda nyata. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka periode bulan terbaik untuk melakukan penangkapan ikan pelagis
adalah pada saat periode bulan gelap dan semi terang dimana hasil tangkapan rata- rata pada periode bulan gelap adalah 106,7904 kg dan pada bulan semi terang sebesar
127,2911 kg. Sementara itu, untuk mengetahui waktu penangkapan terbaik tidak dapat dilakukan uji Tukey mengingat jumlah faktornya hanya dua jenis. Oleh karena
itu, waktu penangkapan yang terbaik adalah setelah tengah malam dengan rata-rata tangkapan sebesar 117,6320 kg.
Tabel 16 Hasil uji Tukey untuk faktor hari bulan
I Hari Bulan J Hari Bulan
Mean Difference I-J Std. Error
Sig. Semi Terang
-20,5007 19,50599
0,551 Gelap
Terang 52,9154
19,50599 0,029
Gelap 20,5007
19,50599 0,551
Semi Terang Terang
73,4162 19,50599
0,002 Gelap
-52,9154 19,50599
0,029 Terang
Semi Terang -73,4162
19,50599 0,002
Interaksi antara hari bulan dan waktu penangkapan juga memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap hasil tangkapan dimana kombinasi yang menghasilkan
rata-rata hasil tangkapan tertinggi adalah pada saat bulan gelap dan dilakukan setelah tengah malam dengan rata-rata tangkapan sebesar 168,1388 kg seperti ditunjukkan
pada Tabel 17.
67
Tabel 17 Rata-rata hasil tangkapan total berdasarkan waktu penangkapan dan hari bulan kg
Hari Bulan Waktu Penangkapan
Mean Std. Deviasi
N Sebelum Pukul 00.00
45,4419 11,19832
6 Setelah Pukul 00.00
168,1388 101,44804
6 Gelap
Total 106,7904
94,02568 12
Sebelum Pukul 00.00 137,6750
23,34781 6
Setelah Pukul 00.00 116,9073
32,29054 6
Semi Terang Total
127,2911 28,97161
12 Sebelum Pukul 00.00
39,9000 24,49276
6 Setelah Pukul 00.00
67,8499 33,05465
6 Terang
Total 53,8750
31,34285 12
Sebelum Pukul 00.00 74,3390
50,02781 18
Setelah Pukul 00.00 117,6320
73,68985 18
Total Total
95,9855 65,84162
36 Ikan pelagis yang mendominasi hasil tangkapan selama ujicoba penangkapan
adalah ikan teri, kembung dan tembang. Untuk mengetahui pengaruh hari bulan dan waktu penangkapan terhadap bobot hasil tangkapan ketiga jenis ikan tersebut, maka
dilakukan analisis ANOVA dan uji Tukey untuk faktor yang berbeda nyata. Hasil analisis terhadap faktor-faktor tersebut ditunjukkan pada Tabel 18. Pada ikan teri,
faktor hari bulan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap bobot hasil tangkapan. Tetapi faktor waktu penangkapan tidak memberikan pengaruh yang
berbeda nyata. Sementara itu, interaksi antara waktu penangkapan dan hari bulan juga memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap hasil tangkapan ikan teri.
Hal ini dapat dilihat dari nilai sig yang menjadi pedoman pengambilan keputusan dimana nilainya lebih kecil dari
α sig 0,05. Pada ikan tembang, faktor yang memberikan pengaruh nyata terhadap hasil tangkapan adalah waktu penangkapan
dengan nilai sig = 0,033. Sementara faktor hari bulan dan interaksi keduanya tidak memberikan pengaruh yang nyara terhadap bobot hasil tangkapan. Kemudian untuk
68
hasil tangkapan kembung, kedua faktor hari bulan dan waktu penangkapan tidak memberikan pengaruh yang berbeda dan kedua faktor tersebut juga tidak saling
berinteraksi. Tabel 18 Hasil analisis ANOVA untuk ikan teri, tembang dan kembung
Sumber Keragaman JK
db KT
F Sig
Ikan Teri
Hari bulan 19428,775
2 9714,388
22,602 0,000
Waktu penangkapan 1542,336
1 1542,336
3,588 0,068
Hari bulan Waktu penangkapan 12846,969 2
6423,484 14,945 0,000
Sisa 12894,169 30
429,806 Total 195721,051
36
Ikan Tembang
Hari bulan 3035,871
2 1517,936
3,170 0,056
Waktu penangkapan 2400,633
1 2400,633
5,014 0,033
Hari bulan Waktu penangkapan 1684,918 2
842,459 1,760
0,189 Sisa 14363,507
30 478,784
Total 35421,341 36
Ikan Kembung
Hari bulan 145,311
2 72,656
1,605 0,218
Waktu penangkapan 101,522
1 101,522
2,242 0,145
Hari bulan Waktu penangkapan 37,546
2 18,773
0,415 0,664
Sisa 1358,416 30
45,281 Total 1923,219
36
Berdasarkan hasil uji Tukey seperti pada Tabel 19 menunjukkan bahwa,
kombinasi waktu pengoperasian bagan terhadap hari bulan bulan gelap, semi terang dan terang seluruhnya memberikan pengaruh yang berbeda nyata untuk ikan teri.
Oleh karena itu, untuk mengetahui waktu penangkapan terbaik ikan teri dapat dilakukan dengan membandingkan rata-rata bobot hasil tangkapan pada masing-
masing periode bulan tersebut. Sementara untuk ikan tembang, uji Tukey tidak dapat dilakukan karena faktor yang berpengaruh nyata hanya terdiri atas 2 taraf waktu
penangkapan sedangkan untuk bobot hasil tangkapan ikan kembung tidak dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut.
69
Tabel 19 Hasil uji Tukey faktor hari bulan untuk ikan teri
I Hari Bulan J Hari Bulan
Mean Difference I-J Std. Error
Sig. Semi Terang
-27,5663 8,46370
0,008 Gelap
Terang 29,3292
8,46370 0,004
Gelap 27,5663
8,46370 0,008
Semi Terang Terang
56,8955 8,46370
0,000 Gelap
-29,3292 8,46370
0,004 Terang
Semi Terang -56,8955
8,46370 0,000
Untuk mengetahui waktu yang lebih baik untuk melakukan penangkapan ikan teri, kembung dan tembang maka dapat dilakukan dengan melihat rata-rata bobot
hasil tangkapan yang diperoleh. Untuk ikan teri, hasil tangkapan rata-rata tertinggi adalah pada saat pengoperasian bulan semi terang sebelum pukul 00.00 WIB yaitu
sebesar 107,7917 kg. Hasil tangkapan tertinggi untuk ikan tembang adalah pada saat pengoperasian hari bulan gelap setelah pukul 00.00 WIB dengan rata-rata bobot hasil
tangkapan sebesar 42,4550 kg. Hasil analisis ANOVA untuk ikan kembung menunjukkan bahwa tidak ada
pengaruh hari bulan dan waktu operasi terhadap hasil tangkapan. Hal ini disebabkan oleh sebaran data rata-rata bobot tangkapan yang relatif seragam. Hasil tangkapan
tertinggi adalah pada saat hari bulan gelap dan pengoperasian setelah pukul 00.00 WIB dengan rata-rata bobot hasil tangkapan sebesar 8,6642 kg.
70
Tabel 20 Rata-rata bobot hasil tangkapan ikan teri, kembung dan tembang selama penelitian
Ikan Teri Kembung
Tembang Hari
Bulan Waktu Penangkapan
Rata-rata Std.
Deviasi Rata-rata Std.
Deviasi Rata-rata Std.
Deviasi N
Sebelum Pukul 00.00 34,1387
8,69
2,4383 3,59
7,0687 4,14
6 Setelah Pukul 00.00
95,7088 18,66
8,6642 15,45
42,4550 49,88
6 Gelap
Total 64,9238
35,02
5,5513 11,18
24,7618 38,48
12 Sebelum Pukul 00.00
107,7917 21,40
0,8800 1,39
22,6187 7,24
6 Setelah Pukul 00.00
77,1883 29,29
3,1083 4,03
32,3428 16,24
6 Semi
Terang Total
92,4900 29,22
1,9942 3,10
27,4807 13,02
12 Sebelum Pukul 00.00
31,4417 19,47
0,0167 0,04
4,8408 4,75
6 Setelah Pukul 00.00
39,7474 21,44
1,6383 1,40
8,7267 5,32
6 Terang
Total 35,5945
20,00
0,8275 1,27
6,7837 5,22
12 Sebelum Pukul 00.00
57,7907 39,92
1,1117 2,33
11,5094 9,66
18 Setelah Pukul 00.00
70,8815 32,61
4,4703 9,23
27,8415 32,08
18 Total
Total 64,3361
36,53
2,7910 6,85
19,6754 24,78
36
3 Tangkapan ikan demersal
Ikan demersal yang tertangkap oleh bagan disebabkan oleh dua faktor, yaitu tertarik oleh cahaya dan tertarik oleh mangsa yang berkumpul di sekitar area
penyinaran lampu bagan. Dalam kasus kedua, ikan cenderung berkumpul disekitar bagan untuk mencari makanan. Berdasarkan hasil analsis ANOVA terhadap faktor
hari bulan dan waktu penangkapan, hasil tangkapan ikan demersal hanya dipengaruhi oleh faktor waktu penangkapan yang dapat dilihat melalui nilai sig 0,05.
Penyebabnya antara lain karena sebagian besar ikan yang tertangkap bertujuan mencari makan, sehingga ketika lewat tengah malam mangsa yang berkumpul di
sekitar bagan sudah cukup banyak. Ikan demersal pun kemudian bergerak ke permukaan untuk menemukan makanan dan tertangkap pada bagan.
71
Tabel 21 Hasil ANOVA untuk ikan demersal
Sumber Keragaman JK
db KT
F Sig
Hari bulan 447,507
2 223,753 1,574
0,224 Waktu penangkapan
819,610 1
819,610 5,764 0,023
Hari bulan Waktu penangkapan 7,095 2
3,547 0,025
0,975 Sisa 4265,562
30 142,185
Total 11438,346
36
Berdasarkan rata-rata bobot hasil tangkapan dapat disimpulkan bahwa waktu pengoperasian yang ideal adalah setelah tengah malam karena menghasilkan rata-rata
hasil tangkapan tertinggi sebesar 17,5718 kg. Sementara untuk hari bulan yang paling produktif adalah pada kondisi bulan semi terang dengan rata-rata hasil tangkapan
sebesar 16,9758 kg. Tabel 22 Rata-rata hasil tangkapan bagan berdasarkan hari bulan dan waktu
penangkapan
Hari Bulan Waktu Penangkapan
Rata-rata Std. Deviasi
N Sebelum Pukul 00.00
8,1000 5,60340
6 Setelah Pukul 00.00
18,0455 11,09358
6 Gelap
Total 13,0728
9,85839 12
Sebelum Pukul 00.00 11,7900
12,66549 6
Setelah Pukul 00.00 22,1617
20,51815 6
Semi Terang Total
16,9758 17,13519
12 Sebelum Pukul 00.00
4,1967 4,63055
6 Setelah Pukul 00.00
12,5083 9,78752
6 Terang
Total 8,3525
8,49299 12
Sebelum Pukul 00.00 8,0289
8,53814 18
Setelah Pukul 00.00 17,5718
14,30933 18
Total Total
12,8004 12,58091
36
72
Tabel 23 Hasil analisis ANOVA untuk ikan pepetek, cumi-cumi dan ikan manyung
Sumber Keragaman JK
db KT
F Sig
Ikan Pepetek
Hari bulan 189,471
2 94,735
0,872 0,428
Waktu penangkapan 672,711
1 672,711
6,193 0,019
Hari bulan Waktu penangkapan 30,222
2 15,111
0,139 0,871
Sisa 3258,719 30
108,624 Total
7192,461 36
Cumi-cumi
Hari bulan 34,308
2 17,154
2,264 0,121
Waktu penangkapan 0,001
1 ,001
0,000 0,992
Hari bulan Waktu penangkapan 15,425
2 7,713
1,018 0,373
Sisa 227,278 30
7,576 Total 447,676
36
Ikan Manyung
Hari bulan 0,638
2 0,319
0,960 0,394
Waktu penangkapan 0,159
1 0,159
0,478 0,495
Hari bulan Waktu penangkapan 0,369
2 0,184
0,555 0,580
Sisa 9,960 30
0,332 Total 12,406
36
Hasil analisis ANOVA untuk ikan demersal dominan yaitu ikan pepetek, cumi- cumi dan ikan manyung menunjukkan bahwa faktor hari bulan dan waktu
penangkapan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata kecuali pada ikan pepetek. Pada ikan pepetek, waktu penangkapan yang memberikan pengaruh berbeda
nyata terhadap hasil tangkapan sehingga waktu penangkapan ideal untuk penangkapan ikan pepetek adalah pada bulan gelap atau semi terang dan setelah
lewat tengah malam. Hal ini didasarkan pada rata-rata hasil tangkapan tertinggi dimana pada bulan gelap diperoleh ikan pepetek sebesar 14,498 kg dan pada bulan
semi terang 16,2183 kg.
73
Tabel 24 Rata-rata hasil tangkapan ikan pepetek, cumi-cumi dan ikan manyung berdasarkan hari bulan dan waktu penangkapan
Ikan Pepetek Cumi-cumi
Ikan Manyung Hari
Bulan Waktu Penangkapan
Rata-rata Std.
Deviasi Rata-rata Std.
Deviasi Rata-rata Std.
Deviasi N
Sebelum Pukul 00.00 3,4258
2,34 4,0300
5,83 0,0333
0,08 6
Setelah Pukul 00.00 14,4983
10,17 2,2388
1,05 0,0000
0,00 6
Gelap Total
8,9621 9,11
3,1344 4,10
0,0167 0,06
12 Sebelum Pukul 00.00
7,9992 11,99
1,9192 1,96
0,5483 1,18
6 Setelah Pukul 00.00
16,2183 17,48
3,2017 2,38
0,1333 0,28
6 Semi
Terang Total
12,1087 14,92
2,5604 2,18
0,3408 0,85
12 Sebelum Pukul 00.00
3,1808 4,48
0,5683 0,41
0,1833 0,45
6 Setelah Pukul 00.00
9,8258 8,56
1,1058 0,85
0,2333 0,55
6 Terang
Total 6,5033
7,38 0,8371
0,69 0,2083
0,48 12
Sebelum Pukul 00.00 4,8686
7,41 2,1725
3,65 0,2550
0,72 18
Setelah Pukul 00.00 13,5142
12,23 2,1821
1,72 0,1222
0,35 18
Total Total
9,1914 10,89
2,1773 2,81
0,1886 0,56
36
Hari bulan gelap atau semi terang dan waktu penangkapan setelah tengah malam memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil tangkapan. Penggunaan
cahaya lampu akan lebih efektif apabila suasanacuaca pada saat operasi penangkapan dilakukan gelap gulita. Oleh karena itu, intensitas penangkapan ikan menggunakan
bagan sebaiknya lebih ditingkatkan pada waktu-waktu tersebut.
5.1.9 Periode kemunculan bulan