Analisis komposisi hasil tangkapan Analisis komposisi ukuran pajang dan berat hasil tangkapan Analisis statistik

memberikan pengaruh nyata terhadap hasil tangkapan. Analisis dilakukan menggunakan software SPSS 14. Data hasil tangkapan dikelompokkan berdasarkan hari bulan dan tingkat kemunculan bulan selama satu hari, untuk memudahkan pengamatan maka selama satu periode bulan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu bulan terang, semi terang dan gelap. Bulan terang adalah kondisi bulan dimana kemunculannya lebih dari 8,5 jam dalam satu hari, kemudian kondisi semi terang diperoleh apabila kemunculan bulan berada antara 4,5 jam sampai 8 jam, dan kondisi gelap apabila bulan hanya muncul antara 0 jam hingga 4 jam. Berdasarkan pengamatan dilapangan bulan gelap terjadi pada hari ke-23 sampai hari ke-3 bulan berikutnya 18-27 Juni 2009, semi terang terjadi pada hari ke-18 sampai hari ke-22 dan hari ke-4 sampai hari ke-8 13-17 Juni 2009 dan 28 Juni 2009 sampai 2 Juli 2009 dan hari terang purnama terjadi antara hari ke-9 hingga hari ke-17 3-11 Juli 2009.

3.5.1 Analisis komposisi hasil tangkapan

Sebelum dianalisis, hasil tangkapan diidentifikasi terlebih dahulu untuk mengetahui nama umum dan nama latinnya. Pengidentifikasian dilakukan dengan menggunakan buku referensi tentang taksonomi dan kunci identifikasi Saanin 1971. Kemudian hasil tangkapan akan dikelompokkan berdasarkan jenisnya. Data penelitian hasil tangkapan kemudian diukur dan ditimbang untuk mengetahui bobot hasil tangkapan per jenis ikan. Setelah itu, hasil tangkapan dikelompokkan berdasarkan jenis spesies, kelompok spesies dan waktu tertangkapnya. Kelompok spesies yang dimaksud adalah kelompok ikan pelagis, demersal atau lainnya, sedangkan waktu tertangkapnya adalah sebelum dan sesudah tengah malam pukul 00.00 WIB. Kemudian data hasil tangkapan tersebut baik komposisi, sebaran hasil tangkapan dan lainnya disajikan dalam bentuk tabel dan gambar.

3.5.2 Analisis komposisi ukuran pajang dan berat hasil tangkapan

Analisis terhadap data ukuran ikan hasil tangkapan bertujuan untuk mengetahui apakah hasil tangkapan yang diperoleh merupakan hasil tangkapan yang layak ditangkap atau tidak. Oleh karena itu data hasil tangkapan pajang maupun bobot dikelompokkan 20 kedalam bentuk sebaran frekuensi. Melalui analisis tersebut dapat diketahui pada selang ukuran mana ikan banyak tertangkap. Menurut Gaspersz 1991 untuk menentukan selang dan lebar kelas dapat dilakukan dengan menggunakan formula ; K = log n x 3,32+1 I = data terbesar-data terkecilK keterangan : K : jumlah kelas n : jumlah data I : lebar kelas

3.5.3 Analisis statistik

Analisis statistik yang digunakan adalah rancangan percobaan faktorial. Penelitian ini menggunakan dua faktor yang mempengaruhi percobaan yaitu hari bulan dan waktu penangkapan. Faktor hari bulan mempunyai 3 taraf sedangkan waktu penangkapan terdiri atas 2 taraf. 1 Faktor pertama hari bulan a. Taraf 1 a1 : bulan gelap b. Taraf 2 a2 : bulan semi terang c. Taraf 3 a3 : bulan terang 2 Faktor kedua waktu penangkapan a. Taraf 1 b1 : sebelum pukul 00.00 WIB b. Taraf 2 b2 : setelah pukul 00.00 WIB Model persamaan linearnya adalah: Y ijk = µ + α i + β j + αβ ij + ε ijk …Gaspersz, 1991 Keterangan : Y ijk : hasil tangkapan bagan pada konstruksi hari bulan ke-i waktu penangkapan ke-j ulangan ke-k; µ : rataan umum; α i : pengaruh hari bulan ke-i; 21 β j : pengaruh waktu penangkapan ke-j; αβ ij : pengaruh interaksi hari bulan ke-i dan waktu penangkapan ke-j; ε ijk : pengaruh galat percobaan pada ulangan ke-k yang memperoleh perlakuan kombinasi ke-ij. Tabel 3 Daftar analisis ragam percobaan faktorial yang terdiri atas dua faktor dengan Rancangan Acak Lengkap RAL Sumber Keragaman db JK KT Perlakuan Hari Bulan Waktu Penangkapan Hari Bulan Waktu Penangkapan Galat ab – 1 a – 1 b - 1 a – 1 b – 1 ab r- 1 JKP JKA JKB JKAB JKG KTP KTA KTB KTAB KTG Total rab - 1 JKT Hipotesis yang diuji untuk model tetap adalah : 1 H : α i = 0 tidak ada pengaruh faktor hari bulan yang diujicobakan H 1 : α i ≠ 0 ada pengaruh faktor hari bulan yang diujicobakan F hit A = KTAKTG Kaidah keputusannya adalah : Jika F hit A F αv1-v2 maka tolak H Jika F hit A ≤ F αv1-v2 maka gagal tolak H V1 = a-1 dan V2 = abr-1 2 H : β j = 0 tidak ada pengaruh faktor waktu penangkapan yang diujicobakan H 1 : β j ≠ 0 ada pengaruh faktor waktu penangkapan yang diujicobakan F hit A = KTBKTG Kaidah keputusannya adalah : Jika F hit B F αv1-v2 maka tolak H Jika F hit B ≤ F αv1-v2 maka gagal tolak H V1 = b-1 dan V2 = abr-1 22 3 H : αβ ij = 0 tidak ada pengaruh interaksi hari bulan dan waktu penangkapan yang diujicobakan H 1 : αβ ij ≠ 0 ada pengaruh interaksi hari bulan dan waktu penangkapan yang diujicobakan Kaidah pengambilan keputusan hipotesis, yaitu apabila F hitung F tabel maka tolak H dan jika F hitung F tabel maka gagal tolak H . Apabila hasil analisis memperoleh keputusan tolak H maka untuk mengetahui perlakuan yang memberikan nilai berbeda terhadap jumlah ikan yang tertangkap maka diperlukan uji lanjut. Uji lanjut yang digunakan adalah uji Tukey Gaspersz, 1991 dengan menggunakan perangkat lunak SPSP-14. 3.5.4 Analisis pendapatan Analisis pendapatan keuntungan dihitung dengan menggunakan formula sesuai dengan yang dikemukakan oleh Djamin 1984, yaitu : µ = TR-TC keterangan : µ : keuntungan rupiah TR : total penerimaan rupiah TC : total biaya rupiah kriteria TRTC : usaha menguntungkan TRTC : usaha mengalami kerugian TR=TC : usaha impas 23 4 KEADAAN UMUM

4.1 Letak Geografi danTopografi