Hasil penelitian dan Analisis Penutup.
uang pemerintah fiduciary money, fluktuasi nilai tukar dan suku bunga, kredit macet, kegagalan operasional, bencana
alam, kejahatan orang lain, kelemahan manajerial dan lingkungan. Sistem keuangan islam pun terekspos juga pada
risiko-risiko tersebut.
5
Sebagaimana firman Allah SWT. Dalam surat Al-Baqarah ayat 279:
Artinya : Maka jika kamu tidak mengerjakan meninggalkan sisa riba, Maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan
memerangimu. dan jika kamu bertaubat dari pengambilan riba, Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak Menganiaya
dan tidak pula dianiaya.
Kedua, adanya kepuasan bahwa ketentuan ilahiah tersebut didasarkan pada upaya membantu mewujudkan tujuan-
tujuan kemanusian, di antaranya adalah keadilan, simak firman Allah SWT. Dalam surat Al-Hadiid ayat 25:
5
Prof. Dr. Veithzal Rivai dan Rifki Ismail,S.E. Islamic Islamic Risk Management For Islamic Bank. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,2013, h. 220-
222.
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami
turunkan bersama mereka Al kitab dan neraca keadilan supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami
ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai
manfaat bagi
manusia, supaya
mereka mempergunakan besi itu dan supaya Allah mengetahui siapa
yang menolong agama-Nya dan rasul-rasul-Nya Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi
Maha Perkasa”. Menurut ayat di atas, Bank harus memperhatikan
dengan sungguh-sungguh potensi risiko yang dihadapi dan mengembangkan sistem untuk mengidentifikasi, mengontrol,
dan mengelola risiko-risiko tersebut. Pengembangan budaya manajemen risiko pada Bank merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari tanggung jawab otoritas pengawasan dan regulator. Oleh karena itu, otoritas pengawas juga harus
mengenal baik karakter risiko bank islam dan turut serta dalam pengembangan manajemen risiko yang efisien.