Payment Teori Pembiayaan KPR Syariah
penilaian ini terlihat kemampuan nasabah dalam mengelola bisnis, kemampuan ini dihubungkan dengan
latar belakang pendidikan dan pengalamannya selama ini dalam mengelola usahanya, sehingga akan terlihat
“kemampuannya” dalam mengembalikan pinjaman yang disalurkan, capacity sering juga disebut dengan
nama Capability.
28
Definisi lain tentang capacity adalah menggambarkan
tentang kemampuan
seseorang langganan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban
finansialnya. Suatu estimasi yang dianggap cukup baik diperoleh dengan menilai posisi likuiditas dan proyeksi
cash flow dari calon langganan. Capacity menyangkut kemampuan pimpinan perusahaan beserta stafnya, baik
dalam kemampuan manajemen maupun keahlian dalam bidang
usahanya. Untuk
itu bank
harus memperhatikan:
29
a. Angka-angka hasil produksi
b. Angka-angka penjualan dan pembeliaan
c. Perhitungan laba rugi perusahaan saat ini dan
proyeksinya
28
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, Jakarta, PT Grafindo Persada, 2003 h.118
29
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, Jakarta, PT Grafindo Persada, 2003 h.118
d. Data-data financial di waktu-waktu yang lalu,
tercermin didalam
laporan keuangan
perusahaan.
3 Capital
Modal diisyaratkan
di sini
debitur agar
mempunyai modal sendiri, tidak hanya mengandalkan pinjaman dari bank.Data-data modal dilihat dari neraca
debitur.
4 Conditional
Kondisi ekonomi Conditional of Economic, adalah tentang keadaan situasi ekonomi pada waktu dan
jangka tertentu, di mana kredit dapat diberikan pada debitur, kemudian dijelaskan lebih lanjut bahwa pada
asasnya kelima unsur tersebut mengandung tiga faktor pokok yaitu:
a. Faktor subyektif modal
b. Faktor obyektif yang berkenaan dengan struktur
yuridis dari badan usaha penerima kredit. Faktor-faktor di atas kemudian oleh pihak bank akan
dibuat dalam satu formulir yang telah disediakan dimana merupakan data-data yang wajib diisi oleh
pemohon pembiayaan.
30
30
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, Jakarta, PT Grafindo Persada, 2003h.118
5 Collateral
Jaminan Collateral, diartikan sebagai kekayaan atas orang yang dapat diikat sebagai jaminan pelunasan
hutang dibelakang hari, kalau debitur tak melunasi hutangnya. Pada dasarnya yang memberi pembiayaan
tentu menghendaki jaminan berada ditangannya yang mudah dijadikan uang untuk dapat menutup pinjaman
karena tidak dilunasi oleh sipeminjam tersebut. Jaminan yang diberikan oleh calon nasabah baik yang bersifat
fisik maupun non fisik.Jaminan hendaknya melebihi jumlah pinjaman yang diberikan. Jaminan juga harus
diteliti keabsahan dan kesempurnaannya, ssehingga terjadi suatu masalah, maka jaminan yang akan
dititipkan dapat dipergunakan secepat mungkin. Collateral dalam perkreditan merupakan hal
terpenting, terutama
dalam fungsinya
untuk pengamanan apabila pembiayaan yang diberikan
tersebut mengalami kegagalan.
31
Oleh karena itu syarat yang diminta oleh kreditur ialah supaya debitur itu
menguasai dan menyimpan jaminan, agar supaya pada waktu yang diperlukan benda atau harta jaminan dapat
dijadikan uang oleh debitur sendiri.
31
Thomas, Suyanto, et, Kelembagaan Perbankan, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 1996, Edisi II, h.19