2012
103.290.155.501 211.164.363
2,60
2013 145.845.579.819
259.722.594 2,67
Sumber: Data Annual Report Bank BNI Syariah Dari tabel diatas dilihat bahwa total pembiayaan KPR dua
tahun terakhir naik 7 persen dari tahun 2012, karena BNI Syariah selalu mengembangkan jaringan-jaringan yang meluas dan mudah
dijangkau oleh masyarakat luas. Pada tahun 2012 pembiayaan Kepemilikan Rumah yang dikeluarkan oleh BNI Syariah KC
Fatmawati mencapai
103.290.155.501 dengan
persentase pembiayaan macet mencapai 2,60
dan pada tahun 2013 total pembiayaan KPR di Bank BNI Syariah naik dari tahun
sebelumnya menjadi
145.845.579.819 dengan
persentase pembiayaan macet 2,67
. Dengan demikian tingkat risiko pembiayaan, Kegagalan pembayaran angsuran nasabah KPR pada
saat jatuh tempo semakin meningkat pada tahun 2013.
27
3. Proses Mitigasi Risiko
Dengan menetapkan serangkaian prosedur manajemen risiko, maka bank BNI Syariah Fatmawati dapat mengelola risiko dengan
sebaik-baiknya, karena manajemen yang baik dan strategi yang tepat dapat meminimalkan risiko dengan menetapkan tingkat risiko yang
dapat ditolerir dalam aktivitas bisnis, sehingga risiko yang ada tidak menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan seperti kerugian karena
27
Data Annual Report Bank BNI Syariah tahun 2012 dan 2013
dapat menganggu keberlangsungan usaha bank, selain itu pengelolaan yang baik terhadap risiko juga akan mendatangkan manfaat bagi
bank. Bentuk mitigasi risiko yang dilakukan oleh bank BNI
SyariahKC Fatmawati dengan menggunakan Standar Prosedur Operasional SOP yang berlaku yaitu Risk Acceptance Criteria
28
Jenis Risiko
29
Parameter Mitigasi risiko
Risiko Pembiayaan Kegagalan
pembayaran angsuran pada saat
jatuh tempo -Penerapan Risk
Acceptance Criteria antara lain
penghasilan, DSR, LTV,Agunan,
maksimum limit pembiayaan, jangka
waktu pembiayaan.
- Penetapan umur, jenis pekerjaan dan
lama bekerja calon nasabah pembiayaan.
- Standarisasi verifikasi income
untuk pegaawai, professional dan
wiraswasta. -Tersedianya
mekanisme monitoring.
- Penerapan sistem scoring yang dikelola
oleh Retail dan Consumer Risk
Group. -Penerapan Loan
Origination Systems.
28
Pedoman Standar Operasional Prosedur BNI Syariah 2009
29
PedomanStandar Operasional Prosedur BNI Syariah 2009
Risk Acceptance Criteria
30
Keterangan
Debt Service Ratio DSR Maksimum DSR adalah 40
sudah termasuk
untuk mengcover kewajiban kepada
kreditur atau kewajiban lain. Maksimum DSR dapat lebih
besar dari 40 sepanjang hasil
scoring accept dan kententuan LTV tidak lebih dari 70
untuk KPR
dari non
developer secondary market atau 80
untuk KPR dari developer primary market, serta calon
debitur diyakini masih memiliki kemampuan untuk membayar
angsuran
dengan ketentuan
sebagai berikut: a.
Maks DSR
45 jika
penghasilan minimum 5 juta perbulan.
b. Maks
DSR 50
jika penghasilan minimum 10
juta perbulan c.
Maks DSR
55 jika
penghasilan minimum 20 juta perbulan.
d. Kewenangan memutus DSR
tersebut mengacu
kepda limit kewenangan masing-
masing pejabat
kewenangan. Loan To Value LTV
Maksimum 80 coverage ratio
agunan minimum 125 untuk
pembelian dari developer primary market.
Maksimum 70 coverage ratio
agunan minimum 143 untuk
pembelian dari developer secondary market.
Agunan 1.
Jenis agunan yang dapat diterima
a. Rumah tinggal
b.Rumah toko ruko c.
Rumah kantor
30
Pedoman Standar Operasional Prosedur BNI Syariah 2009