Condition Mekanisme pengajuan Pembiayaan KPR Griya iB Hasanah BNI

risiko hanya dapat terlaksana apabila proses pengukuran risiko, pemantauan risiko berjalan dengan baik. Dengan kata lain BNI Syariah tidak akan dapat menentukan tindakan yang harus dilakukannya untuk melakukan risiko. Kecuali komparasi dan analisis antara risiko yang akan terjadi dengan ambang batas tingkat risiko yang diterima BNI Syariah terlaksana dengan baik. Apabila bank BNI Syariah tidak mengetahui posisinya terhadap risiko yang terjadi, maka tindakan yang diambil untuk mengatasi risiko akan bersifat reaktif, padahal tindakan proaktif akan jauh menguntungkan. 22 Kolektibilitas adalah penggolongan tingkat kelancaran nasabah diukur berdasarkan jumlah hari tunggakan. Seperti yang tercantum dalam tabel dibawah ini: Tabel 4.1 penggolongan kolektibilitas Jumlah Hari Tunggakan Penggolongan Kolektibility Kualitas Kolektibilitas 1 Lancar 1 sd. 90 hari Kolektibilitas2 Dalam perhatian khusus 91 sd. 180 hari Kolektibilitas3 Kurang Lancar 181 sd. 270 hari Kolektibilitas4 Diragukan Dari 270 hari Kolektibilitas5 Macet 22 Pedoman Standar Operasional Prosedur BNI Syariah 2009 Sumber: Data Bank BNI Syariah Bila kolektibility cenderung semakin baik maka akan berdampak positif sehingga menaikan rentabilitas dan solvabilitas bank BNI Syariah KC Fatmawati dan NPF semakin menurun. 23 Dalam hal ini, terlebih dahulu BNI Syariah KC Fatmawati memonitoring usaha nasabah apakah nasabah tersebut layak dinyatakan kolektibilitas 1 atau kolektibilitas 2 sampai dengan kolektibilitas 5, apabila debitur melakukan pembayaran tepat waktu itu dikategorikan kolektibilitas 1 dengan kualitas pengembalian pembiayaannya lancar dan apabila pembiayaan tersebut tidak melakukan penunggakan pembayaran selama tiga bulan berturut-turut itu temasuk kategori dalam perhatian khusus atau kolektibilitas 2 pihak bank BNI Syariah akan memberikan surat peringatan 1 sd 3. SP-1 surat peringatan pertama, akan tetapi apabila penunggakannya berturut selama tiga bulan maka itu termasuk kategori kurang lancar akan diberikan surat peringatanSP-2 surat peringatan kedua dan apabila selama 12 bulan berturut-turutakan diberikan surat peringatan SP-3 surat peringatan ketiga dan bahkan sampai 21 bulan tidak membayar angsuran dikategorikan kedalam pembiayaan macet.maka pimpinan bank harus melakukan tindakan yang sebagaimana mestinya.Seperti eksekusi atau pemberian segel terhadap jaminan 23 Wawancara pribadi dengan Bapak Heru Setyawan, Jakarta, 10 April 2014. nasabah, pemberian surat somasi 1 sd 3, dan pelelangan atas jaminan nasabah. 24

2. Proses pengelolaan Risiko pada bank BNI Syariah KC Fatmawati

a. Pengelolaan Risiko Pembiayaan KPR iB Griya Hasanah BNI Syariah Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa perbankan, sebagian besar dari aktiva produktif yang diberikan kepada debitur untuk membayar kembali pinjamannya.Semakin besar porsi pembiayaan yang bermasalah adanya keraguan atas kemampuan debitur untuk membayar kembali pinjamannya, semakin besar pula kebutuhan biaya penyisihan penghapusan pembiayaan dan apabila aktivitas pemberian pembiayaan tidak dikelola secara hati-hati dapat menimbulkan pembiayaanbermasalah yang menurunkan tingkat kesehatan dan pendapatan bank BNI syariah KC Fatmawati. 25 Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.31147KEPDIR tanggal 12 November 1998 tentang penilaian kualitas kredit berdasarkan tingkat kolektibilitasnya.Dengan kolektibilitas tersebut, Bank Indonesia mewajibkan setiap bank untuk melakukan penyisihan penghapusan aktiva produktif PPAP dari setiap aktiva produktif yang dimilikinya, yang terdiri dari Cadangan Umum dan Cadangan Khusus. 24 Wawancara pribadi dengan Bapak Heru Setyawan, Jakarta, 10 April 2014. 25 Wawancara pribadi dengan Bapak Heru Setyawan, Jakarta, 10 April 2014. 1. Cadangan umum Wajib dibentuk dengan ketentuan minimal sebesar 1 dari jumlah seluruh aktiva produktif lancar 1 x aktiva produktif lancar 2. Cadangan khusus wajib dibentuk dengan ketentuan sebesar: 26 a 5 x aktiva produktif dalam perhatian khusus call 1 b 15 x aktiva produktif kurang lancar - nilai agunan c 50 x aktiva produktif diragukan - nilai agunan d 100 x aktiva produktif macet - nilai agunan Di bank syariah sendiri dalam kasus ini Bank BNI Syariah KC Fatmawati, istilah pembiayaan financing lebih sering digunakan untuk menggantikan istilah credit. Risiko Pembiayaan financing risk terjadi ketika pihak debitur mudharib karena berbagai sebab, tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk mengembalikan dana pembiayaan pinjaman yang diberikan oleh bank BNI Syariah KC Fatmawati. Langkah yang dilakukan bank untuk meminimalisir risiko ini antara lain: membuat kebijakan pembiayaan secara tepat dan efektif, menetapkan prinsip kehati-hatian dalam proses pembiayaan. Tabel. 4.2. Total pembiayaan KPR macetbermasalah Tahun Total pembiayaan Pembiayaan bermasalahmacet NPF 26 Data Bank Indonesia No.31147KEPDIR tanggal 12 November 1998, tentang penyisihan penghapusan aktiva produktif PPAP dari setiap aktiva produktif Perbankan syariah. 2012 103.290.155.501 211.164.363 2,60 2013 145.845.579.819 259.722.594 2,67 Sumber: Data Annual Report Bank BNI Syariah Dari tabel diatas dilihat bahwa total pembiayaan KPR dua tahun terakhir naik 7 persen dari tahun 2012, karena BNI Syariah selalu mengembangkan jaringan-jaringan yang meluas dan mudah dijangkau oleh masyarakat luas. Pada tahun 2012 pembiayaan Kepemilikan Rumah yang dikeluarkan oleh BNI Syariah KC Fatmawati mencapai 103.290.155.501 dengan persentase pembiayaan macet mencapai 2,60 dan pada tahun 2013 total pembiayaan KPR di Bank BNI Syariah naik dari tahun sebelumnya menjadi 145.845.579.819 dengan persentase pembiayaan macet 2,67 . Dengan demikian tingkat risiko pembiayaan, Kegagalan pembayaran angsuran nasabah KPR pada saat jatuh tempo semakin meningkat pada tahun 2013. 27

3. Proses Mitigasi Risiko

Dengan menetapkan serangkaian prosedur manajemen risiko, maka bank BNI Syariah Fatmawati dapat mengelola risiko dengan sebaik-baiknya, karena manajemen yang baik dan strategi yang tepat dapat meminimalkan risiko dengan menetapkan tingkat risiko yang dapat ditolerir dalam aktivitas bisnis, sehingga risiko yang ada tidak menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan seperti kerugian karena 27 Data Annual Report Bank BNI Syariah tahun 2012 dan 2013