Proses Penilaian Risiko Mekanisme pengajuan Pembiayaan KPR Griya iB Hasanah BNI

Pengukuran risiko dilakukan untuk menilai sejauh mana risiko tersebut dapat membahayakan kelangsungan aktivitas bank, pengukuran ini dapat dilakukan dengan mengevaluasi secara berkala terhadap seluruh data yang ada dan prosedur yang telah digunakan untuk mengukur risiko, dengan demikian maka prosedur yang ada dapat menyesuaikan terhadap perubahan yang terjadi di luar kegiatan bank. 16 Pengukuran Risiko bank BNI Syariah KC Fatmawati dilakukan sesuai peraturan BI Nomor 1323PBI2011 tentang penerapan manajemen risiko bagi bank umum syariah dan unit usaha syariah dengan menggunakan metode scoring. Proses scoring dilakukan berdasarkan pada data historis pembayaran nasabah terhadap hutang terdahulu, jumlah pinjaman, jangka waktu, penambahan kredit dan jenis kredit yang sedang dilakukan. Dalam prinsipnya BNI Syariah KC Fatmawati menggunakan analisis Penilaian Pemberiaan Pembiayaan menerapkan 5C yaitu: 17

1. Character watak kepribadian

18 Penilaian ini berdasarkan sifat atau karakter nasabah pengambil pembiayaan KPR BNI Syariah seperti kebenaran data pribadi, pekerjaan dan jaminan yang dilampirkan 16 Veithzal Rivai dan Rifki Ismail.Islamic Risk Management For Islamic Bank. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,2013, h. 244 17 Wawancara pribadi dengan Bapak Heru Setyawan.Jakarta, 10 April 2014 18 Wawancara pribadi dengan Bapak Heru Setyawan.Jakarta, 10 April 2014 oleh nasabah dan historis pembiayaan nasabah berdasarkan laporan BI checking. Bi checkingbertugas memeriksa data calon nasabah apakah ada daftar hitam, daftar kredit macet Bank Indonesia dalam pembiayaan yang dilakukan calon nasabah pada bank-bank sebelumnya. Dengan melakukan pemeriksaan daftar kredit macet dari bank Indonesia yang memuat nama-nama perorangan, perusahaan dan pengurusnya serta bank dan pengurus yang tercatat sebagai debitur kredit macet. Dengan cara melakukan Bank checking yaitu meminta informasi kepada bank Indonesia BI untuk mengetahui apakah calon debitur yang mengajukan permohonan pembiayaan mempunyai pinjaman atau kredit pada Bank atau lembaga keungan lainnya.Dari informasi inilah dapat diketahui juga mengenai besarnya pinjaman, jangka waktu, jaminan, serta kolektibilitas pembiayaan. Hasil dari pemeriksaan status nasabah ini akan menjadi bahan pertimbangan dalam memutuskan pembiayaan. Jika tercatatat sebagai debitur macet atau kondisinya kurang lancar, maka Bank BNI Syariah akan menolak dan tidak menyetujui pembiayaan yang diajukan oleh calon nasabah tersebut.

2. Capacity kemampuan

Penilaian ini diutamakan pada kemampuan calon nasabah untuk dapat mengembalikan dana pembiayaan yang telah diberikan bank BNI Syariah pada jangka waktu yang telah ditetapkan, biasanya hal ini dapat dilihat dari penghasilan calon debitur.Untuk menghitung penghasilan minimal dari calon penerima pembiayaan agar dapat diterima pembiayaannya maka cicilan pembiayaan kepemilikan rumah KPR haruslah minimal 40 dari penghasilannya. Misalkan cicilan pembiayaan KPR sebesar Rp. 2.500.000,- maka penghasilan minimalnya adalah Rp. 2.500.000,- 40 0 = Rp. 6.250.000,-. Jika penghasilannya calon penerima nasabah dibawah Rp. 6.250.000,-, maka permohonan pembiayaannya akan ditolak. 19

3. Capital modal

Penilaian atas modal yang disetor dapat berupa uang muka yang diberikan oleh pemohon kepada pihak bank BNI Syariah.

4. Collateral barang jaminan

Artinyajaminan yang telahdimiliki yang diberikannasabahPembiayaankepada bank BNI Syariah seperti: nilai jaminan berupa bangunan rumah dan tanah yang dinilai mampu mengcoverdari pembiayaan yang 19 Wawancara pribadi dengan Bapak Heru Setyawan.Jakarta, 10 April 2014