92
merupakan perairan pesisir yang dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan ekonomi di Sumatera Utara, antara lain pemanfaatan untuk pelabuhan, perikanan, pertambangan, lokasi
industri dan pemukiman. Oleh sebab itu penggunaan instrumen disimulasikan di Perairan Belawan. Pemanfaatan dari beberapa kegiatan tersebut, mempengaruhi kualitas air, kehidupan
sosial dan ekonomi nelayan. Penelitian ini dibatasi pada daerah estuari yang memiliki nilai salinitas nol, dan batas ke
laut terbuka sampai batas yang ditentukan 4 empat mil kearah laut terbuka. Batas sosial penelitian ini adalah terhadap masyarakat nelayan yang hidup di sekitar pesisir. Sedangkan
pembahasan efek fisik dan ekosistem perairan dilakukan dari mulai hulu hingga muara Sungai Deli dan Sungai Belawan serta daerah yang dipengaruhi pasang dan surut.
1.3. Perumusan Masalah
Perlindungan dan Pengelolaan perairan pesisir membutuhkan nilai yang dapat menggambarkan kondisi fisik dan non fisik perairan pesisir. Perolehan nilai membutuhkan
indikator perairan pesisir terpadu. Belum tergabungnya indikator perairan pesisir dalam suatu sistem penilaian yang efisien, yang dapat digunakan dalam penerapan kebijakan perlindungan dan
pengelolaan perairan berkelanjutan. Berdasarkan identifikasi permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, diperlukan
indikator perlindungan dan pengelolaan perairan pesisir secara menyeluruh dan terintegrasi dari komponen-komponen perairan pesisir. Bagaimana memperoleh instrumen pengukuran yang dapat
menggambarkan kondisi perairan pesisir sehingga dapat ditentukan status perairan pesisir dan kebijakan perlindungan dan pengelolaan perairan pesisir?; Bagaimana penerapan instrumen
tersebut sehingga diperoleh status Perairan Belawan? Dengan status tersebut, apa yang harus dilakukan untuk mencapai Perairan Belawan berkelanjutan? Permasalahan-permasalahan tersebut
adalah permasalahan pokok dalam penelitian ini.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini terbagi ke dalam 3 bagian, yaitu: 1 Penentuan indikator penilaian kualitas perairan pesisir yang secara menyeluruh dan terintegrasi dari komponen-
komponen perairan pesisir ; 2 Pembangunan instrumen pengukuran kondisi perairan pesisir dengan pengembangan indeks dan status perairan sehingga dapat diformulasikan kebijakan
perlindungan dan pengelolaan perairan pesisir; 3 Penilaian indeks perairan Belawan, penentuan status perairan serta penetapan kebijakan perlindungan dan pengelolaan Perairan Belawan
sekaligus penyusunan strategi pembangunan Perairan Belawan berkelanjutan.
Universitas Sumatera Utara
93
Universitas Sumatera Utara
94
1.5. Hipotesis
Hipotesis penelitian meliputi beberapa hal yaitu: 1 Indikator yang diperlukan dalam perlindungan dan pengelolaan perairan pesisir yang dapat menggambarkan kondisi perairan secara
menyeluruh dan terintegrasi terdiri dari kualitas air, sumberdaya alam pesisir dan kondisi masyarakat di sekitarnya; 2 Instrumen penilaian kualitas perairan pesisir diperkirakan dapat
ditentukan dengan melakukan pengembangan indeks; 3 Dengan mengetahui nilai indeks sebagai instrumen penilaian kualitas perairan pesisir maka dapat ditentukan status dan kebijakan
perlindungan perairan Belawan.
1.6. Kerangka Pikir