Total Suspended Solid TSS Amoniak Nitrat

106

2.3.5. Total Suspended Solid TSS

TSS adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan air yang terdiri atas bahan-bahan organik, sel-sel mikroorganisme, tanah liat, pasir halus, dan lain- lain. Selain mengurangi penetrasi cahaya kedalam air, TSS juga mempengaruhi regenerasi oksigen secara fotosintesis. Baku mutu menentukan kadar TSS maksimal adalah 80 mgl. Tabel 2.7. Kesesuaian Perairan Untuk Kepentingan Perikanan Berdasarkan Nilai Padatan Tersuspensi TSS. Nilai TSS mgl Pengaruh Terhadap Kepentingan Perikanan 25 25 – 80 81 – 400 400 Tidak berpengaruh Sedikit berpengaruh Kurang baik bagi kepentingan perikanan Tidak baik bagi kepentingan perikanan Sumber : Alabaster dan Lloyd, 1982

2.3.6. Amoniak

Bentuk senyawa nitrogen yaitu nitrogen-amonia, dapat memberikan pengaruh berupa penurunan kualitas air perairan pesisir. Senyawa amoniak yang terdapat dalam air laut merupakan hasil reduksi senyawa nitrat NO 3 atau senyawa nitrit NO 2 oleh mikroorganisme. Selain itu juga berasal dari hasil ekskreasi fitoplankton. Kadar amoniak dalam air laut sangat bervariatif dan dapat berubah dengan cepat. Dalam batas-batas tertentu konsentrasi amonia dapat berakibat negatif terhadap kehidupan biota dalam perairan sekitarnya sebagai akibat dari sifat racun yang ditimbulkan oleh amonia tersebut. Penelitian Singbal et al. 1976 di Perairan Teluk Velsao menunjukkan bahwa konsentrasi senyawa nitrogen-amonia yang mencapai 2,451 mgl merupakan salah satu penyebab bagi kematian biota perairan.

2.3.7. Nitrat

Nitrat adalah unsur nitrogen yang juga merupakan unsur hara yang tidak kalah pentingnya, berperan dalam proses pembentukan protoplasma. Secara alamiah keberadaan unsur nitrogen dalam air laut adalah sebagai hasil Universitas Sumatera Utara 107 dekomposisi tumbuh-tumbuhan dan hewan, serta fiksasi udara dengan adanya gerakan massa air dan curah hujan. Konsentrasi salah satu bentuk senyawa nitrogen yang tinggi dapat dijadikan sebagai patokan terjadinya suatu reaksi kimia tertentu yang akhir dari biota. Konsentrasi masing-masing yang bervariasi antara 0,006–0,021 mgl dan 0,001–0,011 mgl mengindikasikan suatu keadaan yang normal. Berdasarkan variasi konsentrasi senyawa nitrogen yang disusun oleh Sharp 1983 untuk kategori beberapa wilayah perairan, maka variasi kadar senyawa nitrogen nitrat, nitrit dan amonia di Teluk Lada ini masih berada dalam batas yang aman untuk perairan laut. Variasi konsentrasi nitrat dan nitrit dipengaruhi pula oleh faktor lingkungan sekitarnya. Contoh kasus adalah penelitian Susana 2004 di Sungai Cisadane yang mendapatkan konsentrasi nitrat sebesar 0,492 mgl, sedangkan di luar Sungai Cisadane konsentrasinya lebih rendah yaitu 0,013 mgl dan 0,005 mgl.

2.3.8. Logam Terlarut Cu, Hg, Cd