Karakteristik Perairan Pesisir TINJAUAN PUSTAKA

113

2.16 Karakteristik Perairan Pesisir

Odum 1971 berpendapat perairan pesisir secara fungsional terdiri atas perairan estuaria estuaria regime, perairan pantai nearshore regime, dan perairan samudera oceanic regime. Perairan pesisir adalah perairan laut teritorial yang menghubungkan pantai dan pulau-pulau, estuari, teluk, perairan dangkal, rawa payau, lagoon, dan daerah lainnya. Perairan estuaria adalah suatu perairan pesisir yang semi tertutup, yang berhubungan bebas dengan laut, sehingga dengan demikian estuaria dipengaruhi oleh pasang surut, dan terjadi pula percampuran yang masih dapat diukur antara air laut dengan air tawar yang bersal dari drainase daratan. Perairan pantai meliputi laut mulai dari batas estuaria kearah laut sampai batas paparan benua atau batas territorial. Sedangkan perairan samudera, semua perairan ke arah laut terbuka dari batas paparan benua atau batas territorial. Pesisir adalah daerah darat di tepi laut yang masih mendapat pengaruh laut seperti pasang surut, angin laut dan perembesan air laut. Sifatnya yang yang cukup kompleks, yaitu menggambarkan dinamika perairan pesisir, seperti sirkulasi air atau arus, pasang surut, gelombangombak, angin, sedimentasi, serta parameter cuaca lainnya, selain itu juga menggambarkan sifat kimia dan fisika perairan air laut yang merupakan syarat kehidupan organisma perairan. Estuari adalah bahagian dari perairan pesisir. Estuari merupakan perairan dangkal tak terlepas dari pengaruh dari parameter-parameter hidrodinamika. Salah satu klasifikasi estuaria yang paling efektif digunakan untuk memudahkan pendugaan penyebaran zat-zat dalam estuaria. Tipe dari estuari dapat mengalami perubahan fisik yang mengakibatkan rasio lebar dan kedalaman estuari juga berubah. Peristiwa ini dapat ditemui pada estuari yang mengalami pengerukan dan pelebaran. Perubahan juga dapat terjadi jika perubahan volume limpasan air sungai di daerah aliran sungai DAS. Universitas Sumatera Utara 114 Untuk menjelaskan model perairan estuari dapat dijelaskan dengan dengan model bathimetri, model pasang surut, model arus, temperatur dan salinitas serta model partikulat Hardisty, 2007. Universitas Sumatera Utara 115

2.17 Pola Penyebaran Polutan