100
Tabel 2.2. Kategori Pencemaran Indeks Prat’s. No
Variabel Kategori pencemaran
1 pH
Excellent : 1 2
Oksigen terlarut, Acceptabel : 2
3 BOD5 hari, ppm
Slightly : 4 4
COD, ppm Polluted : 8
5 Permanganat, mgl O
2
Heavily polluted : 8 6
Padatan Melayang Suspended solid, ppm 7
Amoniak, ppm 8
Nitrat, ppm 9
Khlorida, ppm 10 Besi, ppm
11 Mangan, ppm 12 Alkil benzene sulfonat, ppm
13 Carbon Chloroform Extract, ppm
2.2.4. Indeks Pencemaran Sungai Mc Duffi’s 1973
Mc Duffi 1973 menggunakan metode indeks untuk mengetahui tingkat pencemaran sungai dengan menggunakan variabel dan formulasi sub indeks
seperti yang diuraikan pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Persamaan Sub Indeks Dari Mc Duffi. No
Variabel Persamaan Sub Indeks
1 Persen deficit oksigen
I = 100 – X ………..X = DO 2
Bahan organik lapuk biologi BOD
5
I = 10 X 3
Refractory Organic Matter I = 5 X-Y ………X = COD
4 Coliform Count No100 mL
I = 10 log Xlog 3 5
Padatan melayang yang tidak menguap. I = X
6 Average Nutrient Excess
I = 5 X0,2 + Y0,1 Y = total N X = total P
7 Garam larut
I = 0,25 X …..X = specific conductivity
8 Suhu
C I = 16 X
2
- 65
2.2.5. Indeks O’Connors
Indeks O’Connors digunakan untuk mengetahui kualitas air dengan pemanfaatan perikanan dan binatang liar wild life serta air minum. Variabel dan
pembobotan diuraikan pada Tabel 2.4.
Universitas Sumatera Utara
101
Tabel 2.4. Variabel dan Pembobotan Indeks O’Connors. Pembobotan
No Variabel
Perikanan dan binatang liar Air minum
1 DO
0,206 0,056
2 Fecal coliform
- 0,171
3 pH
0,142 0,079
4 Nitrat
0,064 0,070
5 Fosfat
0,169 -
6 Suhu
0,088 -
7 Kekeruhan
0,074 0,058
8 Padatan terlarut
0,099 0,084
9 Phenol
0,084 0,104
10 Ammoniak -
- 11 Fluoride
- 0,079
12 Kesadahan -
0,077 13 Khlorida
- 0,060
14 Alkalinity -
0,058 15 Color
0,054 0,054
16 Sulfat 0,050
0,050
Jumlah 1,00
1,00 2.13
Parameter Kualitas Air Laut
Parameter kualitas air laut yang digunakan mengacu kepada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.51 Tahun 2004. Dalam surat keputusan tersebut,
parameter kualitas lingkungan diuraikan terdiri atas parameter kimia, fisika dan biologi yang dapat menyatakan kondisi perairan untuk mendukung kehidupan
organisma perairan komposisi, keragaman phyto plankton, benthic, perikanan, fauna dan flora akuatik.
Hal ini relevan dengan parameter yang menunjukkan karakteristik perairan estuari dan perairan pesisir menurut Dahuri 2003 yaitu terdiri atas sirkulasi air,
salinitas, partikel tersuspensi, bahan polutan. Dahuri menambahkan bahwa sirkulasi air sangat dipengaruhi oleh aliran air tawar yang bersumber dari badan
sungai di atasnya dan air pasang yang berasal dari laut. Besar atau kecil debit kedua aliran massa air tersebut akan mempengaruhi stratifikasi massa air
berdasarkan salinitas. Sedangkan salinitas merupakan kadar garam yang kadarnya
Universitas Sumatera Utara
102
35 permil. Ekosistem mangrove memiliki adaptasi yang tinggi terhadap salinitas, namun beberapa organisme perairan tidak dapat beradaptasi dengan salinitas yang
mencapai kondisi ekstrim. Salinitas juga mempengaruhi nutrien yang berada di perairan pesisir.
Partikel tersuspensi yang khususnya dibawa oleh aliran sungai akan terakukumulasi di muaranya. Karena kondisi cenderung stagnan dari estuari
maka partikel mengalami pengendapan di lapisan dasar akan bertambah dan terjadi pendangkalan sehingga menyebabkan terjadinya perubahan morfologi
dasar perairan. Demikian juga dengan bahan polutan yang berasal dari pemukiman, transportasi air, maupun industri masuk ke badan air sungai dan
langsung menuju perairan pesisir. Dahuri 2003 menyatakan bahwa indikator lingkungan perairan ditinjau
dari keberlanjutan perairan dalam rangka mendukung peningkatan potensi perikanan, antara lain:
a. Tersedianya kualitas air perairan pesisir dengan parameter kualitas air yang
tidak melewati nilai ambang batas baku mutu yang ditetapkan, ataupun toleransi organisma perairan.
b. Tidak terakumulasinya logam berat pada sedimen yang mengandung nutrisi
untuk kebutuhan biota yang hidup didasar perairan. Nilai ambang batas parameter kualitas air merupakan nilai yang tercantum
pada baku mutu. Baku mutu merupakan peraturan pemerintah yang harus dilaksanakan yang berisi spesifikasi dari jumlah bahan pencemar yang boleh
dibuang atau jumlah kandungan yang boleh berada dalam media ambient. Parameter kualitas air laut diuraikan pada Tabel 2.5.
Universitas Sumatera Utara
103
Tabel 2.5.
Parameter Kualitas Air Laut Yang Berdasarkan Kepmen LH Nomor 51 Tahun
2004.
No Parameter
Satuan Baku Mutu
Metode I. Fisika
1 Kekeruhan
NTU 30
Turbidimetri 2
Kebauan -
Tidak berbau Visual
3 Padatan Tersuspensi
mgl 50
SNI 06 – 2413 - 1991 4
Suhu °C
Potensiometri 5
Lapisan Minyak -
Visual II. Kimia
1 pH