BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Umum PT. Bank Rakyat Indonesia
PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk atau yang dikenal dengan sebutan BRI adalah salah satu bank terkemuka di Indonesia pada saat ini. Awal
berdirinya BRI bermula dari lembaga keuangan kecil yang didirikan oleh Raden Bei Aria Wiriaatmadja dengan nama De Poerwokwrtosche Hulp en
Spaarbank der Inlandsche Hoofden di Purwokerto, Jawa Tengah pada 16 Desember 1895. Lembaga ini mengelola dana kas mesjid yang kemudian
disalurkan kepada masyarakat dengan skema pengembalian yang sangat mudah.
Seiring dengan berjalannya waktu, lembaga tersebut semakin berkembang dan dibutuhkan masyarakat. Dalam perjalanannya, lembaga ini
beberapa kali mengalami perubahan, berturut-turut berubah menjadi Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenareen, Voor Volkscredietwezen
Algemene, dan perubahan nama terakhir pada masa kolonial Belanda terjadi pada tahun 1934 menjadi Algemene Volkscredietbank AVB.
Pada masa pendudukan Jepang, Algemene Volkscredietbank AVB diubah menjadi Syomin Ginko, setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia II dan
Indonesia merdeka pada tahun 1945, nama lembaga ini oleh pemerintah Indonesia diubah kembali menjadi Bank Rakyat Indonesia BRI pada 22
Februari 1946 dan dengan Peraturan Pemerintah RI No.1 Tahun 1946, BRI menjadi bank pertama yang dimiliki Pemerintah Republik Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Sebagai bank milik pemerintah, BRI banyak berperan mewujudkan visi pemerintah dalam membangun ekonomi kerakyatan. Adanya situasi perang
mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948 membuat kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah
perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat.
Pada waktu itu melalui PERPU No.41 Tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan BKTN yang merupakan peleburan dari BRI,
Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij NHM. Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden Penpres No. 9 Tahun 1965, BKTN
diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Tani dan Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No.17
Tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani
dan Nelayan eks BKTN diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bnak negara Indonesia unit II
bidang Ekspor Impor Exim. Berdasarkan UU No.14 Tahun 1967 tentang Undang-Undang Pokok
Perbankan dan Undang-Undang No.13 Tahun 1968 tentang Undang-Undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai
bank sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rural dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua bank yaitu Bank Rakyat
Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang No.21 Tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum. Dan sejak 01
Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No.21 Tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT.
Bank Rakyat Indonesia Persero yang kepemilikannnya masih 100 ditangan pemerintah.
Pada tanggal 10 November 2003, BRI go public dan pemerintah melepas 30 saham miliknya kepada publik. Porsi kepemilikan saham BRI
oleh publik per akhir Desember 2005 mencapai 41,84 dan dengan saham yang termasuk kedalam jajaran saham blue chip di pasar modal Indonesia. BRI
pun semakin memperlihatkan kekokohannya sebagai perusahaan publik. Komitmen yang kuat dan pengalaman yang sangat panjang dalam melayani
sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM membuat BRI senantiasa mampu untuk berperan aktif dalam pembangunan perekonomian rakyat,
mengarungi berbagai siklus perekonomian Indonesia yang sangat dinamis.
B. Visi dan Misi Perusahaan Visi