Observasi harian B. 1. 2. Partisipan II Lie a.

66

b. Observasi harian

- Hari pertama, Sabtu, 17 Februari 2007, Malam hari Hari ini pertama kali peneliti berkenalan dengan Lie. Saat itu peneliti datang bersama nara sumber yang mengetahui bahwa Lie adalah orang yang dapat dijadikan partisipan. Lie menyambut kedatangan kami dengan ramah. Saat itu di rumahnya terlihat ramai. Istrinya beru saja melahirkan anak ke dua. Lie mengira kami adalah orang yang hendak melihat istri dan anak keduanya. Setelah memberitahu maksud kedatangan sebenarnya, Lie bersedia menjadi partisipan, namun belum tahu kapan memiliki waktu untuk diwawancarai. Biasanya ia hanya memiliki waktu luang pada hari Sabtu dan malam hari. Lie mengizinkan peneliti untuk melakukan kunjungan ke rumahnya dalam proses membangun rapot walaupun ia tidak berada di rumah. - Hari ke dua, Sabtu, 10 Maret 2007 wawancara I Sesuai janji, peneliti datang ke rumah Lie. Saat itu suasana rumah Lie tampak ramai. Di ruang tamu ibu angkat putra pertamanya sedang menonton TV. Sementara Mali, istrinya sedang mengayun-ayun putra keduanya. Lie mempersilahkan peneliti duduk dan menyajikan air putih pada peneliti. Walaupun kondisi tidak memungkinkan untuk melakukan wawancara, peneliti tetap melakukan wawancara dengan topik ringan mengenai masa-masa perkenalan Lie dengan Mali. Sesekali ibu angkat putra pertama Lie memotong pembicaraan kami. Universitas Sumatera Utara 67 - Hari ke tiga, 20 Maret 2007, malam hari Saat itu Lie sedang memperbaiki sepeda motor di teras rumahnya. Ia bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana ukuran ¾. Selain Lie, ada dua orang wanita yang sedang duduk di teras. Mereka adalah mertua dan saudara ipar Lie. Lie kemudian mempersilahkan peneliti masuk, lalu melanjutkan pekerjaannya. Sambil menunggu Lie, peneliti berbicara dengan Raski adik ipar Lie yang sedang mengayun-ngayunkan anak ke dua Lie. Raski mengatakan kalau mereka menginap di rumah Lie, karena besok akan diadakan perayaan satu bulan kelahiran putra ke dua Lie. Beberapa menit kemudian Lie masuk, memerintahkan Raski untuk menyuguhkan air minum, dan menyuruh peneliti menunggu karena ia mau memperbaiki lampu. Setelah selesai, Lie kemudian mempersilahkan untuk memulai wawancara. Namun banyaknya orang yang ada saat itu membuat peneliti membatalkan wawancara. Peneliti kemudian mengatakan kalau saat itu hanya melakukan kunjungan biasa. Ketika peneliti pamit pulang Lie mengucapkan terima kasih karena dibawakan buah tangan. Baru beberapa langkah berjalan, Lie berteriak memanggil, lalu mengundang peneliti untuk hadir di acara satu bulan kelahiran putra keduanya besok. - Hari ke empat, 21 Maret 2007, siang hari Perayaan Ma Gwe Saat itu di depan rumah Lie telah bediri teratak kecil dan sejumlah kursi yang sudah di susun. Terlihat sebuah pemandangan yang kontras diantara tamu-tamu yang hadir. Di sayap kiri berkumpul para tamu yang ternyata adalah kerabat istri Lie. Sementara itu di sayap kanan berkumpul kerabat Lie. Lie sendiri setelah menyambut kedatangan peneliti kemudian duduk bersama kerabatnya. Mereka berbicara dengan menggunakan bahasa Tionghoa. Kemudian Mali, istri Lie datang dan bergabung dengan Lie sambil menggendong putra ke dua mereka. Percakapan kemudian dilakukan dengan bahasa Indonesia. Tiba-tiba saja Echel, putra pertama Lie menangis. Lie kemudian membujuknya dan dengan tegas mengatakan padanya bahwa anak-laki- Universitas Sumatera Utara 68 laki tidak boleh menangis. Echel masih tetap menangis. Lie kemudian mengatakan sesuatu padanya dalam bahasa Tionghoa. Lalu Lie mengajak Echel ke rumah ibu angkat Echel. Karena ibu angkat Echel tidak ada, Lie kemudian kembali. Saat itu Echel tidak lagi menangis. Ia sibuk mengulum ice cream. Lie kemudian duduk dan mengajak peneliti berbincang- bincang. Lie mengatakan kalau perayaan itu dinamakan Ma Gwe. Walaupun sangat sederhana, Lie merasa bersyukur telah melaksanakan kewajibannya. Para tamu yang diundang hanya kerabat dan sahabat dekat saja. Lie juga tidak mengundang tetangganya, karena tidak ada yang ia kenal. Selama pesta berlangsung tidak ada interaksi yang terjadi antara kerabat Lie dan kerabat istrinya. Bahkan ketika pulang, kerabat Lie hanya pamit pada Lie dan istrinya. - Hari ke lima, Sabtu, 14 Juli 2007, siang hari rumah baru Ini hari pertama peneliti ke rumah baru Lie. Saat itu Lie tidak berada di rumah. Mali mengatakan kalau Lie sedang bekerja dan baru kembali pada sore hari. Mali bercerita tentang suka dukanya di rumah baru mereka. Rumah yang mereka tempati saat ini jauh lebih kecil dari sebelumnya, namun harga sewanya jauh lebih murah. Walaupun lebih ramai, namun Mali tidak terlalu akrab dengan tetangga barunya. Ia bahkan pernah kesal pada mereka karena merasa tidak diperdulikan. Ketika terjadi gempa, tidak ada seorangpun tetangganya yang membangunkannya. Mali juga bercerita kalau ia merasa rutinitasnya cukup membosankan. Tidak banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukannya. Setiap hari ia hanya memasak, membersihkan rumah, dan merawat anak- anaknya. Jika pekerjaannya sudah selesai, bisanya Mali menonton TV atau menemani anaknya bermain. Ia jarang keluar rumah. Ia tidak diperbolehkan keluar rumah tanpa izin Lie. Bahkan yang berbelanja untuk Universitas Sumatera Utara 69 keperluan sandang dan pangan adalah Lie sendiri. Bisanya Lie membeli persediaan makanan untuk sebulan, sehingga Mali tidak perlu keluar rumah. Lie juga membelikan Mali HP supaya dapat memantau keberadaan Mali. Pembicaraan dengan Mali berhenti ketika Lie pulang. Lie tersenyum dan membalas sapaan peneliti. Peneliti minta maaf karena datang tanpa pemberitahuan sebelumnya. Ketika peneliti bercerita tentang kesulitan yang dialami selama mencari rumah baru Lie, Lie tertawa dan meminta maaf karena tidak memberi tahu perihal kepindahannya. Ia mengaku kepindahan mereka terjadi lebih cepat dari waktu yang diperkirakan karena pihak penyewa mendesak untuk segera pindah. Lie juga mengatakan kalau ia lebih suka dengan tempat tinggalnya yang sekarang. Peneliti kemudian pamit pulang setelah membuat kesepakatan untuk wawancara dengan Lie. Lie berkata kalau ia hanya memiliki waktu luang pada hari Sabtu dan malam hari.

IV. B. 1. 3. Partisipan III Liang