42 III. B. 2. Observasi
Patton 1990 menyatakan bahwa observasi merupakan metode pengumpulan data esensial dalam penelitian, apalagi penelitian dengan
pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini akan digunakan observasi non-partisipan dimana
peneliti yang juga adalah observer hanya bertindak sebagai peneliti total dan tidak terlibat dalam peristiwa tersebut. Observasi ini dilakukan seriring dengan
dilakukannya wawancara juga pada beberapa aktivitas partisipan sehari-hari.
III. C. ALAT BANTU PENGUMPULAN DATA
Menurut Irmawati 2002, dalam metode wawancara, alat yang terpenting adalah peneliti sendiri. Untuk memudahkan pengumpulan data, peneliti
membutuhkan alat bantu. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat perekam tape
recorder. Alat perekam digunakan agar peneliti mudah untuk mengulangi kembali hasil wawancara. Selain itu apabila ada kemungkinan data yang kurang
jelas sehingga partisipan yang diwawancarai harus dihubungi kembali, dengan adanya hasil rekaman wawancara tersebut, peneliti akan mudah untuk
melakukannya. Dengan adanya alat perekam ini, hasil wawancara yang direkam juga merupakan data yang utuh karena sesuai dengan apa yang disampaikan
partisipan dalam wawancara. Penggunaan alat perekam ini dilakukan dengan seijin partisipan.
Universitas Sumatera Utara
43
III. D. PARTISIPAN PENELITIAN
III. D. 1. Karakteristik Partisipan Partisipan penelitian adalah pria etnis Tionghoa yang melakukan
perkawinan campur, memiliki orang tua yang berasal dari etnis Tionghoa, beragama Budha atau Khong Hu Cu. Jika kedua orang tua partisipan berasal dari
etnis Tionghoa, maka secara otomatis partisipan pasti memperoleh pola asuh yang membentuk karakteristik partisipan, terutama yang berkaitan dengan variable
yang akan diteliti.
III. D. 2. Prosedur Pengambilan Partisipan Sebelumnya peneliti telah menghubungi seorang teman yang mengenal
pria etnis Tionghoa yang menikah campur. Peneliti menjelaskan tujuan penelitian kepada teman yang dimaksud dan memintanya untuk mengenalkan pada calon
partisipan. Selanjutnya peneliti meminta informasi pada partisipan tentang calon partisipan lain atau nara sumber yang dapat dihubungi.
Berdasarkan penjelasan di atas, prosedur penentuan partisipan yang digununakan dalam penelitian ini adalah snowball sampling, dimana pengambilan
partisipan dilakukan secara berantai dari partisipan sebelumnya Poerwandari, 2001.
Universitas Sumatera Utara
44
III. E. PROSEDUR PENELITIAN
III. E. 1. Tahapan Persiapan Penelitian Tahapan persiapan penelitian preliminary research dilakukan untuk
mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian. Pada tahap ini, peneliti mencoba mengumpulkan semua informasi mengenai etnosentrisme, perkawinan
campur serta akulturasi budaya. Selanjutnya ditentukan partisipan yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan melalui informasi dari seorang teman yang
mengenal pria etnis Tionghoa yang melakukan perkawinan campur. Untuk
membangun rapport awal dengan partisipan, peneliti meminta
bantuan kepada teman yang nantinya akan mengenalkan peneliti dengan partisipan. Peneliti meminta agar keberadaan peneliti disosialisasikan sebelumnya
sehingga bila kemudian partisipan tersebut memang dapat diteruskan untuk menjadi partisipan penelitian, hubungan antara partisipan dan peneliti sudah
cukup baik. Menurut Moeloeng 2002, rapport adalah hubungan antara peneliti dengan partisipan penelitian yang sudah melebur sehingga seolah-olah tidak ada
lagi dinding pemisah di antara keduanya. Dengan demikian partisipan dengan sukarela dapat menjawab pertanyaan atau memberi informasi yang diberikan oleh
peneliti. III. E. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Setelah tahapan persiapan dilakukan, peneliti memasuki tahap pelaksanaan penelitian. Dalam tahap ini, peneliti mencoba memperoleh sebanyak mungkin
informasi yang relevan dengan masalah penelitian yang diperoleh melalui wawancara dan observasi serta sumber data lainnya.
Universitas Sumatera Utara
45 III. E. 3. Tahap Pencatatan Data
Semua data yang diperoleh pada saat wawancara direkam dengan alat perekam dengan persetujuan partisipan sebelumnya. Dari hasil rekaman ini
kemudian akan ditranskripkan secara verbatim untuk dianalisis.
III. F. PROSEDUR ANALISIS DATA