40 benar apalagi sampai melakukan perkawinan dengan individu yang berbeda latar
belakang budayanya. Namun fakta dilapangan di kota Medan menunjukkan bahwa ada beberapa orang Tionghoa yang melakukan perkawinan campur.
Bagaimana hal ini dapat terjadi dan bagaimana dinamika etnosentrisme yang dimiliki oleh etnis Tionghoa tersebut selama menjalani perkawinan campur
tergantung pada pengalaman dan perasaan individu tersebut. Untuk menggali hal ini, cara yang dapat dilakukan adalah melakukan penelitian kualitatif.
Lagipula, menurut Bogdan dan Taylor dalam Poerwandari, 2001, salah satu kekuatan pendekatan kualitatif adalah dapat memahami gejala sebagaimana
subjek mengalaminya, sehingga dapat diperoleh gambaran yang sesuai dengan diri subjek dan bukan semata-mata penarikan kesimpulan sebab akibat yang
dipaksakan.
III. B. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data yang umum digunakan dalam pendekatan kualitatif adalah observasi dan wawancara, diskusi kelompok terfokus, analisis
terhadap karya tulisan, film, karya seni lain, analisis dokumen, analisis catatan pribadi, studi kasus, studi riwayat hidup Poerwandari, 2001.
Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara.
III. B. 1. Wawancara Menurut Banister dalam Poerwandari, 2001, wawancara adalah
percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.
Universitas Sumatera Utara
41 Wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh
pengetahuan tentang makna-makna subyektif yang dipahami individu yang berkenaan dengan topik-topik yang diteliti, dan bermaksud mengadakan
eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain. Dengan wawancara, kita dapat memasuki dunia pikiran dan
perasaan partisipan Nasution, 1996.
Metode yang dipilih untuk penelitian ini adalah fenomenologi. Metode ini digunakan karena dapat menggali dan memahami dengan lebih dalam pengalaman
partisipan melalui wawancara yang non-direktif. Tujuan dari pendekatan fenomenologi adalah untuk memperlihatkan suatu fenomena berdasarkan sudut
pandang orang yang mengalaminya Valle King, dalam Zakrzewski Hector, 2004. Selain memperlihatkan pengalaman itu dari sudut pandang orang yang
mengalaminya, pendekatan ini juga mampu menerima pengalaman individu tersebut dengan bahasa pelakunya, bukan justru menjelaskannya berdasarkan
suatu teori tertentu Monte, dalam Zakrzewski Hector, 2004
Oleh karena itu, dengan wawancara mendalam dan non-direktif dalam penelitian mengenai dinamika etnosentrisme pada etnis Tionghoa yang menjalani
perkawinan campur ini akan diperoleh data yang lebih banyak dan mendalam karena subjek dapat mengemukakan pendapat, pandangan dan perasaannya
dengan lebih bebas.
Universitas Sumatera Utara
42 III. B. 2. Observasi
Patton 1990 menyatakan bahwa observasi merupakan metode pengumpulan data esensial dalam penelitian, apalagi penelitian dengan
pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini akan digunakan observasi non-partisipan dimana
peneliti yang juga adalah observer hanya bertindak sebagai peneliti total dan tidak terlibat dalam peristiwa tersebut. Observasi ini dilakukan seriring dengan
dilakukannya wawancara juga pada beberapa aktivitas partisipan sehari-hari.
III. C. ALAT BANTU PENGUMPULAN DATA