Tabel 3.3 Blue Print Skala Beban Kerja
No. Dimensi
Indikator Nomor Item
Jml Contoh Item
Fav Unfav
1. Physical
demand Aktivitas fisik yang
dibutuhkan dalam melakukan tugas
seperti: mendorong, menarik, memutar,
mengontrol, menjalankan dan
lainnya. 1,4
8,18 4
Duduk lebih dari dua jam
mengopera- sikan komputer
2. Effort
Usaha yang dikeluarkan secara fisik
dan mental yang dibutuhkan untuk
mencapai level performansi karyawan
2,3 9,21
4 Saat jam kerja
selesai, saya tetap pulang
meskipun pekerjaan saya
belum selesai
3. Mental
Demand Tuntutan aktivitas
mental dan perceptual yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan tugas yang dilakukan
berpikir, menghitung, mengingat, melihat,
dan mencari 12,15
16,14 4
Saya memaksi- malkan daya
ingat saya dalam bekerja
4. Temporal
Demand Tekanan yang
berkaitan dengan waktu yang dirasakan
selama pekerjaan berlangsung. Pekerjaan
perlahan atau santai atau cepat, dan
melelahkan 22,17
6,20 4
Pekerjaan saya tidak
mengharus-kan untuk berpacu
dengan waktu
5. Frustation
Level Seberapa tidak aman,
putus asa, tersinggung, terganggu,
dibandingkan dengan perasaan aman, puas,
nyaman, dan kepuasan diri yang dirasakan.
19,13 10,11
4 Saya mudah
putus asa menghadapi
masalah yang sulit
diselesaikan saat bekerja
6. Perfor-
mance Seberapa besar
keberhasilan seseorang di dalam pekerjaannya
dan seberapa puas dengan hasil kerjanya
23,7 5,24
4 Saya merasa
kurang puas dengan hasil
pekerjaan saya
Jumlah 24
3. Skala Dukungan sosial
Dalam penelitian ini, skala dukungan sosial disusun berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Sarafino 2011
.
Dukungan sosial diukur dengan menggunakan kuesioner dukungan sosial yang disusun oleh peneliti. Alat
ukur ini terdiri dari 16 item.
Dalam skala penelitian ini penulis menggunakan empat pilihan jawaban yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak
Sesuai STS.
Tabel 3.4 Blue Print Skala Dukungan Sosial
No. Dimensi
Indikator Nomor Item
Jml Contoh Item
Fav Unfav
1. Dukungan
Emosional Perasaan empati,
perhatian, dan peduli
15,16 10,12
4 Saya merasa di
acuhkan dilingkungan
kerja saya
2. Dukungan
Instrumental Mendapat bantuan
secara fisik dan jasa
2,3 6,7
4 Saat saya sakit,
beberapa rekan kerja saya
bersedia mengganti-kan
tugas saya
3. Dukungan
Informasi Dibantu
memecahkan masalah dan
diberikan saranarahan
1,4 13,9
4 Orang tua saya
sering sekali memberikan
nasihat kepada saya
4. Dukungan
Persahabatan Adanya
kebersamaan, kesediaan dan
aktivitas sosial yang sama
5,8 11,14
4 Beberapa kali
saya makan siang bersama dengan
rekan dan atasan saya
Jumlah 16
3.4 Pengujian Validitas Konstruk
Semua instrumen yang penulis gunakan dalam penelitian ini diuji validitasnya. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan confirmatory factor analysis CFA
menggunakan program LISREL 8.7 Linear Structural Relationship. Berikut ialah prosedur CFA Umar, 2011 :
1. Menguji apakah hanya satu faktor saja yang menyebabkan item-item saling berkorelasi hipotesis unidimensional item. Hipotesis ini diuji dengan chi-
square. Untuk memutuskan apakah memang tidak ada perbedaan antara matriks korelasi yang dipeoleh dari data dengan matriks korelasi yang
dihitung menurut teorimodel. Jika hasil chi-square tidak signifikan p 0.05, maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa “tidak ada perbedaan antara
matriks korelasi yang diperoleh dari data dan model” diterima, yang artinya item yang diuji mengukr satu faktor saja unidimensional. Sedangkan, jika
nilai chi-square signifikan p 0.05, artinya item-item yang diuji mengukur lebih dari satu faktor multidimensional. Dalam keadaan demikian peneliti
melakukan modifikasi terhadap model dengan cara memperbolehkan item- item saling berkorelasi tetapi dengan tetap menjaga bahwa item hanya
mengukur satu faktor unidimensional. Jika sudah diperoleh moel yang fit tetapi tetap unidimensional maka dilakukan langkah selanjutnya.
2. Menganalisis item mana yang menjadi sumber tidak fit. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengetahui item mana
yang menjadi sumber tidak fit, yaitu: a Melakukan uji signifikan terhadap koefisien muatan faktor dari masing-
masing item dengan menggunakan t-test, jika nilai t yang diperoleh pada sebuah item tidak signifikan t 1.96 maka item tersebut akan didrop
karena dianggap tidak signifikan sumbangannya terhadap pengukuran yang sedang dilakukan.
b Melihat arah koefisien maupun muatan faktor factor loading. Jika suatu item memiliki muatan negatif, maka item tersebut didrop karena tidak
sesuai dengan pengukuran berarti semakin tinggi nilai pada item tersebut semakin rendah nilai pada faktor yang diukur.
c Sebagai kriteria tambahan optional dapat dilihat juga banyaknya korelasi parsial antar kesalahan pengukuran, yaitu kesalahan pengukuran pada
suatu item yang berkorelasi dengan kesalahan pengukuran pada item lain. Jika pada suatu item terdapat terlalu banyak korelasi seperti ini lebih dari
tiga, maka item tersebut didrop. Alasannya adalah item yang demikian selain mengukur apa yang ingin diukur juga mengukur hal lain
multidimensional item. 3. Menghitung faktor skor
Jika langkah-langkah diatas telah dilakukan, maka diperoleh item-item yang valid untuk mengukur apa yang diukur. Item-item inilah yang kemudian
diolah untuk mendapatkan faktor skor pada tiap skala. Dengan demikian perbedaan kemampuan yang masing-masing item dalam mengukur apa yang
hendak diukur ikut menentukan dalam menghitung faktor skor true score. True score inilah yang dianalisis dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini, penulis tidak menggunakan raw score skor mentah hasil menjumlahkan skor item. Oleh karena itu sebenarnya tidak diperlukan
informasi tentang reliabilitas masing-masing alat ukur misalnya, cronbach alpha
karena true score itu reliabilitasnya sama dengan satu 100. Untuk kemudahan di dalam penafsiran hasil analisis maka penulis mentransformasikan faktor skor
yang diukur dalam skala baku Z score menjadi T score yang memiliki mean = 50 dan standar deviasi SD = 10 sehingga tidak ada responden yang mendapat
skor negative. Adapun rumus T score adalah:
T score = 10 x skore faktor + 50 3.4.1.
Uji Validitas Konstruk Beban Kerja
Beban kerja memiliki 6 dimensi yaitu: physical demand, effort, mental demand, temporal demand, performance, dan frustation level.
1. Physical demand
Pada aspek physical demand yang dilakukan dengan model fit satu faktor menghasilkan model yang tidak fit dengan Chi-square = 2.89, df = 2, p-value =
0.23598, dan nilai RMSEA = 0.052. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan
berkorelasi satu sama lainnya sehingga menghasilkan model yang fit dengan Chi- square = 0.14, df = 1, p-value = 0.71151, dan nilai RMSEA = 0.000.
Gambar 3.1 Path Diagram Physical demand