Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 4.7, dapat disimpulkan persamaan regresi sebagai berikut:
Burnout= 59.856 + 0.085 physical demand – 0.059 effort – 0.306 mental demand
+ 0.106 temporal demand + 0.189 frustation level – 0.131 performance + 0.062
dukungan emosional – 0.129 dukungan instrumental – 0.015 dukungan informasi
+ 0.000 dukungan persahabatan.signifikan Dari tabel 4.7 dapat dilihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi yang
dihasilkan dari masing-masing independent variabel, dilihat bahwa nilai sig pada kolom paling kanan. Jika hasilnya signifikan berarti pengaruhnya signifikan
terhadap burnout dan begitu pula sebaliknya. Dari hasil di atas, hanya koefisien mental demand dan frustration level
yang signifikan, sedangkan variabel lainnya tidak signifikan. Hal ini menyatakan bahwa dari sepuluh IV hanya mental demand dan frustration level yang signifikan
pengaruhnya terhadap burnout. Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh pada masing-masing IV adalah sebagai berikut:
1. Nilai koefisien regresi pada variabel physical demand sebesar 0.085 dengan nilai sig sebesar 0.216 sig 0.05, yang berarti bahwa physical demand tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap burnout. 2. Nilai koefisien regresi pada variabel effort sebesar -0.59 dengan nilai sig
sebesar 0.541 sig 0.05, yang berarti bahwa effort tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap burnout.
3. Nilai koefisien regresi pada variabel mental demand sebesar -0.306 dengan nilai sig sebesar 0.01 sig 0.05, yang berarti bahwa mental demand
memiliki arah hubungan negatif dan pengaruh yang signifikan terhadap burnout. Dapat diartikan bahwa, semakin tinggi mental demand, maka
semakin rendah burnout 4. Nilai koefisien regresi pada variabel temporal demand sebesar 0.106 dengan
nilai sig sebesar 0.122 sig 0.05, yang berarti bahwa temporal demand tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap burnout.
5. Nilai koefisien regresi pada variabel frustration level sebesar 0.189 dengan nilai sig sebesar 0.005 sig 0.05, yang berarti bahwa frustration level
memiliki arah hubungan positif dan pengaruh yang signifikan terhadap burnout. Dapat diartikan bahwa, semakin tinggi frustration level, maka
semakin tinggi burnout. 6. Nilai koefisien regresi pada variabel performance sebesar -0.131 dengan nilai
sig sebesar 0.186 sig 0.05, yang berarti bahwa performance tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap burnout.
7. Nilai koefisien regresi pada variabel dukungan emosional sebesar 0.062 dengan nilai sig sebesar 0.540 sig 0.05, yang berarti bahwa dukungan
emosional tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap burnout. 8. Nilai koefisien regresi pada variabel dukungan instrumental sebesar -0.129
dengan nilai sig sebesar 0.177 sig 0.05, yang berarti bahwa dukungan instrumental tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap burnout.
9. Nilai koefisien regresi pada variabel dukungan informasi sebesar -0.015 dengan nilai sig sebesar 0.905 sig 0.05, yang berarti bahwa dukungan
informasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap burnout. 10. Nilai koefisien regresi pada variabel dukungan persahabatan sebesar 0.000
dengan nilai sig 0.997 sig 0.05, yang berarti bahwa dukungan persahabatan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap burnout.
4.5 Proporsi Varian
Selanjutnya, dianalisis juga penambahan proporsi varians dari tiap IV terhadap DV jika IV tersebut dimasukkan satu per satu ke dalam analisis regresi.
Tujuannya adalah melihat penambahan incremented proporsi varians dari tiap IV apakah signifikan atau tidak. Pada tabel 4.8 signifikan bisa dilihat pada kolom
pertama dari kanan, bila sig 0.05 berarti variabel tersebut signifikan. Sedangkan sumbangan varians yang diberikan IV terhadap DV bisa dilihat pada baris R
Square Change. Besarnya proporsi varians pada burnout dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8
Proporsi Varians
Model Summary
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Change Statistics
R Square
Change F
Change df1
df 2 Sig. F
Change 1
.061
a
.004 -.002
8.65732 .004
.615 1
164 .434
2 .156
b
.024 .012
8.59382 .020
3.433 1
163 .066
3 .270
c
.073 .056
8.40347 .049
8.468 1
162 .004
4 .307
d
.094 .072
8.33079 .021
3.839 1
161 .052
5 .371
e
.137 .110
8.15588 .043
7.979 1
160 .005
6 .382
f
.146 .114
8.14054 .009
1.604 1
159 .207
7 .383
g
.147 .109
8.16261 .001
.141 1
158 .707
8 .398
h
.158 .115
8.13383 .011
2.120 1
157 .147
9 .398
i
.158 .110
8.15948 .000
.014 1
156 .905
10 .398
b
.158 .104
8.18576 .000
.000 1
155 .997
Dari tabel 4.8 dapat diketahui proporsi varian dari masing-masing independent variabel terhadap burnout. Berikut informasi yang dapat dijelaskan:
1. Variabel physical demand memberikan sumbangan sebesar 0.4 terhadap varian burnout. Sumbangan tersebut signifikan dengan Sig. F Change = 0.434
sig 0.05, F Change = 0.615 dan df = 1.164. 2. Variabel effort memberikan sumbangan sebesar 2,0 terhadap varian
burnout. Sumbangan tersebut signifikan dengan Sig. F Change = 0.066 sig 0.05, F Change = 3.433 dan df = 1.163.
3. Variabel mental demand memberikan sumbangan sebesar 4.9 terhadap varian burnout. Sumbangan tersebut signifikan dengan Sig. F Change = 0.004
sig 0.05, F Change = 8.468 dan df = 1.162. 4. Variabel temporal demand memberikan sumbangan sebesar 2.1 terhadap
varian burnout. Sumbangan tersebut signifikan dengan Sig. F Change = 0.052 sig 0.05, F Change = 3.839 dan df = 1.161.
5. Variabel frustration level memberikan sumbangan sebesar 4.3 terhadap varian burnout. Sumbangan tersebut signifikan dengan Sig. F Change = 0.005
sig 0.05, F Change = 7.979 dan df = 1.160. 6. Variabel performance memberikan sumbangan sebesar 0.9 terhadap varian
burnout. Sumbangan tersebut signifikan dengan Sig. F Change = 0.207 sig 0.05, F Change = 1.604 dan df = 1.159.
7. Variabel dukungan emosional memberikan sumbangan sebesar 0.1 terhadap varian burnout. Sumbangan tersebut signifikan dengan Sig. F Change = 0.707
sig 0.05, F Change = 0.141 dan df = 1.158.
8. Variabel dukungan instrumental memberikan sumbangan sebesar 1.1 terhadap varian burnout. Sumbangan tersebut signifikan dengan Sig. F
Change = 0.147 sig 0.05, F Change = 2.120 dan df = 1.157. 9. Variabel dukungan informasi memberikan sumbangan sebesar 0.0 terhadap
varian burnout. Sumbangan tersebut signifikan dengan Sig. F Change = 0.905 sig 0.05, F Change = 0.014 dan df = 1.156.
10. Variabel dukungan persahabatan memberikan sumbangan sebesar 0.0 terhadap varian burnout. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan Sig. F
Change = 0.997 sig 0.05, F Change = 0.000 dan df = 1.155.
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
Dalam bagian ini memuat kesimpulan, diskusi, dan saran. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut:
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan dari variabel beban kerja yaitu physical demand, effort, mental demand, temporal
demand, performance, frustration level, dan variabel dukungan sosial yaitu dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan dukungan
persahabatan pada karyawan PT. X. Jika dilihat dari signifikan atau tidak signifikannya koefisien regresi masing-masing independent variable physical
demand, effort, mental demand, temporal demand, performance, frustration level, dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan dukungan
persahabatan, diperoleh dua variabel koefisien regresi yang signifikan mempengaruhi burnout pada karyawan PT. X yaitu mental demand dan
frustration level. Dan variabel yang tidak signifikan adalah pengaruh physical demand, effort, temporal demand, performance, dukungan emosional, dukungan
instrumental, dukungan informasi, dan dukungan persahabatan.
5.2 Diskusi
Hasil pengujian hipotesis pengaruh beban kerja dan dukungan sosial terhadap burnout yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan dari variabel physical demand, effort, mental demand, temporal
78