BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Burnout
2.1.1 Definisi burnout
Maslach 1981 mendefinisikan burnout adalah ekspresi dari situasi kehabisan energi, motivasi atau insentif. Yang menunjukkan perubahan sikap dan perilaku
seseorang dalam menanggapi tuntutan, serta frustasi karena menganggap dirinya tidak dihargai dalam pekerjaannya. Awalnya seseorang yang mendeskripsikan
fenomena ini ialah Freudenberger, seorang psikiater pada tahun 1974. Ia menolong orang-orang yang diketahuinya mengalami fenomena burnout karena
terlalu intens bekerja, kelelahan dengan pekerjaannya yang mengorbankan banyak waktu, tenaga, dan pikiran mereka. Menurut pengamatannya burnout timbul pada
saat tubuh dan pikiran yang terus-menerus tegang untuk menanggapi tingkat konstan stres yang tinggi. Hal ini terkait dengan situasi di mana seseorang merasa
bingung antara pekerjaan dan prioritas yang mereka inginkan, khawatir tentang keamanan kerja dan ingin dihargai serta mengharapkan bayaran yang sesuai
dengan apa yang dilakukan Amimo,2012. Penelitian tentang burnout sendiri sebenarnya telah berlangsung selama
beberapa puluh tahun yang lalu Maslach Jackson, 1981 sehingga menghasilkan berbagai ragam pengertian. Dalam penelitiannya Maslach, 1981
tersebut tentang burnout pada bidang pekerjaan yang berorientasi melayani orang lain seperti bidang kesehatan mental, bidang pelayanan kesehatan, bidang
pelayanan sosial, bidang penegakan hukum, maupun bidang pendidikan, dalam
13
perkembangannya telah memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam memahami burnout. Mereka menemukan bahwa burnout merupakan suatu
pengertian yang multidimensional. Burnout diartikan sebagai sindrom psikologis yang terdiri atas tiga dimensi yaitu kelelahan emosional, depersonalisasi, maupun
reduced personal accomplishment la menjelaskan bahwa pekerjaan yang berorientasi melayani orang lain dapat membentuk hubungan yang bersifat
asimetris antara pemberi dan penerima pelayanan. Seseorang yang bekerja pada bidang pelayanan, akan memberikan perhatian, pelayanan, bantuan, dan dukungan
kepada klien. Hubungan yang tidak seimbang tersebut dapat menimbulkan ketegangan emosional yang berujung dengan terkurasnya sumber-sumber
emosional. Burnout merupakan sindrom kelelahan, baik secara fisik maupun mental
yang termasuk di dalamnya berkembang konsep diri yang negatif, kurangnya konsentrasi serta perilaku kerja yang negatif Pines Maslach, 1993. Keadaan
ini membuat suasana di dalam pekerjaan menjadi dingin, tidak menyenangkan, dedikasi dan komitmen menjadi berkurang, performansi, prestasi pekerja menjadi
tidak maksimal. Hal ini juga membuat pekerja menjaga jarak, tidak mau terlibat dengan lingkungannya. Burnout juga dipengaruhi oleh ketidak sesuaian antara
usaha dengan apa yang di dapat dari pekerjaan. Burnout adalah sebuah metafora yang umum digunakan untuk
menggambarkan keadaan kelelahan mental. Awalnya, burnout dianggap terjadi secara eksklusif dalam memberikan pelayanan kepada manusia di antara mereka
yang melakukan suatu pekerjaan individu hal tersebut sering terjadi di kalangan