31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di SMA Dharma Karya Kota Tangerang Selatan, yang beralamat Jl. Talas II30, Pondok Cabe, Pamulang Tangerang
Selatan, Banten. Waktu penelitian ini dilakukan pada saat pembelajaran
berlangsung yaitu pada saat semester 2. B.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode
deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penenlitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau mengambarkan fenomena-fenomena
yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia yang sifat kajiannya menggunakan ukuran, jumlah atau frekuensi.
1
Sehingga dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana keterampilan
berpikir kritis siswa pada materXi kesetimbangan kimia melalui pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning.
C. Alur Penelitian
Alur penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1
1
Nana Syaoudih S, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Rosdakarya, 2011, h. 72
Analisis Materi Kesetimbangan
Kimia Analisis Literatur
Pembelajaran Berbasis Masalah dan
Keterampilan Berpikir Kritis
Analisis Kurikulum 2013 Pada Mata
Pelajaran Kimia Kelas XI
TAH AP
1
TAH AP
2
TAH AP
3
Pembuatan Instrumen Penelitian LO dan Tes
Uraian Perbaikan
Validitas Logis Validasi Logis RPP
Pembuatan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP Perbaikan
Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah PBM
Tes Tertulis
Analisis Data Pembahasan
Penarikan Kesimpulan Analisis Hasil Tes
Validitas Empiris Tes Uraian
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan
Tahap Akhir
D. Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian ini diperoleh dari sumber, yaitu: 1 Tes uraian, tes ini berfungsi untuk menganalisis seberapa besar kemampuan berpikir kritis
siswa. 2 Hasil Observasi, hasil ini berfungsi untuk menjadi data pendukung dalam penelitian ini yang dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.
Penelitian ini memalui dua tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.
1. Tahap Persiapan Persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan penelitian yaitu
berupa penyesuaian waktu belajar disekolah dengan satuan pelajaran dan alokasi waktu yang telah ditentukan. Menyusun rencana
pembelajaran di kelas yang mengacu pada teori-teori model pembelajaran berbasis masalah. Diantaranya:
a. Menganalisis materi yang dapat digunakan dalam model
pembelajarn berbasis masalah. Materi yag dipilih adalah kesetimbangan kimia.
b. Membuat perencanaan pembelajaran RPP dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. c.
Analisis materi kesetimbangan kimia dan memilih masalah yang akan diberikan.
d. Menganalisis keterampilan berpikir kritis dan menentukan
indikator keterampilan
berpikir kritis
yang akan
dikembangkan. Indikator
yang digunakan
yaitu: 1
Memberikan penjelasan secara sederhana Memfokuskan pertanyaan, Menganalisis pertanyaan, Bertanya dan
menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan. 2 Membangun keterampilan dasar Mempertimbangkan apakah
sumber dapat dipercaya atau tidak, Mengamati dan mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi. 3
Menyimpulkan Mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi, Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi,
Membuat dan
menentukan nilai
pertimbangan. 4
Memberikan penjelasan lanjut Mengidentifikasi istilah dan pertimbangan definisi dan juga dimensi, Mengidentifikasi
asumsi. 5 Mengatur strategi dan taktik Menentukan tindakan, Berinteraksi dengan orang lain
e. Membuat instrumen yang akan digunakan sebagai alat
pengumulan data f.
Validasi insrumen oleh para ahli. Instrumen yang digunakan adalah tes uraian dan lembar observasi.
2. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan penelitian dimulai dengan melaksanakan pretest
pada kelas yang telah ditentukan, kemudian melaksanakan model pembelajaran berbasis masalah kepada kelas terpilih. Kemudian
dilaksanakan postest. Pada tahap ini dilakukan dua kali pertemuan yaitu: Pertemuan pertama;
Peneliti melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan materi mengenai kesetimbangan
kimia. Peneliti yang berperan sebgai guru memberikan fakta-fakta mengenai kesetimbangan kimia yang kemudian dijadikan suber masalah
pada proses pembelajaran tersebut. Siswa diminta untuk duduk berkelompok guna mengadakan diskusi mengenai kesetimbangan kimia.
Berbagai contoh ataupun penerapan dari kesetimbangan kimia yang ada di kehidupan sehari-hari. Sesuai dengan tahapan model pembelajaran
berbasis masalah maka kegiatan yang akan dilakukan yaitu: a
Orientasi siswa pada masalah, yaitu merumuskan masalah dari peristiwa tertentu yang mengandung isu konflik, hingga siswa
menjadi jelas masalah apa yang akan dikaji. Dalam kegiatan ini guru bisa meminta pendapat dn penjelasan iswa tetang isu-isu hangat yang
menarik untuk dipecahkan.
b Mengorganisai siswa untuk belajar, yaitu menentukan sebab-sebab
terjadinya masalah, serta menganalisis berbagai faktor baik faktor yang dapat menghambat maupun faktor yang dapat mendukung dalam
penyelesaian masalah.kegiatan ini bisa dilakukan dalam diskusi kelompok kecil, hingga pada akhirnya siswa dapat mengurutkan
tindakan-tindakan prioritas yang dapat dilakukan sesuai dengan jenis penghambat yang diperkiran.
c Membimbing pengalaman individukelompok, yaitu menguji setiap
tindakan yang telah dirumuskan melalui diskusi kelas. Pada tahap ini setiap siswa didorong untuk berpikir mengemukakan pendapat dan
argumentasi tentang kemungkinan setiap tindakan yang dapat dilakukan
d Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, yaitu pengambilan
keputusan tentang strategi mana yang dapat dilakukan. e
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil. Evaluasi proses adalah
evaluasi terhadap seluruh kegiatan pelaksanaan kegiatan; sedangkan evalusi hasil adalah evaluasi terhada akibat dari peerapan strategi
yang ditetapkan. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya, membahas masalah-masalah
yang diberikan oleh peneliti untuk di diskusikan bersama mengenai percobaan
yang mereka lakukan, lalu siswa diminta untuk mengemukakan pendapatnya untuk mencari solusi dari permasalahan
yang ada dengan menggunakan argument yang logis berdasarkan sumber yang dia dapatkan dengan terlebih dahulu memilih dan mensintesis teori-
teori yang ada. Masing-masing kelompok mengemukakan pendapatnya mengenai
masalah yang telah diberikan mengenai percobaan yang telah dilakukan dan saling mengomentari pendapat kelompok lain dan akhirnya mereka
membuat kesimpulan sementara dari diskusi pada hari tersebut. Siswa diminta untuk lebih mencari solusi dari permasalahan tersebut dari
berbagai sumber seusai proses pembelajaran guna mendapatkan jalan dalam emeahan masalah yang diberikan. Indikator yang ingin dicapai
yaitu membandingkan berbagai sifat kesetimbangan kimia dan penerapannya, menghubungkan hubungan sebab akibat, memberi alasan
kenapa hal tersebut bisa terjadi, meringkas berbagai teori yang ada, mengelompokkan berbagai kejadian yang ada disekitar siswa ke dalam
sifat kesetimbangan kimia dan berpendapat Pertemuan kedua :
Siswa kembali duduk bekelompok untuk melakukan percobaan terakhir dalam materi kesetimbangan kimia lalu siswa kembali berdiskusi
mengenai percobaan yang telah diberikan. Pada akhir pertemuan peneliti mengulang
kembali permasalahan
sebelumnya serta
mencoba mengaitkan kembali dengan percobaan sebekumnya serta memberikan
kesimpulan sementara yang telah diberikan oleh siswa. Lalu, peneliti meminta setiap kelompok mengemukakan kembali gagasan final dari
masalah yang telah diberikan berdasarkan hasil pencarian dari berbagai sumber yang ada dan memberikan hasil evaluasi terhadapat proses
pembelajaran yang telah dilakukan. Peneliti mengevaluasi proses pembelajaran yang telah dilakukan dengan memberikan tes uraian. Tes
uraian ini juga berfungsi untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa setelah mendapatkan proses pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran berbasis masalah. 1.
Tahap akhir: a.
Mengolah data hasil penelitian. b.
Menganalisis dan membahas hasil temuan penelitian. c.
Menarik kesimpulan.
E. Populasi dan Sampel