Profil Pondok Pesantren Darul Ishlah

60 menciptakan kesan yang kita inginkan, atau mempengaruhi orang lain sesuai kehendak kita. Kita dapat meningkatkan keefektifan kita dalam hubungan antar pribadi dengan cara berlatih mengungkapkan maksud keinginan kita, menerima umpan balik tentang tingkah laku kita, dan memodifikasikan tingkah laku kita sampai orang lain mempersepsikannya sebagaimana kita maksudkan. Artinya, sampai akibat-akibat yang ditimbulkan oleh tingkah laku kita dalam diri orang lain itu seperti yang kita maksudkan. 54 Kenapa penulis mengambil pola komunikasi antar pribadi karena di sini seorang kiyai melakukan cara pendekatan diri kepada santrinya selayaknya dengan kedekatan antara orang tua dan juga anak, agar seorang santri tidak akan berani dengan kiyainya karena mereka semua sudah di tekankan didalam hatinya sekaligus ditanamkan nilai-nilai moral yang baik sehingga santri memiliki kesadaran akan pikiran untuk tidak menyakiti kiyainya. 55 Tetapi seorang santri tidak selalu mulus dalam pembelajaran kitab kuning ini, seorang santri mempunyai hambatan karena kitab kuning itu diibaratkan sebagai sebuah mesin dan didalam mesin itu terdapat alat-alat yang kecil begitu juga dengan kitab kuning 56 , mempunyai banyak sarah atau pengertian di sini dalam satu kata bisa mempunya banyak arti dan juga banyak model kata yang digunakan, jadi itulah hambatannya. Dalam 54 Dr. A. Supratiknya, Komunikasi Antarpribadi Tinjauan Psikologis, Yogyakarta: Kanisius, 1995, Cet. Ke - 1, hal 24. 55 Wawancara langsung dengan KH. Amir Hamzah, Tanggal 21 november 2014. Pukul 15.40 56 Hasil wawancara langsung santri zaky pukul 16.20 WIB 61 mempelajari kitab kuning ini harus memerlukan tingkat kesabaran yang tinggi dan juga bagi pengajarnya harus memiliki pengetahuan yang luas mengenai ilmu nahwu, shorof, fiqh dan lain-lainya. Begitu juga dengan sikap sangatlah diperlukan untuk pengajar kitab kuning, karena sikap sabar sangatlah diperlukan dalam pengajaran dalam menghadapi santri-santri yang lama dalam pemahaman. Dalam hal ini, ada juga jadwal pembelajaran yang dilakukan santri sehari-haridari mulai kelas ibtidaiyah sampai aliah, dan berikut penulis jelaskan mengenai kelas tersebut; 57 Pertama ada kelas imtihan pengenalan metode yang dikenalkan biasanya al-quran yang di tekankan untuk santri yang baru masuk dan juga santri yang juga telah lolos dalam pengetesan masuk pesantren darul Ishla, dimana kelas imtihan ini lebih dikenalkan kepada pembacaan alquran agar lebih lancar dalam membaca segala tulisan Arab. Yang kedua ibtidaiyah kalau kelas ibtidai barulah mulai ditekankan masalah bahasa Arab seperti jurmiah dan lebih mendalami al-quran Table 4.1 Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Ju at Sabtu Minggu Ba da subuh Ihya Adab al- Suluk Ihya Ihya - Ihya Nashoih al- Ibad 08.00- 09.30 Al- mufrodat Al- da wat Al- mufrodat Hadrah - Al- jurumiah Al- jurumiah 09.30- 11.00 Al- khulasoh Al- tajwid Al- jurumiah Matan Tijan - Safinah Al-najah Al- mahfudzo t imla 57 Hasil wawancara langsung santri zaky 21 november 2014 pukul 16.20 WIB