Jenis-jenis Pola Komunikasi Pengertian Pola Komunikasi

23 verbal. Dengan kata lain komunikasi kelompok komunikasi komunikator dapat melakukan komunikasi interpersonal dengan salah satu anggota kecil. 21 Komunikasi tipe kelompok kecil kurang efektif dalam mengubah sikap, pendapat dan prilaku komunikan, karena dari setiap komunikan tidak mungkin dikuasai oleh komunikator seperti halnya pada komunikan komunikasi interpersonal. Komunikasi kelompok kecil lebih bersifat rasional dalam menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator, komunika menanggapinya dengan lebih banyak menggunaka pikiran dari pada perasaan. Mereka sempat menanyakan pada dirinya mengenai benar tidaknya apa yang diucapkan oleh komunikator kepadanya itu, dalam situasi komunikasi seperti itu, pesan yang disampaikan oleh komunikator harus mengarahkan kepada rasio komunikan bukan pada emosi. 22 2. Komunikasi kelompok besar Komunikasi kelompok besar adalah sekelompok komunikan yang karena jumlahnya yang banyak dalam situasi komunikasi hampir tidak mendapatkan kesempatan untuk memberikan tanggapan secara verbal. Komunikasi kelompok besar adalah komunikasi yang ditujukan kepada afeksi perasaan komunikan dan prosesnya berlangsung secara linier. Jadi dapat dikatakan dalam komunikasi kelompok besar ini kontak pribadi sulit sekali dilakukan. Komunikator didalam 21 Effendi, Kepemimpinan Dan Komunikasi, h.88. 22 Effendi, Dinamika Komunikasi, h. 31. 24 komunikasi ini cenderung hanya membakar emosi komunikannya dan tanggapannya bersifat emosional. Contoh: seperti halnya didalam sebuah kongres dari sebuah organisasi bersifat formal dan kampanye dilapangan bersifat non formal. C . Komunikasi Instruksional Komunikasi instruksional berarti komunikasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Istilah instruksional berasal dari kata instruction yang berarti penyajian, pelajaran atau perintah juga bisa diartikan instruksi. Komunikasi ini berupa komunikasi formal yang dilakukan didalam bidang kependidikan yang harus diterapkan hanya disekolah menggunakan bahasa-bahasa yang baik dan juga bahasa yang penuh dengan makna. Didalam dunia pendididkan, kata instruksional tidak diarttikan perintah tapi lebih mendekati kedua arti yang pertama yakni pengajaran atau pelajaran, bahkan sekarang-sekarang ini dapat juga diarttikan sebagai pembelajaran. Memang saja ketiga arti kata tersebut bisa berlainan makna karena masing-masing menitik beratkan kepada faktor-faktor tertentu yang bahkan menjadi perhatiannya, namun disisi lain hal ini cenderung bisa digunakan sebagai alat untuk melakukan proses sebuah komunikasi dengan baik komunikasi intruksional ini bisa digunakan atau diterapkan dikalangan sekolah sebagai metode pembelajaran diri mendekatkan kepribadian kepada anak didik supaya 25 bisa terjalin hubungan yang akademis. 23 H.A.W. Widjaja menyatakan didalam bukunya “ilmu komunikasi pengantar studi” ada empat pola komunikasi, yaitu: 24 1 Pola Roda Pola roda itu yang berarti pola yang mengarahkan seluruh infomasi kepada individu yang menduduki posisi sentral. Seseorang dalam posisi sentral menerima kontak, informasi dan memecahkan masalah dengan sasaran atau persetujuan anggotan lain. Dalam pola komunikasi jenis roda ini lebih menitik beratkan kepada posisi pusat yaitu posisi A yang menjadi peran untuk menggerakan sekaligus menjadi ujung tombak dari pelaksanaan proses komunikasi dalam pola roda ini. B E A C D Gambar 1.1 Gambar pola roda H.A.W. Widjaja menyatakan “ilmu komunikasi pengantar studi” Dari pola roda ini dapat dijelaskan bahwa seseorang berkomunikasi dengan banyak orang, yaitu B, C, D dan E. Dalam pola komunikasi ini, komunikasi yang terjadi cenderung satu arah tanpa adanya interaksi. Dan juga komunikasi ini bertumpu pada satu orang yang dititik beratkan kepada A 23 Mudhofir, Teknologi Instruuksional, Bandung: PT. Rosdakarya, 2001, h.9. 24 H.A.W Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, h. 102-103 26 2 Pola rantai Dalam pola rantai jaringan komunikasi terdiri dari lima tingkatan dalam jaring hirarkinya dan hanya dikenal komunikasi sistem arus keatas Upward dan ke bawah downward, yang artinya menganut hubungan komunikasi garis langsung komando balik ke atas atau ke bawah tanpa tejadinya suatu penyimpangan. Pengertiannya adalah seseoang berkomunikasi A dengan orang lain B dan seterusnya ke C, ke D, dan ke E. A B C D E Gambar 1.2: Gambar pola rantai H.A.W. Widjaja menyatakan “ilmu komunikasi pengantar studi” Penjelasannya dalam pola komunikasi rantai ini adalah satu sama lain antara titik A dan B dan seterusnya saling menyambung demi tercapainya dan tersambungnya suatu proses komunikasi. Ini bisa diliat dari jenis gambar yang yang mendatar dan menuntuk secara berurutan dari titik A sampai titik E. 3 Pola Lingkaran Pola lingkaran merupakan pola yang mempunyai kemiripan dengan pola rantai, akan tetapi orang terakhir yang berkomunikasi E berkomunikasi pula dengan orang pertama A. Sejatinya alur komunikasi pada pola lingkaran adalah memutar dan tidak putus terlihat komunikasi pada titik A dan memutar ke titik E dan titik E berputar dan kembali menyampaikan komunikasi kepada titik A 27 A B E C D Gambar 1.3: gambar pola lingkaran H.A.W. Widjaja menyatakan “ilmu komunikasi pengantar studi” Dalam pola komunikasi ini tidak tedapat pemimpin. Semuanya berhak dan memiliki kesempatan yang sama untuk berkomunikasi dengan oang yang berada disisi mereka, komunikasi ini terjadi bisa dengan kelompok dan mendekatkan pada komunikasi bermusyawarah. 4 Pola bintang Dalam pola ini semua anggota berkomunikasi dengan semua anggota. Hampir sama dengan pola sebelumnya yaitu pola lingkaran dimana semua anggotanya memiliki hak dan kekuatan dalam berkomunikasi satu sama lain. 25 A B E C D 25 H.A.W Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, h. 102-103 28 Gambar 1.4: gambar pola bintang H.A.W. Widjaja menyatakan “ilmu komunikasi pengantar studi” Komunikasi dengan pola bintang seperti ini menunjukan bahwasannya semua orang yang ada didalamnya dapat dan mempunyai hak untuk berkomunikasi satu sama lainnya agar bisa saling tercapai dengan baik maka semua saling berkomunikasi sehingga tidak ada orang yang terpaku didalamnya atau tidak ada orang yang di pusatkan dalam pola komunikasi bintang ini semuanya bisa berbaur dan bisa saling bertukar pikiran dan bisa saling berkomunikasi.

3. Proses Pola Komunikasi

Komunikasi adalah proses penyampain pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media. Dalam hal ini ada dua proses komunikasi, yaitu: Proses komunikasi tatap muka dikatakan komunikasi tatap muka karena ketika komunikasi berlangsung, komunikator dan komunikan saling berhadapan sambil saling melihat. Dalam situasi komunikasi seperti ini komunikator dapat melihat dan mengkaji diri si komunikan secara langsung. Karena itu, komunikasi tatap muka sering kali disebut juga komunikasi langsung direct communication. Komunikator dapat mengetahui efek komunikasinya pada saat itu juga. Tanggapan atau respons komunikan itu tersalurkan langsung kepada komunikator. 29 Oleh sebab itu pula sering dikatakan bahwa dalam komunikasi tatap muka arus balik atau feedback terjadi secara langsung. Arus balik atau umpan balik adalah tanggapan komunikan yang tersalurkan kepada komunikator. Dengan lain perkataan, komunikator mengetahui tanggapan komunikan terhadap pesan yang disampaikan kepadanya. Proses komunikasi bermedia komunikasi bermedia mediated communication salah satu proses komunikasi yang bisa dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan suatu alat atau media sebagai sarana menyampaikan informasi, dengan proses dan bantuan media seperti ini akan lebih praktis dan bisa dilakukan dimana saja, tetapi proses komunikasi ini kurang bisa mendapatkan informasi secara signifikan karna prosesnya secara tidak langsung, akan sulit mengetahui hasil informasi yang sebenar-benarnya. Komunikasi bermedia disebut juga komunikasi tak langsung indirect communication, dan sebagai konsekuensinya arus balik pun tidak terjadi pada saat komunikasi dilancarkan. Komunikator tidak mengetahui tanggapan komunikan pada saat ia berkomunikasi. Oleh sebab itu dalam melancarkan komunikasi dengan menggunakan media, komunikator harus lebih matang dalam perencanaan dan persiapannya sehingga ia merasa pasti bahwa komunikasinya itu akan berhasil. Dalam hubungan ini ia harus memperhitungkan berbagai faktor. Ia harus mengetahui sifat-sifat komunikan yang akan dituju dan memahami sifat- sifat media yang akan digunakan. Komunikan yang dituju dengan menggunakan media bisa hanya seorang saja, dapat juga sekelompok kecil 30 orang, bisa pula sejumlah orang yang amat banyak. Berdasarkan banyaknya, komunikan yang dijadikan sasaran diklasifikasikan menjadi media massa dan media nirmasa. 26

4. Unsur-Unsur Komunikasi

Proses komunikasi yang pada hakekatnya sebagai proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang komunikator kepada orang lain komunikan. Pikirang yang berupa gagasan, ide, informasi, statment dan lain-lain yang muncul dari benak atau perasaan yang berupa keyakinan, kepastian, kekhawatiran dan sebagainya yang muncul dari dalam lubuk hati kita. Dari berbagai macam definisi-definisi diatas nampak jelas adanya unsur-unsur yang mencakup dalam terjadinya proses berkomunikasi. Yang mana unsur-unsur komunikasi tersebut adalah sebagai berikut: a. Komunikator Komuniator bisa disebut juga sebagai penyampai pesan sebagaimana pengertiannya komunikator orang yang berperan sebagai sender yaitu orang yang mengirim pesan kepada pendengar atau penerima pesan reciver, komunikator juga salah satu aktor yang berperan dalam proses terjadinya suatu komunikasi ia juga sebagai pemulai dari awal atau pembuka pembicaraan. Untuk itu seorang komunikator harus terampil dalam mengolah kata agar si penerima pesan menarik mendengarkannya sekaligus efektif dalam hal merespon pesan yang sampai. 26 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, h. 6-10 31 Syarat-syarat yang sangat diperlukan oleh komunikator, yakni: 27 1 Memiliki kredibilitas yang tinggi bagi komunikannya, di sini yang dimaksud syarat menjadi komunikator yang baik seorang komunikator harus mempunyai kemampuan bicara yang baik, dan mempunyai daya tarik agar apa agar bisa membawa alur dalam komunikasinya 2 Memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dengan memiliki komunikasi yang baik maksudnya seorang komunikator harus jelas secara lican dan pembacan setiap kata agar setiap komunikan yang diajak bicara dapat menerima pesan dengan baik dan juga jelas agar tercapai sebuah komunikasi yang elegan. 3 Mempunyai pengetahuan yang luas, pengetahuan yang luas juga sangat dibutuhkan untuk komunikator yang ingin membahas sesuatu kepada seorang komunikan. Misalnya seorang komunikator sedang melakukan diskusi atu menjelaskan suatu produk ia harus mengetahui inti dari bahasan dan pengetahuan tentang apa yang akan dijelaskan kepada para komunikan lainnya. 4 Memiliki daya tarik sebagai aspek tambahan agar seorang komunikator lebih dilihat dan menonjol akan penampilannya, dilain hal dengan penampilan yang rapih dan mempunyai ciri khas mengandung daya tarik yang luar biasa sehingga komunikan yang akan berkomunikasi merasa nyaman dengan komunikator. 27 Onong Uchjana Effendi, Kepemimpinan dan Komunikasi, Yogyakarta: Al-Amin Press, 1996. Cet. Ke-1, h.59.