Program Kerja Pondok Pesantren Darul Ishlah
59
Dahulu sosok pak kiyai metode pembelajarannya keras jadi sistemnya mesti hafal satu dalam jangka waktu tapi kalau sekarang
beda cara pendektanannya bukan dengan cara kekerasan lagi tapi dengan cara kesadaran dan keikhlasan masing-masing supaya
ilmunya lebih melekat.
53
Pada saat proses pola komunikasi dan proses belajar dahulu sosok kiyai ini keras dan tegas bahkan apabila ada seorang santri yang tidak melakukan
penghafalan tepat waktu akan mendapat hukuman, tetapi dalam metode itu dirubah pada tahun 2013-sekarang ini menjadi metode kesadaran diri, jadi
pak kiyai menekankan pada kesadaran seorang santri untuk belajar. Agar mendapatkan ilmu yang manfaat dan juga bisa melekat didalam diri yang
mempelajari. Santri yang memang sudah hafal dapat langsung ke tahap selanjutnya.
Namun santri yang belum hafal harus menghafalkannya dan tidak boleh untuk melanjutkan tahap berikutnya. Untuk santri yang sudah hafal dapat
menyetorkan hafalannya kepada kyai. Jenis komunikasi ini sangat efektif dalam pembelajaran kitab kuning. Karena komunikasi ini bersifat tatap
muka face to face dan menghasilakan timbal balik Feedback. Komunikasi
antarpribadi memberikan
kita kesempatan
untuk memperbincangkan diri kita sendiri, belajar bagaimana dan sejauh mana
terbuka pada orang lain serta mengetahui nilai, sikap dan perilaku orang lain sehingga kita dapat menanggapi dan memprediksi tindakan orang lain.
Komunikasi antarpribadi ditentukan oleh kemampuan seseorang untuk mengkomunikasikan secara jelas apa yang ingin kita sampaikan,
53
Hasil wawancara langsung santri zaky 21 november 2014 pukul 16.20 WIB tempat ruang sekretariat
60
menciptakan kesan yang kita inginkan, atau mempengaruhi orang lain sesuai kehendak kita. Kita dapat meningkatkan keefektifan kita dalam
hubungan antar pribadi dengan cara berlatih mengungkapkan maksud keinginan kita, menerima umpan balik tentang tingkah laku kita, dan
memodifikasikan tingkah laku kita sampai orang lain mempersepsikannya sebagaimana kita maksudkan. Artinya, sampai akibat-akibat yang
ditimbulkan oleh tingkah laku kita dalam diri orang lain itu seperti yang kita maksudkan.
54
Kenapa penulis mengambil pola komunikasi antar pribadi karena di sini seorang kiyai melakukan cara pendekatan diri kepada santrinya
selayaknya dengan kedekatan antara orang tua dan juga anak, agar seorang santri tidak akan berani dengan kiyainya karena mereka semua sudah di
tekankan didalam hatinya sekaligus ditanamkan nilai-nilai moral yang baik sehingga santri memiliki kesadaran akan pikiran untuk tidak menyakiti
kiyainya.
55
Tetapi seorang santri tidak selalu mulus dalam pembelajaran kitab kuning ini, seorang santri mempunyai hambatan karena kitab kuning itu
diibaratkan sebagai sebuah mesin dan didalam mesin itu terdapat alat-alat yang kecil begitu juga dengan kitab kuning
56
, mempunyai banyak sarah atau pengertian di sini dalam satu kata bisa mempunya banyak arti dan juga
banyak model kata yang digunakan, jadi itulah hambatannya. Dalam
54
Dr. A. Supratiknya, Komunikasi Antarpribadi Tinjauan Psikologis, Yogyakarta: Kanisius, 1995, Cet. Ke - 1, hal 24.
55
Wawancara langsung dengan KH. Amir Hamzah, Tanggal 21 november 2014. Pukul 15.40
56
Hasil wawancara langsung santri zaky pukul 16.20 WIB