Lokasi Pesantren Darul Ishlah Sejarah Berdirinya Pesantren Darul Ishlah

46 lagi yang mana tanah itu didonasikan kepada pesantren dari orang yang mempunyai tanah tersebut, ini merupakan modal di akhirat apabila mewaqafkan sebagian tanahnya kepada pesantren maka amal ibadahnya akan terus mengalir walau sudah tidak didunia, itulah masukan seorang kiai yang belajar mengemban ilmu dengan banyak guru mempunya keikhlasan dan dapat mendekatkan diri kepada masyarakat. Dalam pemberian nama kepada pesantren seorang kiai tentu memikirkan tetapi menurut wawancara seorang kiai menemui nama itu secara spontan tapi di lain pemikiran lain beliau juga mengambil nama pesantren yang mana pernah menjadi tempat beliau mengambil ilmu, yaitu pesantren Darul Rahman maka diambil nama depannya yaitu “Darul” maknanya adalah gudang, kumpulan, tempat,dll. Banyak lalu kata belakang dari pesantren yang bertuliskan “Ishlah” yang berarti perbaikan pertama kalo beliau mengetahui dan terfikir nama ini dari sebuah majlis yang mana tempat kakek dari istrinya yaitu sebuah tempat taparukan namanya majlis Al-Ishlah setelah digabungkan namanya bermakna dalam maka dari itu terciptanya sebuah nama pesantren yaitu Darul Ishlah menurut kiai islah itu artinya perbaikan jadi semoga yang masuk ke pesantren ini menjadi orang yang baik dan bisa menjadi lebih baik lagi agarmencapai kepribadian dalam perbaikan hidup. 45 Pesantren Darul ishlah ini bertarafkan salaf di sini salaf diartikan sebagai pesantren yang hanya melakukan metode pembelajaran khusus mengenai ilmu keagamaan kenapa keagamaan karna yang diajarkan didalamnya berkaitan 45 Wawancara langsung dengan KH. Amir Hamzah, Tanggal 21 november 2014. Pukul 15.40 47 dengan ilmu nahwu, shorof, fiqh dan ilmu lainnya, muhadharah adalah salah satu kegiatan ekstra kulikuler yang ada di pondok pesantren Darul Islah ada juga kegiatan belajar hadrah dan tahfidz quran. supaya tidak blank atau gugup pada saat melakukan latihan ceramah itu. Selain pembelajaran kitab-kitab kuning di pesantren salaf Darul Ishlah ini juga ada kegiatan di luar kitab kuning yaitu kegiatan belajar muhadharah ini adalah kegiatan belajar yang mana santri diajarkan untuk bisa melakukan ceramah mengenai agama sekaligus dilatih memberanikan diri berbicara di hadapan banyak orang. Santri di panggil secara acak tetapi sebelum dipanggil tiga hari sebelumnya merekan atau yang sudah dijadwalkan harus mempersiapkan bahan atau isi ceramah Gambar 3.1 kegiatan muhadharah didalam masjid Pon-Pes Darul Ishlah Dan selain muhadharah ada juga kegiatan sekaligus bisa dibilang ekstrakulikuler yaitu latihan hadrah dan juga membaca maulid para santri latihan setiap seminggu sekali dilakukan di aula pesantren pertama latihan 48 pukulan hadrah atau yang biasa dikenal dengan rebana dan juga pembacaan manaqib dan maulid berikut dengan latihan vocal mengenai shalawat kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW. 46 Gambar 3.2 latihan hadrah mingguan di pelataran aula pesantren Respon masyarakat sangat baik dan Hampir mayoritas masyarakat di sini mendukung bahkan setiap pengajian malem jumat itu penuh memang tidak bedanya kan pesantren adalah sebuah sarana kita menawarkan dagangan akhirat maka kita menjual dagangan di sini yang bisa dibeli sama santri dan masyarakat maka pengajian umumnya itu salah satunya itu nah ini yang saya katakan yang tidak ada dipesantren lain walaupun salaf terbuka untuk umum hampir di seluruh Jakarta yang murni yang khusus salaf yang tidak ada interpensi pemerintah di sini aja bahkan dari kandepag apabila ada biasiswa yang pertama kali ditawarkan di sini dulu untuk anjang prestasi dipesantren insya allah tidak kalah yah pernah diadakan pertandingan olahraga antara pesantren tapi kita membawa beberapa kelas olahraga termasuk pencak silat bulu tangkis padahal tidak diajarkan didalam pesantren. 46 Hasil wawancara langsung santri zaky pukul 16.20 WIB 49 Pesantren memberikan peran kepada masyarakat sewkaligus pesan-pesan dakwah dan siraman rohani agar masyarakat sadar dan mengetahui perbuatan yang mana dilarang dan yang mana diperbolehkan, masyarakat memang halnya membutuhkan pesantren dalam kehidupan bermasyarakat apa yang masyarakat butuhkan seperti kegiatan selametan rumah di sini selametan rumah bisa digambarkan dari rasa syukur dari apa yang telah diberikan oleh Allah SWT masyarakat membutuhkan sosok tokoh agama atau seorang kiai dalam memimpin jalannya acara dan dibantu santri yang menguasai seni hadrah dalam pelengkap acara tersebut. Seorang anggota DPR Hj. Melani Leimena Suharli melakukan kunjungan kerja kepesantren darul ishlah sebagaimana beliau menharapkan kepada kiyai dan santri untuk menghormati kemajemukan bangsa Indonesia, jadi bangsa Indonesia ini bukan hanya bangsa beragama saja tetapi mayoritas penduduk Indonesia adalah agama Islam demi mencapai kemajemukan bermasyarakat yang baik dan kondusif. Dengan adanya kehadiran seorang anggota DPR ini membuktikan bahwa pesantren salaf ini masih diperhatikan walau hanya pesantren yang mempunya satri -+ 150 santri ini, tetapi para santri ini tidak kalah dengan kualitas dari sekolah sekolah luar atau pada umumnya, pada saat diadakan pekan olahraga antara lembaga pendidikan dan Alhamdulillah pesantren ini mendapat juara di bidang bulu tangkis dan juga silatnya, padahal didalam pondok pesantren ini 50 tidak diajarkan hal atau ekstra kulikuler semacam itu. 47 Gambar 3.3 kunjungan Hj. Melani ke ponpes Darul Ishlah 48 Gambar 3.4 pemberian penghargaan kepada santri oleh Hj. Melani

C. Visi dan Misi

Terkait dengan cita-cita pesantren sebagaimana mestinya terciptalah visi dan misi agar pesantren mempunyai arah dan tujuan untuk membangun pesantren yang berguna bagi masyarakat. 47 Wawancara langsung dengan KH. Amir Hamzah, Tanggal 21 november 2014. Pukul 15.40 48 http:www.mpr.go.idbloghj-meilani-leimena-suharlinews12683kunjungan-kerja-hj- melani-leimena-suharli-di-pondok-pesantren-daarul-ishlah-warung-buncit 51 Visi : “Dengan pendidikan tafaquh fiddin yang bermutu membentuk generasi yang beriman, bertaqwa, berakhlakul karimah dan berprestasi”. Misi : 1. Mewudkan pendidikan yang Islami melalui penanaman aqidah Ahlusunnah Wal jama‟ah 2. Mewujudkan lingkungan belajar yang kondusif sesuai dengan syariat Islam dalam proses belajar mengajar 3. Menanamkan nilai-nilai keIslaman dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan 4. Membentuk santri yang berprestasi dalam ilmu keIslaman dan bermanfaat bagi masyarakat Dengan visi dan misi ini pesantren diharapkan bisa lebih baik membina santri agar menjadi santri yang sadar diri dan menjadikan santri berakhlak mulia, serta menghormati orang yang lebih tua. Menjadikan kepribadian yang lebih baik dan santun. D. Fasilitas pesantren Darul Ishlah Secara letak tata pesantren memiliki beberapa bangunan serta fasilitas- fasilitas yang mendukung demi menjamin nyamannya seorang santri dalam proses belajar dan mengajar. Didalam ruang lingkup pesantren, Fasilitas di Pesantren Darul Ishlah memang tergolong biasa saja, dikarenakan pesantren ini lebih sering mendapatkan dana dari donatur. Fasilitas pesantren Darul Ishlah terdiri dari: 49 49 Wawancara langsung dengan KH. Amir Hamzah, Tanggal 21 november 2014. Pukul 15.40 52 SEKSI TAKLIM SEKSI KEAMANAN Fasilitas pesantren Al-Matiin terdiri dari: Table 3.1 NO Fasilitas Jumlah 1. Gedung 2 Lantai 2. Kantor 1 3. Ruang Aula 1 4. Musholla 1 5. Kamar Mandi 4 6. Ruang Guru 1 7. Kamar Santri 2 8. Dapur 1

E. Struktur Organisasi Pesantren

Struktur kepengurusan organisasi pesantren: 50 50 Kesekretariatan pesantren Darul Islah tahun 2012-2014 DEWAN GURU SEKRETARIS BENDAHARA Seksi-Seksi PIMPINAN MUDABBIR SEKSI KEBERSIHAN SEKSI HADRAH SEKSI PERALAT AN SEKSI HUMAS 53 Pimpinan : KH. Amir Hamzah Dewan Guru : 1. Habib Ali Al-Hamid 2. Ustadz Agil Badruddin 3. Ustadz Jaja Nurul Fajri Mudabbir : Ustadz Gunawan Sekretaris : Ustadz Sayidina Abu Bakar Bendahara : Ustadz Ahmad Deni Seksi-seksi 1 Ta‟lim : 1. Ustadz Natori : 2. Ustadz Sya‟in Purnama 2 Keamanan : 1. Ustadz Jamalullail 2. Ustadz Ali Masykur 3. Ustadz Ahmad Syauqi 4. Ustadz Abu Bakar 3 Peralatan : 1. Usradz Ahmad Baihaki 2. Ustadz Amirudin Amsar 4 kebersihan : 1. Ustadz Syarifuddin 2. Ustadz Bukhori 5 Hadrah : 1. Ustadz Sofyan Hadi 2. Ustadz firdaus