55
di jalankan dengan baik, bagian penyuratan tentang masalah keorganisasian.
5. Bendahara yang memegang hak dalam memegang keuangan yang ada
didalam pesantren sebagaimana tugasnya setiap uang yang masuk didalam pesantren akan masuk ke dalam bendahara dan dana yang masuk akan di
alokasikan untuk kepentingan pondok pesantren Darul Ishlah. 6.
Sedangkan seksi ta‟lim di sini yang sangat terihat mereka yang mengatur semua kegiatan yang berkaitan dengan agama segala kegiatan pengajian
belajar mengajar itu yang mengatur adalah seksi ta‟lim atau kalau disebut di pesantren sebagai
qismu ta’lim. 7.
Seksi humas dari kepanjangan namanya yaitu hubungan masyarakat yang mana bertugas untuk menjaga dan mengembangkan hubungan kepada
masyarakat akan menciptakan citra yang baik bagi masyarakat bagian ini melalui proses komunikasi dan selalu bersilaturah mi kepada masyarakat.
8. Seksi keamanan yang bertugas dan mempunyai kuasa dalam melakukan
pengamanan yang ada di sekitar wilayah pesantren mempunya peraturan keamanan yang dibuat sendiri melainkan atas persetujuan pemimpin
pesantren keamanan ini juga berhak menghukum santri-santri yang melakukan asas pelanggaran yang tidak boleh di langgar di pesantren.
9. Bagian kebersihan atau seksi kebersihan yang bertugas mengatur jadwal
piket untuk semua santri terlebih kerja bakti itu untuk umum mengajak masyarakat untuk melakukan kerja bakti dan mengarahkan santri untuk
melakukan tindakan kebersihan apabila dibutuhkan.
56
10. Bagian perlengkapan atau peralatan salah satu bagian yang menangani dan
bertugas menjaga sekaligus memelihara sarana dan prasarana pondok pesantren agar barang terjaga dan terawat.
F. Program Kerja Pondok Pesantren Darul Ishlah
Program kerja di pondok pesantren Darul Ishlah beda halnya dengan pondok-pondok yang menggunakan sistem pendidikan yang di tetapkan oleh
KEMENDIKNAS dan KANDEPAG, di pondok pesantren salafi Darul Ishlah menerapkan program kerja dengan metode pengkaderan kepada santri guna
apa yang ia dapatkan didalam pesantren salaf ini bisa bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu seorang pimpinan pesantren menegaskan bahwa semua
santri yang masuk kepesantren ini harus mengikuti segala program dan kurikulum yang ada didalamnya, pesantren juga menjalan kan program belajar
kitab kuning yang mana metode atau struktur pembelajarannya dilakukan bertahap dilakukan dengan mengetahui kemampuan seorang santri sebatas
mana ia bisa mampu menempati kelas-kelas, di sini santri yang masuk tidak berpaku kepada umur untuk mendapatkan kelas yang lebih tinggi, tetapi
tergantung dari kemampuan seorang anak. Apabila seorang anak mampu melewati apa yang diberikan dan kecerdasan anak berkembang maka akan
naik ke kelas selanjutnya, program lain adalah Tahfidz Al-quran pada orang yang melakukan tahfidz ini tidak dikhususkan untuk melakukan belajar
mengenai ketab kuning melainkan hanya mengkhususkan kepada penghafalan Al-quran saja agar apa pesan kiai supaya tidak menggangu target hafalan yang
sedang dijalankan.
51
51
Wawancara langsung dengan KH. Amir Hamzah, Tanggal 21 november 2014. Pukul 15.40 WIB
57
Dan juga pelatihan muhadharahdidalam pengertiannya muhadharahini adalah pelatihan berpidato atau ceramah agama agar membuat dan
mengangkat nilai keberanian santri dalam menyiarkan agama kepada masyarakat, pelatihan muhadharahini dilakukan secara acak dan juga diberi
tahukan selang 3 tiga hari agar sang santri bisa mempersiapkan bahan-bahan dalam latihan ceramah ini, supaya kosa kata yang dikatakan tidak terbata-bata
dan juga bisa berbicara lancar dan baik.
52
G. Profil Pondok Pesantren Darul Ishlah
Nama Pesantren : Pondok Pesantren Darul Ishlah
Nomor Telepon : 021-79180874
Fax : 021- 7942622
Nomor Pos : 12740
Alamat : Jalan buncit raya Mampang perapatan Rt 005
Rw 05 kelurahan kalibata kecamatan pancoran kota madya Jakata selatan.
Nama Pimpinan : KH. Amir Hamzah
Kepemilikan tanah : Milik Yayasan
Sistem Pembelajaran : Salafiah
52
Wawancara langsung dengan santri Pon-Pes Darul Ishlah tanggal 21 november 2014 pukul 16.30 WIB
58
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Analisis Pola Komunikasi Antara Kyai Dan Santri Dalam Metode
Pembelajaran Kitab Kuning Di Pondok Pesantren Darul Ishlah
Dari hasil wawancara dan pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis, maka Pola komunikasi antara Kyai dan Santri dalam metode
pembelajaran Kitab kuning di Pesantren Darul Ishlah adalah sebagai berikut:
1. Komunikasi Antarpribadi
Dalam masalah ini didalam penelitian penulis menggunakan proses pola komunikasi antapribadi, komunikasi antarpribadi dilakukan oleh kyai dan
ustad terhadap santri secara pribadi. Berdasarkan analisis penulis bahwa pembelajaran kitab kuning dilaksanakan dalam bentuk hafalan yang
diberikan oleh kyai atau ustad kepada santrinya. Komunikasi antarpribadi ini cenderung untuk melihat kemampuan setiap santrinya dan memberikan
motivasi terhadap santri yang memang mengalami kesulitan untuk beradaptasi terhadap kitab kuning yang dipelajari. Dengan cara kyai
memanggil salah
satu santri
yang mengalami
kesulitan dan
mendiskusikannya di luar kelas secara tatap mata. Dalam proses pembelajaran kitab kuning di pondok pesantren darul ishlah lebih
diutamakan dengan kecerdasan otak dan juga tidak memandang usia dalam kenaikan kelas apabila seorang murid yang mempunyai kecerdasan dia
berhak melanjutkan ke kelas yang selanjutnya, menurut wawancara dari salah seorang murid di pondok pesantren darul Ishlah.
59
Dahulu sosok pak kiyai metode pembelajarannya keras jadi sistemnya mesti hafal satu dalam jangka waktu tapi kalau sekarang
beda cara pendektanannya bukan dengan cara kekerasan lagi tapi dengan cara kesadaran dan keikhlasan masing-masing supaya
ilmunya lebih melekat.
53
Pada saat proses pola komunikasi dan proses belajar dahulu sosok kiyai ini keras dan tegas bahkan apabila ada seorang santri yang tidak melakukan
penghafalan tepat waktu akan mendapat hukuman, tetapi dalam metode itu dirubah pada tahun 2013-sekarang ini menjadi metode kesadaran diri, jadi
pak kiyai menekankan pada kesadaran seorang santri untuk belajar. Agar mendapatkan ilmu yang manfaat dan juga bisa melekat didalam diri yang
mempelajari. Santri yang memang sudah hafal dapat langsung ke tahap selanjutnya.
Namun santri yang belum hafal harus menghafalkannya dan tidak boleh untuk melanjutkan tahap berikutnya. Untuk santri yang sudah hafal dapat
menyetorkan hafalannya kepada kyai. Jenis komunikasi ini sangat efektif dalam pembelajaran kitab kuning. Karena komunikasi ini bersifat tatap
muka face to face dan menghasilakan timbal balik Feedback. Komunikasi
antarpribadi memberikan
kita kesempatan
untuk memperbincangkan diri kita sendiri, belajar bagaimana dan sejauh mana
terbuka pada orang lain serta mengetahui nilai, sikap dan perilaku orang lain sehingga kita dapat menanggapi dan memprediksi tindakan orang lain.
Komunikasi antarpribadi ditentukan oleh kemampuan seseorang untuk mengkomunikasikan secara jelas apa yang ingin kita sampaikan,
53
Hasil wawancara langsung santri zaky 21 november 2014 pukul 16.20 WIB tempat ruang sekretariat