480 Mesin Listrik
3. Setelah terbuka lepas bagian rotor dari rangka motornya.
Gambar 5.184 Memisahkan Bagian Rotor dari Rangka Motor
4. Selanjutnya dengan menggunakan Megger atau Insulation Tester ukur
resistansi isolasi antar belitan fasa dan antara masing-masing belitan
dengan rangka motor. Nilai resistansi isolasi belitan yang
baik, minimum sebesar 1KOhmVolt, jadi kalau tegangan kerja motor 220
Volt, maka resistansi isolasinya harus 220 KOhm. Bila resistansi
isolasinya kurang dari 220 KOhm, maka perlu dilakukan pemeriksaan
lebih lanjut. Perhatikan apakah ada kawat yang
terkelupas atau cacat, kalau kerusa- kan isolasinya tidak terlalu serius,
perbaikan dapat dilakukan dengan cara memberi vernish lagi pada
permukaan belitan.
Gambar 5.185 Pemeriksaan Belitan Stator dengan Megger
Apabila sesudah dilakukan pengukuran ternyata kumparan sudah rusak, maka
cara yang paling baik adalah mengganti kumparan stator dengan yang baru.
Sebelum melakukan pembongkaran la- kukan pemeriksaan dan catat data-data
yang berkaitan dengan langkah pem- bentukan kumparan, seperti :
x Jumlah grup kumparan;
x Setiap kumparan terdiri dari berapa koil;
x Berapa jumlah koil pada tiap kum- paran dan jumlah lilitan pada tiap
alur; x Bagaimana bentuk sambungan an-
tar kumparan; x Bagaimana langkah koil dan bentuk
kumparannya; x Lakukan pengukuran diameter ka-
wat; x Berapa tegangan kerja motor;
x Hitung jumlah alur, bila perlu buat gambar bentangan dari kumparan.
Bila proses pencatatan data telah dila- kukan baru laksanakan pembongkaran
kumparan motor. Cara membongkar kumparan motor adalah sebagai berikut:
5.11.3 Membongkar Kumparan Motor
Mesin Listrik 481
1. Potong semua kawat pada masing- masing kumparan sampai kedekat
intikern motor dengan mengguna- kan tang pemotong ;
Gambar 5.186 Pemotongan Kawat Kumparan
2. Apabila semua kawat pada masing kumparan telah dipotong, lalu tarik
kawat dari sisi yang berlawanan dengan menggunakan tang penjepit
seperti diperlihatkan pada gambar 5.186;
3. Sesudah semua kawat selesai dile- pas, selanjutnya bersihkan semua
alur dari bekas potongan kawat atau kotoran lainnya;
4. Amati semua alur dan inti motor se- cara seksama, kalau ada yang rusak
atau renggang lakukan perbaikan. Apabila alur atau inti motor rusak,
maka motor tidak akan beroperasi secara baik, misalnya kerugian pada
inti jadi naik atau suara motor saat beroperasi jadi mendengung.
Sebelum melaksanakan pelilitan kum- paran pada alur motor, maka terlebih
dahulu harus dilakukan perhitungan dengan jumlah alur, jumlah kutub, dan
luas penampang kawat yang akan diper- gunakan.
¾ Jarak Alur dalam derajat listrik
Kutub _
xPasang Alur
_ Jml
360
pada sistem tiga fasa antar fasa U ke V , V ke W, dan W ke U harus
berbeda 120 derajat . ¾ Jumlah alur pada tiap fasa
Fasa _
Jml G
Alur _
Jml
¾ Jumlah alur tiap fasa tiap kutub
Kutub _
Jml Fasa
Alur _
Jml
¾ Jumlah koil tiap kumparan
Fasa _
KutubxJml _
Jml Alur
_ Jml
Penyambungan antara Kumparan Untuk melakukan penyambungan antara
kumparan dapat dilakukan berdasarkan arah polaritas arusnya. Setiap kumparan
mempunyai dua ujung kawat, dengan arah polaritas arus masuk dan keluar.
Sebagai contoh apabila kita mempunyai dua buah kumparan A dan B yang akan
dibentuk menjadi empat buah kutub maka yang harus dilakukan adalah
menyambung ujung A.2 dengan B.1 seperti untuk hubungan seri dab A.1
dengan B.1 untuk hubungan paralel seperti diperlihatkan pada gambar 5.187
Kawat Kumparan
Jenis kawat yang biasa digunakan pada kumparan motor adalah kawat yang ter-
buat dari tembaga karena bahan temba- ga mempunyai tahanan jenis lebih kecil
5.11.4 Pelilitan Kumparan Motor
5.11.4.1 Menentukan Langkah Melilit Kumparan
482 Mesin Listrik
bila dibandingkan dengan kawat alumi- nium dan dari segi pengerjaannya juga
lebih mudah.
a. Hubungan Seri
b. Hubungan Paralel Gambar 5.187 Hubungan Kumparan
Bentuk kawat ada dua macam yaitu ber- bentuk persegi panjang dan bulat.
Kawat dengan bentuk bulat banyak di- gunakan pada motor dengan daya kecil
dengan tegangan kerja rendah, sedang- kan kawat bentuk persegi panjang digu-
nakan untuk motor daya besar dengan tegangan kerja menengah.
Kawat yang digunakan untuk kumparan mempunyai standar ukuran berdasarkan
diameternya, seperti contoh berikut ini : 0,05 mm
0,30 mm 0,55 mm
0,10 mm 0,35 mm
0,60 mm 0,15 mm
0,40 mm 0,65 mm
0,20 mm 0,45 mm
0,70 mm 0,25 mm
0,50 mm dst
Berdasarkan diameter bisa ditentukan luas penampang kawatnya berdasarkan
rumus :
2 4
1
d .
q
3 2
mm
Berikut ini contoh untuk membuat ben- tangan kumparan dari sebuah motor
induksi tiga fasa : Sebuah motor induksi tiga fasa, 4 kutub
mempunyai jumlah alur 36 buah. Buat gambar bentangan kumparannya de-
ngan hubungan seri berdasarkan hasil perhitungan.
Jawab : ¾ Jarak Alur dalam derajat listrik
20 2
36 360
x
¾ Jumlah alur pada tiap fasa 12
3 36
alur ¾ Jumlah alur tiap fasa tiap kutub
3 4
3 36
alur Berdasarkan perhitungan diatas setiap
kutub akan dibentuk oleh 3 tiga buah alur, setiap kumparan terdiri dari 6
enam alur, dan setiap fasa mempunyai 2dua kumparan.
Untuk membentuk 4 empat buah kutub pada setiap fasanya, maka dapat dilaku-
kan hubungan kumparan seperti terlihat pada gambar 5.188 dan bentangan
kumparan secara lengkapnya ditunjuk- kan pada gambar 5.189.