Rangkaian Ekuivalen MESIN LISTRIK

416 Mesin Listrik Seperti telah dibahas pada sub bab mengenai konstruksi dan prinsip kerja motor induksi, tidak ada suplai listrik yang dihubungkan secara langsung ke bagian rotor motor, daya yang dilewat- kan senjang udara adalah dalam bentuk magnetik dan selanjutnya diinduksikan ke rotor sehingga menjadi energi listrik. Rata-rata daya yang melewati senjang udara harus sama dengan jumlah rugi daya yang terjadi pada rotor dan daya yang dikonversi menjadi energi meka- nis. Daya yang ada pada bagian rotor meng- hasilkan torsi mekanik, tetapi besar-nya torsi yang terjadi pada poros motor di- mana tempat diletakkannya beban, ti- dak sama dengan besarnya torsi meka- nik, hal ini disebabkan adanya torsi yang hilang akibat gesekan dan angin. ¾ Torsi Asut Starting Torque Torsi yang dihasilkan oleh sebuah motor pada saat mulai diasut disebut Torsi Asut, nilainya bisa lebih besar atau lebih kecil dari Torsi putar dalam keadaan normal. 2 2 2 2 2 2 2 2 X R E Z E I 2 2 2 2 2 2 2 X R R Z R Cos M Torsi Asut 2 2 2 . . . M Cos I E k T s atau 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 . . X R R x X R E E k T s = 2 2 2 2 2 2 2 . . X R R E k ¾ Torsi saat RotorMotor Berputar Pada saat motor berputar, maka : T v 2 2 2 . . M Cos I E r r dimana : r E 2 Tegangan rotor fasa saat berputar r I 2 Arus rotorfasa saat berputar 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 . . . . . . . . X S R R E S k T X S R R Cos S X R E S Z E I E S E r r r r r v M k = konstanta, nilainya = Ns . . 2 3 S 2 2 2 2 2 2 2 . . . . . 2 3 X S R R E S x Ns T S ¾ Torsi Maksimum saat Motor Ber- putar Kondisi Torsi Maksimum pada saat motor berputar bisa diperoleh dengan mendeferen-tialkan persamaan Torsi terhadap Slip S.

5.6.4 Torsi dan Daya

5.6.4.1 Torsi Motor

Mesin Listrik 417 Torsi Maksimum Ÿ dS dT Berdasarkan hasil diferensial ini akan diperoleh ; 2 2 X R Sm 2 2 2 2 2 2 2 2 max . . . . X S R R E S k T 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 . . . . X X R R R E X R k 2 2 2 . 2 . X E k Gambar 5.105 Karakteristik Slip Vs Torsi ¾ Torsi Beban Penuh dan Torsi Mak- simum 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 max 2 2 2 max 2 2 2 2 2 2 2 2 . . 2 . . . . . 2 . . . . . E k X x X S R E R S k T T X E k T X S R E R S k T f f ? Sm S S Sm S X R X R S ¸¸ ¹ · ¨¨ © § 2 . . 2 2 2 2 2 2 2 ¾ Torsi Asut dan Torsi Maksimum 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 max . . 2 . . 2 . . X R X R E k X x X R E R k T T s = 2 2 2 2 2 2 1 . 2 1 . 2 Sm Sm X R X R ¸¸ ¹ · ¨¨ © § ¾ Torsi pada Rotor Lilit Untuk menentukan Arus, daya, dan Torsi pada Motor Induksi rotor lilit tidak berbeda dengan rotor sangkar, hanya pada rotor lilit kita bisa menambahkan tahanan luar terhadap bagian rotor tersebut. Gambar 5.106 Rangkaian Ekuivalen Motor Induksi Rotor Lilit 418 Mesin Listrik x Saat Pengasutan S = 1 2 2 2 2 2 2 X Rx R E I Ampere 2 2 2 2 2 2 X Rx R Rx R Cos M 2 2 2 2 2 2 2 . . X Rx R Rx R E k T N-m x Saat Berputar 2 2 2 2 2 2 . . X S Rx R E S I Ampere 2 2 2 2 2 2 . X S Rx R Rx R Cos M 2 2 2 2 2 2 2 . . . . X S Rx R Rx R E S k T N-m Diagram aliran daya dari sebuah Motor Induksi Tiga Fasa seperti diperlihatkan pada gambar 5.106 Daya Masuk Stator = Daya Keluar Stator + Rugi Tembaga Stator Daya Masuk Rotor = Daya Keluar Stator Daya Keluar Rotor Kotor = Daya Masuk Rotor - Rugi Tembaga Rotor Gambar 5.107 Diagram Aliran Daya Motor Induksi Tiga Fasa Daya keluar rotor dikonversi ke dalam energi mekanis dan menghasilkan Torsi Tg. Sebagian torsi yang dihasilkan Tg hilang karena gesekan dan angin di rotor disebut