Torsi dan Daya MESIN LISTRIK

418 Mesin Listrik x Saat Pengasutan S = 1 2 2 2 2 2 2 X Rx R E I Ampere 2 2 2 2 2 2 X Rx R Rx R Cos M 2 2 2 2 2 2 2 . . X Rx R Rx R E k T N-m x Saat Berputar 2 2 2 2 2 2 . . X S Rx R E S I Ampere 2 2 2 2 2 2 . X S Rx R Rx R Cos M 2 2 2 2 2 2 2 . . . . X S Rx R Rx R E S k T N-m Diagram aliran daya dari sebuah Motor Induksi Tiga Fasa seperti diperlihatkan pada gambar 5.106 Daya Masuk Stator = Daya Keluar Stator + Rugi Tembaga Stator Daya Masuk Rotor = Daya Keluar Stator Daya Keluar Rotor Kotor = Daya Masuk Rotor - Rugi Tembaga Rotor Gambar 5.107 Diagram Aliran Daya Motor Induksi Tiga Fasa Daya keluar rotor dikonversi ke dalam energi mekanis dan menghasilkan Torsi Tg. Sebagian torsi yang dihasilkan Tg hilang karena gesekan dan angin di rotor disebut Torsi Poros Tsh.

5.6.4.1 Daya Motor Induksi Tiga Fasa

Mesin Listrik 419 Keterangan : Daya Keluar Rotor kotor = rotor Pout Daya Masuk Rotor = rotor Pin Rugi Tembaga Rotor = rotor Pcu rotor Pout = Nr Tg . . 2 . S Tg = Nr Pout rotor . . 2 S rotor rotor rotor rotor rotor Pin x S - Pin = Pcu - Pin = Pout Rugi Tembaga Rotor untuk Sistem Tiga Fasa, adalah : Watt X S R R E S R I Pcu 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 . . . . 3 . . 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 . . . . 3 1 . . . . 3 X S R R E S S x X S R R E S S Pcu P Pin rotor rotor Daya Mekanik Pm atau rotor Pout =1 - S rotor Pin Watt X S R R E S S 2 2 2 2 2 2 2 2 . . 1 . 3 m N X S R R E S x Ns S Ns Pm Nr Pm Pm Tg 2 2 2 2 2 2 2 . . . . 3 60 . . 2 1 60 1 . . 2 60 2 S S S Z rotor rotor rotor rotor rotor rotor Pin x S Pcu S Ns Nr Ns Ns x Tg Nr Ns x Tg Pin Pcu Nr Ns x Tg Pcu Ns x Tg Pin . . 2 . 2 . 2 . . 2 S S S S S S Pin S Pin x S Pout Pcu Juga Nr Ns Rotor Efisiensi Nr Ns Ns Nr Ns Ns Ns Ns Nr Ns S Pin Pout rotor rotor rotor rotor rotor rotor 1 1 1 1 Gambar 5.108 Rangkaian Ekuivalen Motor Induksi 420 Mesin Listrik Menentukan Torsi dan daya pada motor induksi tiga fasa, bisa dilakukan pula berdasarkan rangkaian ekuivalen Gambar 5.107. Stator Pin = Watt Cos I V 1 1 1 . . . 3 M Watt S S R I R I S R I Pcu Pin Pm Mekanik Daya rotor rotor ¸ ¹ · ¨ © § 1 . 3 . 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Gambar 5.109 Rangkaian Ekuivalen dengan Refrensi Stator bila harga Io diabaikan Ÿ I I 1 2 Daya Keluar Motor akan maksimum, bila : 1 eq L Z R 2 . 3 . . 3 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 max eq eq eq eq eq eq g Z R V X Z R Z V P Parameter dari rangkaian ekuivalen 2 2 1 1 danR X X R X R m c , , , , , , dapat diten- tukan berdasarkan hasil tes tanpa be- ban, tes hubung singkat, dan dari pe- ngukuran tahanan dc dari belitan stator. Watt R I Pcu Watt S R I Rotor ke Ditransfer yang Daya Watt R I Pcu Rc I Inti Rugi rotor stator c 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 . . 3 . . 3 . . 3 . 60 . 2 3 , 1 60 . 2 1 . 3 1 . . 3 60 . 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Ns S R I Tg maka S Ns Nr karena Nr S S R I Tg S S R I Nr x Tg x Tg S S S Z ¸ ¹ · ¨ © § ¸ ¹ · ¨ © § m N S R x X X S R R V x Ns Tg 2 2 2 1 2 2 1 2 1 ...... 60 . 2 3 S 2 1 2 1 1 2 X X j S R R V I ¸ ¸ ¹ · ¨ ¨ © § 1 , . . 3 . . 3 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 n diasumsika k X R R R V Pg X R R V I R I Pout Pg Motor Keluar Daya eq L eq L eq L eq L

5.6.5 Penentuan Parameter Motor Induksi

Mesin Listrik 421 Tes tanpa beban pada motor induksi, seperti tes tanpa beban pada sebuah transformator,yang hasilnya memberi- kan informasi nilai arus magnetisasi dan rugi gesekan. Tes ini dilakukan dengan memberikan tegangan tiga fasa seimbang pada belitan stator pada rating frekuensinya. Bagian rotor pada kondisi pengetesan jangan terhubung dengan beban meka- nis, rugi daya yang terukur pada kondisi tes tanpa beban disebabkan rugi inti, rugi gesekan dan angin. Tes hubung singkat pada motor induksi, seperti tes hubung singkat pada trans- formator, yang hasilnya memberikan in- formasi kerugian karena impedansi. Pada tes ini rotor ditahan sehingga motor tidak bisa berputar. Untuk meng- hindari hal-hal yang tidak ingin selama pengetesan biasanya tegangan yang diberikan hanya 15 - 20 dari tega- ngan normal motor, sedangkan untuk mendapatkan nilai parameter motor, te- tap berdasarkan nilai nominalnya de- ngan melakukan konversi dari hasil pe- ngukuran. Hasil pengetesan terhadap motor ini selain untuk menentukan parameter, dapat dimanfaatkan juga untuk meng- gambarkan diag-ram lingkaran. Rugi- rugi tembaga stator dan rotor dapat dipi- sahkan dengan menggambarkan garis torsi. Test tanpa beban dilakukan pada motor indukasi tiga fasa untuk memproleh data daya masuk Wo, Io, dan Vo V seperti yang diperlihatkan pada gambar 5.109 Pada gambar 5.109 b,kurva Wo ter- potong sumbu vertikal pada titik A. Gambar 5.110 Tes Tanpa Beban OA=Menunjukkan rugi-rugi yang dise- babkan gesekan dan angin. Besarnya nilai Wo yang terbaca pada saat tes tanpa beban, menunjukkan nilai kerugian yang diakibatkan oleh adanya : x Rugi tembaga Stator 1 2 . . 3 R I . x Rugi Inti 2 . . 3 V Go . x Rugi disebabkan gesekan dan angin. OB Menunjukkan tegangan normal, sehingga rugi-rugi pada tegangan nor- mal dapat diketahui dengan menggam- barkan garis vertikal dari titik B. BD = Rugi disebabkan gesekan dan angin. DE = Rugi tembaga stator. EF = Rugi inti . . 3 I V W Cos M

5.6.5.1 Tes Tanpa Beban

422 Mesin Listrik Tes ini dilakukan untuk : x Arus hubung singkat saat tegangan normal diberikan pada stator. x Faktor daya pada saat hubung singkat. x Reaktansi total 1 eq X dari motor dengan refrensi sisi primer stator. x Resistansi total 1 eq R dari motor dengan refrensi sisi primer. Pada saat test dilakukan rotor ditahan dan untuk jenis rotor belitan, kumparan rotor dihubung singkat pada slipring. Kurangi tegangan suplai r 5 atau 20 dari tegangan normal dan diatur sampai arus beban penuh mengalir dalam stator. Pada saat pengetesan dilakukan catat nilai arus, tegangan, dan daya masuk yang terukur. hs hs hsN V V x I I hsN I = Arus hubung singkat diperoleh saat tegangan normal diberikan. hs I = Arus hunbung singkat diperoleh saat tegangan pengujuan diberi- kan. hsL hsL hs hs hs hsL hsL hs I V W Cos Cos I V W . . 3 . . . 3 M M hs W = Total daya masuk saat hubung Singkat hsL V = Tegangan Jala-jala saat hubung Singkat. hsL I = Arus Jala-jala saat hubung singkat i hs W W Total Tembaga Rugi int hs i hs eq i hs eq hs I W W R W W R I . 3 . . 3 int 1 int 1 2 ? 2 1 2 1 1 1 eq eq eq hs hs eq R Z X I V Z ? Motor induksi akan berputar pada kece- patan konstan saat dihubungkan pada tegangan dan frekuensi yang konstan, kecepatannya sangat mendekati kece- patan sinkronnya. Bila torsi beban ver- tambah, maka kecepatannya akan se- dikit mengalami penurunan, sehingga motor induksi sangat cocok digunakan menggerakkan sistem yang membu- tuhkan kecepatan konstan. Namun dalam kenyataannya terutama di industri terkadang dikehendaki juga ada-

5.6.5.2 Tes Hubung Singkat

Gambar 5.111 Tes Hubung Singkat

5.6.6 Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Tiga

Fasa