Hubungan Transfor- mator Tiga Fasa
Mesin Listrik 375
Sekunder :
Amp I
I dan
Volt V
V
L ph
L ph
3
2 2
2 2
1 2
ph ph
V V
K i Hubungan Segitiga - Bintang
Hubungan ini umumnya digunakan, dimana diperlukan untuk menaikkan
tegangan Step-Up, misalnya pada awal sistem transmisis tegangan tinggi.
Dalam hubungan ini perbandingan tega-
ngan
3
kali perbandingan lilitan trans- formator dan tegangan sekunder men-
dahului sebesar 30 q.
Primer
A I
I dan
Volt V
V
L ph
ph L
3
1 1
1 1
Sekunder:
A I
I dan
Volt V
V
ph L
L ph
2 2
2 2
3
1 2
ph ph
V V
K Daya Total Tiga Fasa :
S =
VA I
V S
atau VA
I V
ph ph
L L
. .
3 .
. 3
P = Watt
Cos I
V
L L
M .
. .
3
Q = Var
Sin I
V
L L
M .
. .
3
i Hubungan Zig - Zag Kebanyakan transformator distribusi se-
lalu dihubungkan bintang, salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh trans-
formator tersebut adalah ketiga fasanya harus diusahakan seimbang. Apabila
beban tidak seimbang akan menye- babkan timbulnya tegangan titik bintang
yang tidak diinginkan, karena tegangan pada peralatan yang
digunakan pemakai akan berbeda-beda. Untuk menghindari terjadinya tegangan
titik bintang, diantaranya adalah dengan menghubungkan sisi sekunder dalam
hubungan Zig-zag. Dalam hubungan Zig-zag sisi sekunder terdiri atas enam
kumparan yang dihubungkan secara khusus Gambar 5.52
Gambar 5.52 Transformator Tiga Fasa Hubung Zig-zag
Ujung-ujung dari kumparan sekunder disambungkan sedemikian rupa, supaya
arah aliran arus didalam tiap-tiap kum- paran menjadi bertentangan.
Karena e1 tersambung secara berla- wanan dengan gulungan e2, sehingga
jumlah vektor dari kedua tegangan itu menjadi :
376 Mesin Listrik
, 3
___ __________
_ ;
3 2
1 1
3 3
3 2
2 2
1 1
b Z
Z Z
Z Z
Z
e e
e e
e e
e e
e e
e e
e
Teg titik bintang eb = 0 2
1
e e
, nilai tegangan fasa 3
2
e e
z
Sedangkan tegangan jala-jala : 3
2 3
e e
E
Z Z
i Transformator Tiga Fasa dengan Dua Kumparan
Selain hubungan transforamator seperti telah dijelaskan pada sub-bab sebelum-
nya, ada transformator tiga fasa dengan dua kumparan. Tiga jenis hubungan
yang umum digunakan adalah : x V - V atau “ Open “
x “ Open Y - Open “
x Hubungan T – T Misal Tiga buah transformator satu fa-
sa masing-masing mempunyai daya se- besar 10 KVA, bila dihubungkan V - V
Gambar 5.53 karena salah satu dilepas sebelumnya dihubungkan
segitiga maka dayanya tidak 2 x 10 KVA = 20 KVA, tetapi hanya 0,866 x 20
KVA = 17,32 KVA. Hal ini bisa dibuktikan sebagai berikut :
x Daya S saat dihubungkan
= VA
I V
L L
. .
3 x
jala jala
arus menjadi
I I
L ph
3
2
x Daya S saat dihubungkan V - V =
VA I
V I
V
L L
L L
. 3
. .
3 ¸¸
¹ ·
¨¨ ©
§
x Perbandingan daya saat Hubungan dengan V -V adalah :
L L
L L
I V
I V
saat S
V V
saat S
. .
3 .
7 ,
57 100
3 1
x
Kekurangan Hubungan ini adalah : x Faktor daya rata-rata, pada V - V ber-
operasi lebih kecil dari P.f beban, kira- kira 86,6 dari faktor daya beban
seimbang. x Tegangan terminal sekunder cende-
rung tidak seimbang, apalagi saat beban bertambah.
Gambar 5.53 Hubungan V-V atau Open
Gambar 5.54 Hubungan Open Y -Open
Mesin Listrik 377
Hubungan Open Y - Open
diperlihat-
kan pada Gambar 5.54, ada perbeda- an dari hubungan V - V karena peng-
hantar titik tengah pada sisi primer dihu- bungkan ke netral ground. Hubungan
ini bisa digunakan pada transformator distribusi.
i Hubungan Scott atau T - T Hubungan ini merupakan transformasi
tiga fasa ke tiga fasa dengan bantuan dua buah transformator Kumparan.
Satu dari transformator mempunyai “ Centre Taps “ pada sisi primer dan se-
kundernya dan disebut “ Main Trans- former “. Transformator yang lainnya
mempunyai “0,866 Tap “ dan disebut “ Teaser Transformer “. Salah satu
ujung dari sisi primer dan sekunder
“teaser Trans-former” disatukan ke “ Centre Taps” dari “ main transformer “.
“ Teaser Transformer” beroperasi hanya 0,866 dari kemampuan
tegangannya dan kumparan “ main trnsformer “ beroperasi pada Cos 30
q = 0,866 p.f, yang ekuivalen dengan “ main
transformer “ bekerja pada 86,6 dari kemampuan daya semunya.
Pengujian yang harus dilakukan pada sebuah transformator tiga fasa biasanya
disesuaikan dengan kebutuhannya pe- ngujian rutin, pengujian awal, dan pe-
ngujian akhir, jenis pengujiannya juga cukup beragam, seperti :
i Pengujian Tahanan Isolasi
i Pengujian Tahanan Kumparan i Pengujian Karektristik Beban Nol
i Pengujian Karektistik Hubung Singkat i Pengujian Karakteristik Berbeban
i Pengujian Perbandingan Transformasi i Pengujian Kelompok Hubungan
i Pengujian Tegangan Terapan i Pengujian Tegangan Induksi
i Pengujian Kebocoran Tangki i Pengujian Jenis
i Pengujian Tahanan Isolasi Pengujian tahanan isolasi biasanya di-
laksanakan pada awal pengujian de- ngan tujuan untuk mengetahui secara
dini kondisi isolasi transformator, untuk menghindari kegagalan yang bisa bera-
Gambar 5.55 Hubungan Scott atau T-T