dikarenakan pada umur tanaman ini, tanaman kakao masih dikatakan belajar berbuah.
4. Penerimaan dan Pendapatan Usahatani Kakao
Penerimaan usahatani kakao mulai diperoleh pada saat tanaman berumur 3 tahun dengan harga jual rata-rata yang diterima petani adalah Rp. 9.025
per kg. Penerimaan usahatani kakao yang diperoleh petani dari hasil menjual biji kakao dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Produksi dan penerimaan usahatani kakao per hektar di Desa Sungai Langka Kecamatan Gedong Tataan.
Umur tanaman Tahun
Produksi KgHa
Harga Rp
Total penerimaan
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 -
- 1.550
1.880 2.013
2.063 2.025
1.927 2.036
1.953 1.916
2.118 1.875
2.020 1.933
1.927 1.675
1.853 1.690
1.640 -
- 9.025
9.000 8.125
8.316 8.875
8.700 8.833
9.000 9.000
9.233 8.675
8.125 8.916
8.466 8.425
8.633 8.125
8.500 -
- 14.058.500
16.920.000 16.362.500
17.140.833 17.962.500
16.770.667 17.957.500
17.520.833 17.253.000
19.555.000 16.263.750
16.300.000 17.225.000
16.374.833 14.107.500
15.989.000 14.530.500
14.224.000
Keterangan: Penerimaan dihitung setelah biji kakao yang diproduksi susut 25 .
Penerimaan tertinggi didapat pada saat tanaman kakao berumur 12 tahun karena pada umur tanaman ini, petani memperoleh produksi biji kakao
tertinggi. Penerimaan terendah didapat pada saat tanaman berumur 3 tahun.
Tabel 19. Penerimaan dan pendapatan usahatani kakao per hektar di Desa Sungai Langka Kecamatan Gedong Tataan.
Umur tanaman Tahun
Total biaya Rp
Total penerimaan
Rp Total
pendapatan Rp
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 20.570.200
3.746.800 5.633.250
7.406.000 6.801.000
5.065.617 4.344.000
7.190.467 7.521.000
5.042.567 4.933.000
5.190.400 5.899.925
6.241.000 5.992.067
6.650.500 4.968.500
7.243.300 6.902.725
5.288.133 -
- 14.058.500
16.920.000 16.362.500
17.140.833 17.962.500
16.770.667 17.957.500
17.520.833 17.253.000
19.555.000 16.263.750
16.300.000 17.225.000
16.374.833 14.107.500
15.989.000 14.530.500
14.224.000 20.570.200
3.746.800 8.425.250
9.514.000 9.561.500
12.075.216 13.618.500
9.580.200 10.436.500
12.478.266 12.320.000
14.364.600 10.363.825
10.059.000 11.232.933
9.724.333 9.139.000
8.745.700 7.627.775
8.935.867
Pada Tabel 19 dapat dilihat bahwa pendapatan tertinggi didapat pada saat tanaman kakao berumur 12 tahun, yaitu sebesar Rp. 16.864.600,00. Hal
ini dikarenakan pada saat itu terjadi puncak produksi kakao. Pada saat tanaman kakao berumur 3 tahun, petani masih merugi, karena tanaman
kakao belum berproduksi dan petani sudah mengeluarkan biaya investasi.
C. Karakteristik Lembaga Perantara
1. Pedagang pengumpul tingkat I
Pedagang pengumpul tingkat I selanjutnya disebut PP I adalah lembaga pemasaran yang membeli kakao langsung dari petani dan umumnya
melakukan pembelian di tingkat desa. Sebagian besar PP I ini tinggal sedesa dengan petani produsen, dengan kata lain satu sama lain sudah
saling mengenal. Hasil pembelian kakao dari petani produsen dikumpulkan dan selanjutnya dijual kembali kepada PP II.
Modal yang dimiliki PP I sebagian besar merupakan modal sendiri dan
sebagian lagi merupakan modal pinjaman dari bank atau pedagang lain yang memiliki modal lebih besar darinya. PP I langsung mendatangi
petani yang sedang panen di ladang ataupun mendatangi rumah petani dan langsung melakukan tawar-menawar. Kemudian kakao diangkut oleh PP I
ke rumahnya, atau langsung dingkut ke rumah PP II. Biaya angkut kakao yang dibeli ditanggung oleh PP I itu sendiri.
Jumlah responden PP I dalam analisis sistem pemasaran sebanyak 3 orang.
Dari data yang diperoleh, umur PP I berkisar antara 50-60 tahun, dengan rata-rata umur 58 tahun, dimana 1 orang berpendidikan SMP dan 2 orang
lagi berpendidikan SD. Semua responden PP I bersuku Jawa. Pengalaman berdagang PP I berkisar antara 8 - 18 tahun dengan rata-rata
pengalaman berdagang selama 12 tahun, yang berarti bahwa para pedagang tersebut cukup lama berpengalaman dalam usahanya.