Pemupukan Biaya investasi Biaya tenaga kerja

e. Pemupukan

Pemupukan pertama kali dilakukan sebelum tanaman kakao dimasukkan ke dalam lubang tanam, yaitu dengan cara menaburi terlebih dahulu lubang tanam dengan pupuk kandang. Pemupukan buatan dilakukan setelah tanaman berumur 2 bulan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman dan memberikan daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit. Frekuensi pemberian pupuk kandang adalah satu tahun sekali dan frekuensi pemberian pupuk buatan sebagian besar dua kali dalam setahun. Pupuk buatan yang sebagian besar dipakai oleh petani responden adalah Urea, TSP, dan KCL, tetapi terdapat beberapa petani yang dalam mengusahakan tanaman kakaonya tidak menggunakan pupuk buatan, melainkan hanya pupuk kandang.

f. Panen

Buah kakao dihasilkan setelah tanaman berumur ± 3 tahun. Buah yang matang dicirikan oleh perubahan warna kulit buah dan biji yang mengelupas dari kulit bagian dalam. Setelah dilakukan pemetikan, dilakukan pengelupasan buah kakao dan biji kakao diambil untuk dimasukkan dalam kotak kayu ataupun karung kandi untuk didiamkan selama kurang lebih satu malam agar kandungan air dalam biji kakao berkurang. Setelah itu dilakukan penjemuran biji kakao berkisar 2 – 5 jam. Musim panen pada daerah penelitian biasanya berlangsung dari bulan April – Juni. Selama 3 bulan ini, rata-rata petani responden melakukan pemetikan buah kakao dengan frekuensi dua kali dalam seminggu. Setelah panen raya, terdapat pula panen-panen kecil di mana frekuensi pemetikan buah adalah satu kali dalam seminggu. Hal inilah yang menjadi salah satu ciri khas tanaman kakao, yaitu dapat berproduksi sepanjang tahun.

2. Biaya usahatani kakao

a. Biaya investasi

Yang merupakan biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan investasi kakao sebelum tanaman kakao menghasilkan. Biaya investasi dalam usahatani kakao meliputi pembelian lahan usahatani kakao dan bibit kakao. Petani masih harus mengeluarkan biaya investasi sampai tahun ke-3. Tahun pertama, biaya investasi meliputi pembelian lahan dan bibit kakao. Tahun kedua dan ketiga, biaya investasi meliputi pembelian bibit kakao untuk keperluan penyulaman. Biaya investasi kakao per hektarnya disajikan pada tabel 14. Tabel 14. Biaya investasi per hektar usahatani kakao di Desa Sungai Langka. Tahun ke- Jenis Investasi Per Ha Satuan Total Rp 1 2 3 - Lubang tanam - Bibit kakao - Bibit tanaman pelindung - Bibit kakao - Bibit tanaman pelindung - Bibit kakao Lubang Batang Batang Batang Batang Batang 8.888.000 2.777.500 32.000 750.000 12.200 222.500 Jumlah 12.682.200

b. Biaya tenaga kerja

Tenaga kerja yang digunakan dalam usahatani kakao berasal dari tenaga kerja dalam keluarga dan luar keluarga. Biaya tenaga kerja dalam keluarga merupakan biaya yang diperhitungkan dimana biaya tersebut secara tunai tidak dikeluarkan, sedangkan biaya tenaga kerja di luar keluarga menggunakan sistem upah dibayar tunai dan dikeluarkan. Pemakaian tenaga kerja dihitung berdasarkan upah harian yang dikonversikan ke dalam hari orang kerja HOK. Pemakaian tenaga kerja wanita dihitung sama dengan upah tenaga pria, yaitu Rp 30.000,00 per hari.

c. Biaya peralatan

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM DESA SIAGA DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT (Studi Pada Desa Sungai Langka Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran)

0 5 18

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM DESA SIAGA DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT (Studi Pada Desa Sungai Langka Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran)

0 29 164

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN PEMASARAN KAKAO DESA SUNGAI LANGKA KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PEASAWARAN

1 12 12

KEBERLANJUTAN USAHATANI AGROFORESTRI BERBASIS KAKAO DI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

4 63 96

KUALITAS KIMIA SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA BERBAGAI PERIODE LAKTASI DITINJAU DI DESA SUNGAI LANGKA KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 10 59

STATUS MIKROBIOLOGI SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA (PE) DI DESA SUNGAI LANGKA KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 23 59

SIFAT FISIK KUALITAS SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA LAKTASI I—IV DI DESA SUNGAI LANGKA KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN Physical Quality of Crossbreed Etawa Goat Milk Lactation I—IV in Sungai Langka Village Gedong Tataan Subdistrict Pesawaran Dis

0 0 6

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KEMISKINAN RUMAH TANGGA PETANI KAKAO DI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN (Analysis of Household Income and Poverty Level of Cocoa Farmers in Sungai Langka Village, Gedong Tataan Subdistrict, Pesawaran Regency) Si

0 0 8

STATUS SOSIAL EKONOMI PETERNAK KAMBING PERANAKAN ETAWA (PE) DI DESA SUNGAI LANGKA, KECAMATAN GEDONG TATAAN, KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG Social Economics Status of Farmer Groups Ettawa Crossbred Goat in Sungai Langka Village, Gedong Tataan Distric

0 0 5

KEARIFAN LOKAL DALAM PENGELOLAAN MATA AIR DI DESA SUNGAI LANGKA, KECAMATAN GEDONG TATAAN, KABUPATEN PESAWARAN, PROVINSI LAMPUNG

0 0 8