Subjek Kategori Bawah Pembahasan Proses Berpikir Siswa
penyelesaian. Ketika wawancara, subjek S-23 dapat menjelasakan apa yang ditulis pada lembar jawaban. Akan tetapi subjek S-23 menjelaskan dengan alasan yang
tepat hanya sebagian kecil saja. Subjek S-23 sepertinya juga mengalami kesalahan konsep pada pembelajaran sebelumnya. Proses berpikir yang digunakan subjek S-
23 adalah pembentukan pengertian. Sedangkan, subjek S-24 hanya mengerjakan dua nomor soal. Dari dua
nomor soal yang dikerjakan, ketika dilakukan wawancara subjek S-24 tidak dapat menjelaskan sebagian apa yang diketahui dengan tepat. Subjek tidak dapat
menjelaskan masalah dengan tepat. Meskipun demikian subjek mampu mengidentifikasi sebagian informasi yang terdapat pada permasalahan. Ketika
mulai mengerjakan, subjek S-24 juga menglami kesulitan dan kebingungan karena memikirkan rumus dan cara menghitung yang akan digunakan. Proses berpikir
yang digunakan subjek S-24 adalah pembentukan pengertian. Pada tahap penyelesaian dan pemantauan, subjek S-18 sempat mengalami
kebingungan karena tidak dapat melanjutkan apa yang akan dikerjakan. Subjek berhenti menuliskan penyelesaian masalah dalam soal karena sudah tidak mampu
lagi menemukan cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Subjek S-18 kadangkala tidak menyadari kesalahan pada konsep dan hasil yang diperoleh.
Kesalahan yang dapat diperbaiki subjek adalah kesalahan pada penulisan. Sedangkan kesalahan konsep tidak mampu diperbaiki subjek S-18. Meskipun
demikian, ketika wawancara subjek S-18 dapat memberikan sebagian besara alasan yang mendukung pemikirannya. Proses berpikir yang digunakan subjek S-
18 adalah pembentukan pendapat dan penarikan kesimpulan.
Sedangkan, subjek S-23 seringkali tidak menunjukkan adanya kesalahan terhadap apa saja yang dikerjakan. Subjek S-23 tidak menyadari kesalahan pada
konsep dan hasil yang diperoleh. Subjek S-23 juga membutuhkan bantuan agar meyakini kebenaran konsep dan hasil yang diperoleh. Ketika dikonfirmasi dalam
wawancara subjek S-23 dapat memberikan alasan terhadap apa yang dipikirkannya. Akan tetapi alasan yang disampaikan tersebut kurang tepat. Proses
berpikir yang digunakan subjek S-23 adalah pembentukan pendapat dan penarikan kesimpulan.
Sedangkan, subjek S-24 tidak menunjukkan adanya kesadaran terhadap apa saja yang dikerjakan. Subjek S-24 juga tidak menyadari kesalahan pada
konsep dan hasil yang diperoleh. Subjek S-24 juga mengalami kebingungan karena tidak dapat melanjutkan apa yang dikerjakan. Berdasarkan konfirmasi
subjek dalam wawancara, subjek S-24 tidak akan mengerjakan apabila dia memang tidak bisa. Ketika subjek tidak bisa mengerjakan, subjek S-24 cenderung
akan menuliskan kata-kata motivasi ataupun kata-kata yang tidak memiliki konteks dengan masalah bahkan dengan fisika. Subjek S-24 mengerjakan soal
hanya mengunakan feeling atau perkiraan yang kadang kurang tepat. Berdasarkan pengakuan subjek, subjek S-24 memang memiliki motivasi yang rendah ketika
menghadapi soal fisika. Hal ini disebabkan karena pengalaman masa lalu yang dimiliki subjek yang membuat subjek S-24 merasa kecewa. Proses berpikir yang
digunakan subjek S-24 adalah pembentukan pendapat dan penarikan kesimpulan. Pada tahap evaluasi, subjek S-18 tidak melakukan evaluasi terhadap hasil
yang diperoleh. Subjek S-18 tidak melakukan evaluasi pada setiap nomor soal dan
setiap langkah penyelesaiannya. Subjek tidak melakukan evaluasi karena menganggap akan membutuhkan waktu tambahan untuk evaluasi. Berdasarkan
hasil wawancara, subjek S-18 lebih memilih memanfaatkan waktu yang tersedia untuk mengerjakan nomor soal yang lain. Evaluasi menyeluruh hanya dilakukan
dengan memandang hasil pekerjaan yang sudah dituliskan. Proses berpikir yang digunakan subjek S-18 adalah penarikan kesimpulan.
Sedangkan, subjek S-23 tidak melakukan evaluasi terhadap hasil yang diperoleh. Evaluasi yang dilakukan subjek S-23 hanya terbatas pada kesalahan
penulisan yang disadarinya berbeda dari rencana penyelesaian masalah. Dari konfirmasi hasil wawancara subjek menjelaskan bahwa subjek S-23 tidak
melakukan evaluasi karena waktu sudah menipis dan subjek S-23 mulai panik. Ketika waktu pengerjaan tes hampir habis subjek sudah mulai tidak bisa berpikir.
Subjek S-23 merasa terburu-buru sehingga tidak melakukan evaluasi. Proses berpikir yang digunakan subjek S-23 adalah penarikan kesimpulan.
Sedangkan, subjek S-24 melakukan evaluasi terhadap penyelesaian yang dilakukannya. Karena subjek hanya mengerjakan satu nomor soal secara penuh,
maka berdsarkan hasil wawancara subjek S-24 mencoba mengulangi langkah- langkahnya. Subjek S-24 mencoba-coba angka yang akan dioperasikan dan
mencoba membolak-balik besaran yang ada pada persamaan tersebut. Meskipun tidak mengerjakan soal dengan penuh, subjek S-24 cukup merasa nyaman dan
santai. Hal ini disebabkan karena subjek sudah tidak termotivasi terhadap fisika. Proses berpikir yang digunakan subjek S-24 adalah penarikan kesimpulan.
Berdasarkan uraian proses berpikir masing-masing subjek kategori bawah, maka secara umum proses berpikir siswa kategori bawah adalah sebagai berikut.
Pada tahap perencanaan, subjek kurang mampu menjelaskan apa yang diketahui dengan tepat. Subjek kategori bawah juga tidak dapat menyampaikan
masalah dengan jelas. Subjek kategori bawah juga sering mengalami kesulitan ketika hendak menentukan rumus yang akan digunakan untuk menyelesaikan
persamaan. Subjek kategori bawah juga hanya mampu menjelaskan sebagian dari apa yang ditulis. Proses berpikir yang digunakan subjek kategori bawah adalah
pembentukan pengertian. Pada tahap penyelesaian dan pemantauan, subjek kategori bawah tidak menunjukkan adanya kesadaran terhadap apa saja yang
dipantau. Subjek kategori bawah tidak tidak menyadari kesalahan pada konsep dan hasil yang diperoleh. Proses berpikir yang digunakan subjek kategori bawah
adalah pembentukan pendapat dan penarikan kesimpulan. Pada tahap evaluasi, subjek kategori bawah rata-rat tidak melakukan evaluasi terhadap seluruh langkah
penyelesaian yang diperoleh. Subjek juga tidak memikirkan kembali jawaban yang sudah dituliskannya. Proses berpikir yang digunakan adalah penarikan
kesimpulan. Dari deskripsi proses berpikir subjek pada masing-masing kategori, maka
secara lengkap gambaran proses berpikir siswa disajikan pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Proses Berpikir Siswa pada Semua Kategori Tahap
Penyelesaian Masalah
Kategori Atas Kategori Tengah
Kategori Bawah
Perencanaan Dapat memahami masalah karena
dapat mengungkapkan
dengan jelas; Mampu
mengidentifikasi informasi dari
masalah yang disajikan;
Memahami masalah dengan baik karena
dapat mengidentifikasi
informasi yang penting dalam
masalah; Mengetahui cara
yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah; Mampu
menjelaskan strategi yang
digunakan untuk menyelesaikan
Dapat memahami masalah karena
dapat mengungkapkan
dengan jelas; Mampu
mengidentifikasi informasi dalam
masalah; Mengetahui cara
yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah; Mengalami keraguan terhadap
konsep rumus dan cara menghitung
yang digunakan; Dapat menjelaskan
sebagian besar apa yang dituliskannya.
Proses berpikir : pembentukan
pengertian dan pembentukan
pendapat. Kurang mampu
menjelaskan apa yang diketahui
dengan tepat; Tidak dapat
menyampaikan masalah dengan
jelas; Mengalami kesulitan ketika
hendak menentukan rumus
yang akan digunakan; Hanya
mampu menjelaskan
sebagian dari apa yang ditulis.
Proses berpikir : pembentukan
pengertian.
masalah; Dapat menjelaskan apa
yang dituliskan pada lembar
jawaban. Proses berpikir :
pembentukan pengertian dan
pembentukan pendapat.
Penyelesaian dan
Pemantauan Menyadari
kesalahan pada langkah yang
dilakukan; Mampu memperbaiki
kesalahan pada langkah yang
dilakukan; Mampu memberikan alasan
yang mendukung pemikirannya;
Mampu mengaplikasikan
strategi yang sama pada masalah yang
lain. Proses berpikir :
pembentukan pengertian,
pembentukan pendapat, dan
Dapat menyadari kesalahan konsep
dan cara menghitung; Mampu
memperbaiki langkah yang
dilakukan; Mampu memberikan alasan
yang mendukung pemikirannya.
Proses berpikir : pembentukan
pendapat dan penarikan
kesimpulan. Tidak
menunjukkan adanya kesadaran
terhadap apa saja yang dipantau;
tidak menyadari kesalahan pada
konsep dan hasil yang diperoleh.
Proses berpikir : pembentukan
pendapat dan penarikan
kesimpulan.
penarikan kesimpulan.
Penilaian Evaluasi
Subjek tidak melakukan evaluasi
terhadap hasil pekerjaan yang
dituliskannya. Subjek cukup
meyakini hasil pekerjaannya
berdasarkan beberapa nomor
soal yang sudah diprediksi benar
jawabannya. Proses berpikir yang
digunakan pada tahap evaluasi
adalah penarikan kesimpulan.
Subjek melakukan evaluasi tetapi tidak
selalu mengevaluasi setiap langkah yang
dilakukannya. Proses berpikir :
penarikan kesimpulan.
Subjek tidak melakukan evaluasi
terhadap seluruh langkah
penyelesaian yang diperoleh. Subjek
juga tidak memikirkan
kembali jawaban yang sudah
dituliskannya. Proses berpikir :
penarikan kesimpulan.