Subjek Kategori Tengah Pembahasan Proses Berpikir Siswa

Subjek juga mampu mengidentifikasi informasi yang ada dalam permasalahan. Subjek S-16 mengetahui cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Dalam wawancara subjek S-16 juga dapat menjelaskan apa yang ditulis dalam lembar jawaban, meskipun subjek sesekali berpikir dan mengingat mengapa menuliskan jawaban tersebut. Pada tahap perencanaan subjk S-16 menggunakan proses berpikir pembentukan pengertian dan pembentukan pendapat. Sedangkan, subjek S-6 dapat memahami masalah karena dapat mengungkapkan masalah dengan jelas. Akan tetapi ketika subjek mengerjakan soal, pada nomor soal tertentu subjek S-6 mengalami keraguan terhadap konsep rumus dan cara menghitung yang akan digunakan. Meskipun demikian, subjek S-6 dapat mengidentifikasi informasi dalam masalah. Ketika wawancara, subjek S-6 juga dapat menjelaskan apa yang ditulis dalam lembar jawaban. Pada tahap perencanaan subjek S-6 menggunakan proses berpikir pembentukan pengertian dan pembentukan pendapat. Sedangkan, subjek S-36 dapat memahami masalah karena dapat mengungkapkan dengan jelas. Subjek S-36 juga mampu mengidentifikasi informasi dalam masalah. Subjek juga mengetahui cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada sebagian besar nomor soal. Pada beberapa nomor soal, subjek S-36 mengalami keraguan terhadap konsep rumus dan cara menghitung yang akan digunakan. Ketika wawancara, subjek S-36 dapat menjelaskan sebagian besar apa yang dituliskannya dalam lembar jawaban. Pada tahap perencanaan, subjek S-36 menggunakan proses berpikir pembentukan pengertian dan pembentukan pendapat. Pada tahap penyelesaian dan pemantauan, subjek S-12 menyadari kesalahan konsep dan cara menghitung. Kesalahan penulisan dan penghitungan juga disadari subjek S-12. Hal ini terlihat dari terdapatnya coretan pada lembar jawaban subjek. Subjek S-12 juga sempat mengalami kesalahan karena tidak menuliskan diketahui dan ditanya. Pada awalnya subjek langsung menulis penyelesaian masalah dalam soal. Akan tetapi subjek menyadari belum menuliskan diketahui dan ditanya, sehingga subjek menambahkan informasi tersebut. Subjek S-12 juga mampu memperbaiki kesalahan pada langkah yang dilakukan. Meskipun demikian, pada soal nomor 2 subjek mengalami kebingungan karena tidak dapat melanjutkan apa yang dikerjakan. Subjek tidak dapat menyelesaikan permasalahan karena mengalami kebingungan dan tidak dapat menyusun cara untuk menyelesaikan masalah. Pada tahap penyelesaian dan pemantauan subjek S-12 menggunakan proses berpikir pembentukan pendapat dan penarikan kesimpulan. Sedangkan, subjek S-28 dapat menyadari kesalahan konsep dan cara menghitung. Subjek S-28 juga mampu memperbaiki kesalahan pada langkah yang dilakukan. Subjek S-28 juga mampu memberikan alasan yang mendukung pemukirannya. Subjek cukup percaya diri dengan penyelesaian masalah yang dilakukannya. Meskipun demikian pada baian tertentu khususnya nomor 4, subjek S-28 mengalami kebingungan karena tidak dapat melanjutkan apa yang dikerjakan. Subjek S-28 tidak mampu menyusun cara penyelesaian masalah tersebut. Subjek mengalami kebingungan bagaimana menuliskannya meskipun subjek memiliki gambaran bagaimana kira-kira penyelesaiannya. Pada tahap penyelesaian dan pemantauan subjek S-28 menggunakan proses berpikir pembentukan pendapat dan penarikan kesimpulan. Sedangkan, subjek S-16 dapat menyadari kesalahan konsep dan cara menghitung. Subjek S-16 juga mampu memperbaiki kesalahan pada langkah yang dilakukan. Kesalahan yang sering dilakukan subjek adalah salah menuliskan pemikiran penyelesaian masalah pada soal. Subjek S-16 juga mampu memberikan alasan yang mendukung pemikirannya. Meskipun kadang tersendat-sendat akan tetapi subjek mampu memberikakan alasan terhadap apa yang dipikirkannya. Subjek S-16 juga mampu mengaplikasikan strategi yang sama pada masalah lain, meskipun tidak dapat mengaplikasikan keseluruhan konsep. Hal ini juga didukung oleh wawancara dan pengamatan subjek secara mendalam. Meskipun demikian, pada nomor-nomor soal tertentu subjek S-16 sempat mengalami kebingungan karena tidak dapat melanjutkan apa yang akan dikerjakan. Pada tahap penyelesaian dan pemantauan subjek S-16 menggunakan pembentukan pendapat dan penarikan kesimpulan. Sedangkan, subjek S-6 dapat menyadari kesalahan konsep dan cara menghitung. Subjek S-6 mampu memperbaiki kesalahan pada langkah yang dilakukan. Ketika dilakukan wawancara subjek S-6 juga mampu memberikan alasan yang mendukung pemikirannya. Subjek juga pernah menyampaikan pemikirannya meskipun belum ditanya apa alasannya. Subyek cukup percaya diri dengan apa yang dilakukan dan yang dikatakan meskipun kadang juga mengalami kesalahan. Karena rasa percaya diri dan kebiasaan, subjek S-6 seringkali juga tidak menyadari kesalahan pada konsep dan hasil yang diperoleh. Pada tahap penyelesaian dan pemantauan subjek S-6 menggunakan proses berpikir pembentukan pendapat dan penarikan kesimpulan. Sedangkan, subjek S-36 dapat menyadari kesalahan konsep dan cara menghitung. Subjek S-36 mampu memperbaiki kesalahan pada langkah yang dilakukan. Ketika dilakukan wawancara subjek S-36 juga mampu memberikan alasan yang mendukung pemikirannya. Karena termasuk siswa yang kalem dan pendiam subjek S-36 menjelaskan pemikirannya dengan sedikit terbatas. Pada beberapa nomor soal, subjek S-36 seringkali juga tidak menyadari kesalahan pada konsep dan hasil yang diperoleh. Pada tahap penyelesaian dan pemantauan subjek S-36 menggunakan proses berpikir pembentukan pendapat dan penarikan kesimpulan. Pada tahap evaluasi, subjek S-12 melakuakan evaluasi hanya pada beberapa bagian nomor tertentu. Ketika melakukan evaluasi subjek juga kurang menyakini hasil yang diperolehnya. Evaluasi yang dilakukan subjek S-12 tidak pada semua langkah pengerjaan. Pada sebagian besar jawaban yang tidak dilakukan evaluasi subjek S-16 sudah pasrah dengan hasil penyelesaian yang dituliskannya. Berdasaerkan hasil wawancara juga diakui subjek bahwa sebagian jawaban yang tidak dievaluasi adalah jawaban yang asal saja. Koreksi yang pasti dilakukan subjek S-12 adalah apabila kesalahan tersebut terletak pada penulisan jawaban. Pada tahap evaluasi subjek S-12 menggunakan proses berpikir penarikan kesimpulan. Sedangkan, subjek S-28 melakukan evaluasi tetapi tidak selalu mengevaluasi setiap langkah yang dilakukannya. Berdasarkan hasil wawancara diketahui pula bahwa subjek S-28 mengevaluasi jawabannya terutama pada bagian yang terdapat hitungannya. Subjek S-28 termasuk siswa yang teliti, karena dalam keseharian subjek terbiasa mengerjakan beberapa latihan soal dan mengikuti beberapa les pada semester tersebut. Pada tahap evaluasi subjek S-28 menggunakan proses berpikir penarikan kesimpulan. Sedangkan, subjek S-16 melakukan evaluasi namun kurang yakin dengan hasil yang diperoleh. Subjek S-16 seringkali ragu dengan hasil jawaban yang ditulisknnya. Ketika melakukan evaluasi, subjek S-16 tidak mengevaluasi setiap langkah yang dilakukannya. Dari hasil wawancara juga disebutkan subjek bahwa koreksi kadangkala dilakukan hanya dilihat dan sambil dinalar saja. Pada tahap evaluasi, subjek S-16 menggunakan proses berpikir penarikan kesimpulan. Sedangkan subjek S-6 melakukan evaluasi namun kurang yakin dengan hasil yang diperoleh. Subjek S-6 seringkali ragu dengan hasil jawaban yang ditulisknnya. Ketika melakukan evaluasi, subjek S-6 tidak mengevaluasi setiap langkah yang dilakukannya. Dalam wawancara subjek S-6 menyebutkan bahwa seharusnya semuanya dikoreksi. Akan tetapi pada kenyataannya hanya sebagian yang dilakukan evaluasi. Kesalahan yang sering dievaluasi subjek S-6 adalah kesalahan dalam penulisan. Hal ini disebabkan karena memang subjek S-6 merupakan siswa yang kurang teliti dan sedikit tergesa-gesa ketika menyelesaikan masalah. Pada tahap evaluasi, subjek S-6 menggunakan proses berpikir penarikan kesimpulan. Sedangkan subjek S-36 melakukan evaluasi pada beberapa nomor soal, akan tetapi subjek tidak selalu mengevaluasi setiap langkah yang dilakukan. Evaluasi dilakukan pada soal yang dianggapnya cenderung lebih mudah. Dari hasil wawancara diketahui bahwa subjek tidak melakukan evaluasi secara menyeluruh karena waktu yang tersedia dapat digunakan untuk mengerjakan soal yang lain. Pada tahap evaluasi, subjek S-36 menggunakan proses berpikir penarikan kesimpulan. Berdasarkan uraian proses berpikir masing-masing subjek kategori tengah, maka secara umum proses berpikir siswa kategori tengah adalah sebagai berikut. Pada tahap perencanaan, subjek kategori tengah dapat memahami masalah karena dapat mengungkapkan dengan jelas. Subjek kategori tengah mampu mengidentifikasi informasi dalam masalah. Subjek kategori tengah mengetahui cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Meskipun demikian, sesekali subjek kategori tengah mengalami keraguan terhadap konsep rumus dan cara menghitung yang digunakan. Akan tetapi ketika dilakukan wawancara subjek kategori tengah dapat menjelaskan sebagian besar apa yang dituliskannya. Proses berpikir yang digunakan adalah pembentukan pengertian dan pembentukan pendapat. Pada tahap penyelesaian dan pemantauan, subjek kategori tengah dapat menyadari kesalahan konsep dan cara menghitung. Subjek kategori tengah mampu memperbaiki langkah yang dilakukan. Dan subjek kategori tengah mampu memberikan alasan yang mendukung pemikirannya. Proses berpikir yang digunakan adalah pembentukan pendapat dan penarikan kesimpulan. Pada tahap evaluasi subjek kategori tengah melakukan evaluasi tetapi tidak selalu mengevaluasi setiap langkah yang dilakukannya. Proses berpikir yang digunakan adalah penarikan kesimpulan.

4.3.3 Subjek Kategori Bawah

Subjek kategori bawah terdiri dari tiga siswa, yaitu subjek S-18, subjek S- 23, dan subjek S-24. Berdasarkan hasil tes soal keterampilan berpikir tingkat tinggi dan wawancara pada subjek kategori bawah diperoleh proses berpikir sebagai berikut sebagai berikut. Pada tahap perencanaan, subjek S-18 mengalami kesulitan dan kebingungan karena memikirkan konsep rumus dan cara menghitung yang akan digunakan. Subjek S-18 juga mengalami keraguan terhadap konsep rumus dan cara menghitung yang akan digunakan. Pada beberapa bagian yang relatif mudah, subjek S-18 mampu mengidentifikasi informasi dalam masalah. Subjek S-18 juga dapat mengerjakan beberapa nomor soal sampai akhir, sehingga subjek mengetahui cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Ketika dilakukan wawancara subjek dapat menjelaskan sebagian besar apa yang dituliskannya. Subjek S-18 mampu menjelaskan bagaimana langkah penyelesaian yang dituliskan dan sebagian alasan proses rencana penyelesaian. Proses berpikir yang digunakan subjek S-18 adalah pembentukan pengertian dan pembentukan pendapat. Sedangkan, subjek S-23 tidak dapat menjelaskan apa yang diketahui dengan tepat. Subjek S-23 tidak mampu menjelaskan masalah dengan jelas karena subjek tidak mengetahui cara yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Subjek S-23 hanya mampu mengidentifikaasi sebagian informasi dari soal. Informasi dan pengetahuan awal yang dimiliki subjek S-23 juga terdapat kesalahan. Sehingga subjek S-23 tidak tepat dalam menentukan rencana penyelesaian. Ketika wawancara, subjek S-23 dapat menjelasakan apa yang ditulis pada lembar jawaban. Akan tetapi subjek S-23 menjelaskan dengan alasan yang tepat hanya sebagian kecil saja. Subjek S-23 sepertinya juga mengalami kesalahan konsep pada pembelajaran sebelumnya. Proses berpikir yang digunakan subjek S- 23 adalah pembentukan pengertian. Sedangkan, subjek S-24 hanya mengerjakan dua nomor soal. Dari dua nomor soal yang dikerjakan, ketika dilakukan wawancara subjek S-24 tidak dapat menjelaskan sebagian apa yang diketahui dengan tepat. Subjek tidak dapat menjelaskan masalah dengan tepat. Meskipun demikian subjek mampu mengidentifikasi sebagian informasi yang terdapat pada permasalahan. Ketika mulai mengerjakan, subjek S-24 juga menglami kesulitan dan kebingungan karena memikirkan rumus dan cara menghitung yang akan digunakan. Proses berpikir yang digunakan subjek S-24 adalah pembentukan pengertian. Pada tahap penyelesaian dan pemantauan, subjek S-18 sempat mengalami kebingungan karena tidak dapat melanjutkan apa yang akan dikerjakan. Subjek berhenti menuliskan penyelesaian masalah dalam soal karena sudah tidak mampu lagi menemukan cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Subjek S-18 kadangkala tidak menyadari kesalahan pada konsep dan hasil yang diperoleh. Kesalahan yang dapat diperbaiki subjek adalah kesalahan pada penulisan. Sedangkan kesalahan konsep tidak mampu diperbaiki subjek S-18. Meskipun demikian, ketika wawancara subjek S-18 dapat memberikan sebagian besara alasan yang mendukung pemikirannya. Proses berpikir yang digunakan subjek S- 18 adalah pembentukan pendapat dan penarikan kesimpulan.