Metode Tes Metode Wawancara

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semiterstruktur untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam tentang subjek penelitian. Wawancara dilaksanakan dengan menggunakan pedoman yang telah disusun yang hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan dan akan berkembang sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. 3.5.3 Metode Observasi Teknik observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan secara teliti pada kondisi alamiah di sekolah. Observasi pengamatan dilakukan peneliti untuk memperoleh keyakinan dalam menganalisis keterampilan berpikir tingkat tinggi dan proses berpikir siswa dalam pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan LKS interaktif. Observasi pengamatan meembantu peneliti memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial baik sebelum peneliti terjun langsung ke lapangan, maupun saat peneliti berada di lapangan ketika melakukan penelitian. 3.5.4 Metode Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang Sugiyono, 2013. Dalam penelitian ini, data hasil dokumentasi adalah foto kegiatan penelitian, hasil tes keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan hasil pekerjaan lembar kerja siswa. Selain itu, akan dibuat rekaman video selama pelaksanaan proses pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan LKS interaktif dan rekaman suara saat melakukan wawancara.

3.6 Pemeriksaan Keabsahan Data

Setelah data dikumpulkan, peneliti perlu memeriksa keabsahan dari data sebagai upaya pertanggungjawaban atas penelitian yang dilaksanakannya. Moleong 2013: 320 mendefinisikan bahwa keabsahan data merupakan keadaan yang harus memenuhi: 1 mendemonstrasikan nilai yang benar; 2 menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan; dan 3 memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi untuk menentukan keabsahan data. Sugiyono 2013: 330 mendefinisikan teknik triangulasi sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi dilakukan dengan maksud untuk mengecek kembali temuannya dengan menggunakan cara, antara lain: 1 mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan; 2 mengeceknya dengan berbagai sumber data; 3 memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan dapat dilakukan. Penelitian ini menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber sebagai penunjangnya. Sugiyono 2013: 83 menyatakan triangulasi sumber berarti mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Sedangkan, triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Pencapaian triangulasi sumber dalam penelitian dilakukan dengan jalan membandingkan informasi yang diperoleh dari siswa, teman siswa, dan guru mata pelajaran. Sedangkan pencapaian triangulasi teknik dalam penelitian ini dilakukan dengan jalan membandingan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan proses berpikir siswa berdasarkan hasil TKBTTT, wawancara, dan observasi. Bila terdapat banyak kesamaan data yang diperoleh melalui triangulasi maka data dinyatakan valid.

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh melalui hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain Sugiyono, 2013: 335. Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis. Analisis data dalam penelitian kualitatif ini terdiri dari beberapa langkah seperti yang dikemukakan oleh Miles and Huberman dalam Sugiyono 2013, yaitu: a. Data Reduction Reduksi Data Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan