Kerangka Berpikir TINJAUAN PUSTAKA

HOT. Keterampilan berpikir tingkat tinggi merupakan keterampilan yang penting dikuasai untuk pembelajaran sepanjang hayat long learning. Dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa akan dapat menghubungkan, memanipulasi, dan mentransformasi pengetahuan serta pengalaman yang sudah dimiliki untuk berpikir secara kritis dan kreatif dalam upaya menentukan keputusan dan memecahkan masalah pada situasi baru. Keterampilan berpikir tingkat tinggi memiliki pengaruh positif terhadap capaian hasil belajar. Oleh karena itu, keterampilan berpikir tingkat tinggi dan proses berpikir siswa merupakan suatu hal yang penting untuk diketahui. Informasi keterampilan berpikir tingkat tinggi dan proses berpikir siswa dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan. Di dalam kurikulum 2013 juga dijelaskan bahwa IPA sebagai prosesmetode penyelidikan meliputi cara berpikir, sikap, dan langkah-langkah kegiatan saintis untuk memperoleh produk-produk IPA atau ilmu pengetahuan ilmiah. Dengan demikian, untuk mengetahui keterampilan berpikir tingkat tinggi dan proses berpikir siswa dalam pembelajaran inkuiri terbimbing dilakukan analisis tes keterampilan berpikir tingkat tinggi dan wawancara mendalam. Sebagai alat bantu untuk memudahkan alur pola pikir pada penelitian ini maka dapat dilihat skema berpikir pada Gambar 2.1. Prestasi Siswa Indonesia yang terpuruk Pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan LKS Interaktif Tes Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi TBTT Wawancara mendalam proses berpikir siswa Analyze Evaluate Create Analisis Tes Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Analisis data wawancara Terdeskripsinya keterampilan berpikir tingkat tinggi dan proses berpikir tingkat tinggi siswa kelas XI IPA pada pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan LKS Interaktif Gambar 2.1. Skema Kerangka Berpikir Perlu analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi dan proses berpikir siswa

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan pendekatan deskriptif kualitatif, artinya data yang dikumpulkan merupakan hasil pengamatan, hasil tes tertulis, hasil observasi, dan hasil wawancara yang diolah secara deskriptif dalam tulisan untuk mengetahui keterampilan berpikir tingkat tinggi dan proses berpikir siswa kelas XI MIA 5 SMA Negeri 6 Semarang dalam pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan LKS interaktif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah Moleong, 2013. Peneliti memposisikan diri sebagai instrumen utama untuk memperoleh hasil penelitian, melakukan analisis secara induktif, dan melakukan keabsahan data. Langkah-langkah penelitian yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut. 1. Menentukan fokus penelitian, yaitu analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi dan proses berpikir siswa kelas XI MIA 5 SMA Negeri 6 Semarang dalam pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan LKS interaktif. 44 2. Menentukan subjek penelitian yaitu siswa kelas XI MIA 5 SMAN 6 Semarang yang diambil berdasarkan kategori atas, kategori tengah, dan kategori bawah. 3. Menyusun instrumen penelitian yang meliputi Tes Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi TBTT dan Pedoman Wawancara, serta perangkat pembelajaran yang diperlukan. 4. Mengkonsultasikan instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran kepada dosen pembimbing. 5. Meminta beberapa akademisi dosen dan praktisi guru untuk memvalidasi instrumen Tes Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi TBTT dan Pedoman Wawancara yang telah disusun. 6. Menganalisis hasil penilaian validasi dan melakukan perbaikan apabila diperlukan. 7. Pelaksanaan pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan LKS Interaktif. 8. Pelaksanaan Tes Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi TKBTT kepada subjek di akhir bab untuk mengetahui keterampilan berpikir tingkat tinggi subjek. 9. Melakukan wawancara mendalam terhadap subjek penelitian. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi tentang keterampilan berpikir tingkat tinggi dan proses berpikir siswa yang tidak dapat diungkap melalui hasil tes jawaban siswa.