Inkuiri Terbimbing LKS Interaktif

tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil dan pembahasan, dan penutup. Bab 1 Pendahuluan menyajikan gagasan pokok yang paling sedikit terdiri atas empat bagian: 1 latar belakang, 2 masalah, 3 tujuan penelitian, dan 4 sistematika skripsi. Keempat gagasan tersebut ditulis dalam bentuk sub-bab. Bab 2 Tinjauan Pustaka berisi kajian teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang menjadi kerangka pikir penyelesaian masalah penelitian yang disajikan ke dalam beberapa sub-bab. Bab 3 Metode Penelitian menyajikan gagasan pokok yang terdiri atas: desain penelitian, subjek sampel dan populasi dan lokasi penelitian, variabel penelitian dan indikatornya, pengambilan data bahan, alat atau instrumen, teknik pengambilan data penelitian, dan analisis data penelitian. Gagasan-gagasan tersebut dapat disajikan dalam beberapa sub-bab. Bab 4 Hasil dan Pembahasan berisi hasil analisis data dan pembahasannya yang disajikan dalam rangka menjawab permasalahan penelitian. Bab ini dapat terdiri atas beberapa sub-bab hasil penelitian dan sub-bab pembahasan. Bab 5 Penutup berisi simpulan dan saran. Kedua isi tersebut masing-masing dijadikan menjadi dua sub-bab, yaitu simpulan dan saran. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran. Lampiran disusun secara sistematis sesuai dengan prosedur penelitian yang ditentukan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

Kemampuan berpikir tingkat tinggi didefinisikan sebagai penggunaan pikiran secara lebih luas untuk menemukan tantangan baru. Sebagaimana disarikan dari Heong oleh Rofiah et al. 2013, kemampuan berpikir tingkat tinggi ini menghendaki seseorang untuk menerapkan informasi baru atau pengetahuan sebelumnya dan memanipulasi informasi untuk menjangkau kemungkinan jawaban dalam situasi baru. Berpikir tingkat tinggi adalah berpikir pada tingkat lebih tinggi daripada sekedar menghafalkan fakta atau mengatakan sesuatu kepada seseorang persis seperti sesuatu itu disampaikan kepada kita. Wardana sebagaimana dikutip Rofiah et al. 2013 mengemukakan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir yang melibatkan aktivitas mental dalam usaha mengeksplorasi pengalaman yang kompleks, reflektif dan kreatif yang dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan, yaitu memperoleh pengetahuan yang meliputi tingkat berpikir analitis, sintesis, dan evaluatif. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi High Order Thinking Skill – HOTS merupakan proses berpikir yang tidak sekedar menghafal dan menyampaikan kembali informasi yang diketahui. Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan 14 kemampuan menghubungkan, memanipulasi, dan mentransformasi pengetahuan serta pengalaman yang sudah dimiliki untuk berpikir secara kritis dan kreatif dalam upaya menentukan keputusan dan memecahkan masalah pada situasi baru. Proses berpikir tingkat tinggi HOT adalah proses berpikir yang mengharuskan murid untuk memanipulasi informasi dan ide-ide dalam cara tertentu yang memberi mereka pengertian dan implikasi baru Gunawan, 2003. Contohnya adalah saat mensintesis, melakukan generalisasi, menjelaskan, melakukan hipotesis dan analisis, dan akhirnya murid sampai pada suatu kesimpulan. Keterampilan berpikir tingkat tinggi memiliki pengaruh positif terhadap capaian hasil belajar Lissa et al., 2012. Sejalan dengan pendapat Richmond 2007 dalam penelitiannya yang menyatakan, keterampilan berpikir yang baik dapat menjadi modal kuat bagi siswa di Asia untuk dapat menghadapi permasalahan kompleks yang ada pada perkembangan jaman yang modern. Tuntutan jaman seperti itu tentu tidak dengan mudah dapat kita hadapi tanpa melalui proses latihan, hal ini sesuai dengan pendapat Yildirim Ozkahraman 2011, yang menegaskan keterampilan berpikir dapat dikembangkan melalui suatu pengkondisian untuk berpikir. Oleh karena itu dibutuhkan proses latihan berpikir melalui menjawab soal yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi sehingga siswa mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Gunawan 2003, untuk mengarahkan siswa masuk ke dalam pola pikir tingkat tinggi kita dapat menggunakan pertanyaan yang diawali dengan kata: 1 who siapa, 2 when kapan, 3 how bagaimana, 4 why mengapa, 5 which yang mana, 6 where dimana, 7 what apa.