4.2.3 Keterampilan Siswa dalam PBL
Penerapan model PBL memiliki pengaruh positif terhadap perkembangan keterampilan siswa seperti keterampilan berkolaborasi, berpikir
kritis dan pemecahan masalah Despoina Aikaterini 2015. Hasil analisis ranah psikomotor diketahui bahwa model PBL dapat mengembangkan
keterampilan psikomotor siswa dengan baik. Penilaian terhadap ranah psikomotor pada penelitian ini diuraikan ke dalam lima aspek keterampilan
yang berkenaan dengan pembelajaran berbasis proyek, yaitu kemampuan melakukan penyelidikan, membuat laporan poster, produk, keterampilan
berbicara dan strategi presentasi. Penilaian terhadap lima aspek ranah psikomotor siswa kelas VII E dan VII F diperoleh hasil bahwa aspek
melakukan penyelidikan, membuat laporan dan produk dapat dicapai dengan sangat baik, sedangkan aspek keterampilan berbicara dan memilih strategi
presentasi dicapai baik oleh siswa. Aspek
kemampuan melakukan
penyelidikan menunjukkan
keterampilan siswa bekerja secara kelompok dalam melakukan penyelidikan, seperti mengelola ide dari tiap anggota kelompok, pembagian tugas dan proses
pengerjaan proyek. Hasil akhir kerja proyek siswa adalah laporan yang berupa poster dan produk daur ulang. Produk dan poster yang dibuat siswa
menggunakan barang bekas dan limbah yang umum dijumpai di lingkungan tempat tinggal mereka. Setiap kelompok dapat menunjukkan kerjasama yang
baik dalam pelaksanaan pembuatan produk. Pembuatan produk proyek melibatkan berbagai keterampilan berpikir kritis seperti memberikan argumen
yang logis dan utuh, kemampuan berpikir deduksi dan induksi, kemampuan melakukan evaluasi serta melibatkan keterampilan mengambil keputusan
dalam kelompok. Kegiatan pembuatan proyek tidak hanya terbatas pada pengembangan keterampilan berpikir kritis saja, akan tetapi juga kreativitas
siswa dalam menciptakan sebuah produk yang original dan siswa harus mampu bekerja secara kolaboratif Gultekin 2005.
Aspek keterampilan berbicara dan strategi presentasi berhubungan dengan teknik atau cara yang dipilih dalam melakukan presentasi, meliputi
keterampilan mengatur volume suara, intonasi dan dinamika agar presentasi menarik. Siswa secara umum belum terbiasa dengan kegiatan presentasi,
terkesan malu-malu dan kurang percaya diri untuk tampil berbicara di depan siswa lain. Pada saat mempresentasikan produk siswa terlihat enggan dan
canggung untuk menjadi juru bicara presenter kelompoknya, akibatnya alokasi waktu presentasi cenderung dihabiskan untuk memutuskan siapa yang
menjadi presenter kelompoknya. Sikap canggung yang ditunjukkan tersebut disebabkan oleh belum adanya pembiasaan dalam pembelajaran kelas untuk
melakukan presentasi atau menyampaikan laporan secara lisan, sehingga diharapkan siswa dapat melatih kepercayaan diri dan kemampuan berbicara di
depan umum.
4.2.4 Tanggapan Siswa terhadap Pelaksanaan Pembelajaran PBL