Analisis Gain Ranah Kognitif dalam Pembelajaran PBL

4.2 Pembahasan

Peningkatan hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perubahan atau peningkatan yang dicapai siswa sebagai hasil dari proses pembelajaran dengan model PBL, yaitu meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

4.2.1 Ranah Kognitif dalam Pembelajaran PBL

4.2.1.1 Analisis Gain

Berdasarkan hasil analisis data nilai post-test diketahui bahwa hasil post-test kelas VII E dan VII F berdistribusi normal dan homogen, sehingga dapat dilanjutkan untuk dilakukan analisis gain. Analisis gain menunjukkan besar perubahan pemahaman siswa terhadap materi pencemaran lingkungan sebelum dan setelah mendapat perlakuan yaitu pembelajaran dengan model PBL. Pemahaman materi dapat diartikan sebagai kemampuan siswam enangkap makna atau konsep materi yang dipelajari yang diukur dengan tes evaluasi. Hasil analisis gain menunjukkan bahwa skor rata-rata gain secara klasikal pada kelas VII E dan VII F menunjukkan peningkatan hasil belajar pada kategori sedang. Hal tersebut menandakan bahwa pemahaman siswa menjadi lebih baik setelah mengalami pembelajaran dengan model PBL. Skor gain yang tidak tergolong pada kategori tinggi tidak berarti bahwa kemampuan siswa rendah, tetapi lebih disebabkan kurangnya pemahaman siswa pada soal dan tidak mengingat konsep yang telah dipelajari sehingga siswa lambat dalam mengerjakan soal tersebut Anwar 2007. PBL mengandung muatan materi dan tujuan pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik unik dari pembelajaran berbasis proyek. Pelaksanaan pembelajaran PBL pada penelitian ini memiliki soal evaluasi yang dibuat tidak sekadar menghadirkan soal hafalan atau pengetahuan saja, akan tetapi soal evaluasi dibuat dengan memasukkan unsur pemecahan masalah sebagai salah satu unsur dari keterampilan PBL. Penguasaan siswa terhadap konsep dan materi tidak hanya sekedar mengingat dan menghafal, tetapi siswa juga mampu menerapkan konsep-konsep tersebut ke dalam suatu rangkaian permasalahan. Siswa yang telah menguasai konsep suatu objek akan lebih mudah menerapkan dalam pemecahan permasalahan Mahanal et al. 2007. Soal dengan unsur pemecahan masalah yang dimaksud diwujudkan dalam bentuk soal kategori analisis C4 dan aplikasi C3. Kategori soal dan kemampuan siswa dalam memahami soal berpengaruh pada hasil evaluasi. Sebagai contoh, soal nomor 2 yaitu soal kategori C4. Soal tersebut menanyakan tentang syarat suatu zat dikatakan sebagai polutan dengan menganalisis pilihan jawaban yang disajikan. Soal tersebut banyak dijawab salah oleh siswa karena pilihan jawaban yang ditampilkan mengecoh konsep pemahaman siswa, sehingga jawaban yang dipilih siswa tidak tepat. Contoh soal yang lain adalah soal kategori C3 yaitu soal nomor 22. Soal nomor 22 berisi pertanyaan tentang memilih tindakan reuse yang tepat dari pilihan jawaban yang tersedia. Siswa memilih jawaban tidak tepat karena tidak ingat dengan konsep reuse dan terkecoh dengan pilihan jawaban yang salah.

4.2.1.2 Ketuntasan Belajar