reproduksi dan sel tubuh.
B. Mengakibatkan Gangguan Ekosistem
1. Sedimen
Tanah dan lumpur
Sedimen menimbulkan pendangkalan air sungai
Menyebabkan kekeruhan air 2.
Nutrisi unsur hara
Nitrat, fosfat, dan amonium
Dapat menyebabkan terjadinya Eutrofikasi peningkatan produktivitas
primer yang ditimbulkan oleh adanya air dengan unsur hara yang dibutuhkan
tumbuhan
3. Zat-zat
pengikat oksigen
Pupuk kandang dan
residu tumbuhan
Masuknya sisa makanan atau bahan organik lain meningkatkan jumlah
organisme dalam perairan
Parameter dalam Air Limbah
1. Biochemichal Oxygen Demand BOD Biochemical Oxygen Demand merupakan banyaknya oksigen dalam
mgl yang diperlukan oleh mikroba untuk menguraikan bahan organik pada suhu 20 °C selama lima hari. Kadar oksigen terlarut dalam air
alami berkisar antara 5 –7 ppm. Satu ppm adalah 1 mg oksigen yang
terlarut dalam 1 liter air. 2. ChemicalOxygen Demand COD
Chemical Oxygen Demand menunjukkan total jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk proses oksidasi bahan organik secara kimiawi baik
yang biodegradable maupun yang nonbiodegradable. 3. Oksigen Terlarut Dissolved Oxygen = DO
Dissolved Oxygen menunjukkan jumlah kandungan oksigen di dalam air yang diukur dalam 1 mg1 lt. DO dapat digunakan sebagai indikasi
seberapa besar jumlah pengotoran limbah. Semakin tinggi oksigen terlarut, semakin kecil tingkat pencemarannya.
4. Kekeruhan Turbidity Kekeruhan air dapat diukur dengan menggunakan efek cahaya.
Kekeruhan air disebabkan oleh tercampurnya air dengan bahan organik di dalam air
5. pH air pH air alami berkisar antara 6,5
–8,5. Pencemaran air dapat menyebabkan naik atau turunnya pH air. Setiap kenaikan 1 angka
pada skala pH menunjukkan kenaikan kebasaan 10 kali. Setiap penurunan 1 angka pada skala pH menunjukkan penurunan keasaman
10 kali.
6. Indikator Biologi Beberapa makhluk hidup atau mikroorganisme dapat dijadikan
indikator untuk mengetahui ada tidaknya pencemaran di perairan. Misalnya cacing Planaria sp. mudah dijumpai di lingkungan perairan
yang belum tercemar. Contoh lainnya yaitu Tubifex sp., serangga air, ganggang, bentos, dan mikroinvertebrata.
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah merupakan pencemaran yang disebabkan oleh masuknya polutan yang berupa zat cair hujan asam atau hujan yang sudah
mengandung bahan pencemar atau zat padat plastik, kaleng, kaca ke dalam tanah.
Berikut ini adalah cara memulihkan tanah yang terkontaminasi oleh bahan kimia dengan menggunakan metode:
a Penyimpanan, yaitu tanah yang terkontaminasi digali dan dibawa ke gudang penyimpanan untuk disimpan sementara sampai ditemukan cara mengolah
yang tepat. b Teknik insitu, yaitu pengolahan tanah terkontaminasi di tempat dengan
konversi biologi dan kimia, pemisahan daerah terkontaminasi agar tidak mencemari lingkungan lainnya.
c Teknik exsitu, yaitu pengolahan tanah terkontaminasi digali dan diolah di suatu unit pengolahan. Pengolahan yang dapat dilakukan antara lain:
- memisahkan bahan pencemar dengan tanah
- penguraian kontaminan dengan mikroba
- pemanfaatan energi panas yang dapat menguapkan kontaminan dari tanah
ekstraksi kontaminan dari tanah
4. Pencemaran Suara
Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari suatu usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan di atas 50 dB.
Jenis-jenis kebisingan ada empat macam, yaitu:
a
kebisingan yang terus-menerus dengan jangkauan frekuensi yang sempit, misalnya, mesin gergaji;
b
kebisingan yang terputus-putus, misalnya, suara arus lalu lintas atau pesawat terbang;
c
kebisingan impulsif, misalnya, tembakan, bom, atau suara ledakan;
d
kebisingan impulsif berulang, misalnya, suara mesin tempa. Dampak Pencemaran Suara Kebisingan
Suara bising dapat menyebabkan terganggunya pendengaran manusia. Dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan berbagai keluhan pada tubuh
kita, misalnya, pusing, mual, jantung berdebar-debar, sulit tidur, badan kaku, tuli, dan naiknya tekanan darah bahkan sampai meninggal dunia.
Klasifikasi Limbah
Limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya.
Karakteristik limbah adalah sebagai berikut:
1. Berukuran mikro
2. Dinamis
3. Berdampak luas penyebarannya
4. Berdampak jangka panjang antar generasi
1 Berdasarkan Jenis Senyawa
a. Limbah Organik Limbah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik
aerob atau anaerob. Mudah membusuk dan mudah diuraikan melalui proses yang alami.
Mempunyai sifat kimia yang stabil, sehingga zat tersebut akan mengendap ke dalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan
mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya. Contoh: kotoran hewan dan manusia, sisa makanan, kertas, dan sisa tumbuhan
mati b. Limbah Anorganik
Limbah ini tidak dapat diuraikan oleh organisme detrivor atau dapat diuraikan tetapi dalam jangka waktu yang lama.
Limbah ini tidak dapat membusuk. Contoh : plastik, logam, dan kaca
2 Berdasarkan Wujud
a. Limbah Cair Segala jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air beserta bahan bahan
buangan lain yang tercampur tersuspensi maupun terlarut dalam air Limbah cair domestik: limbah cair hasil buangan dari rumah tangga,
bangunan perdagangan, perkantoran dan sarana sejenis. Limbah cair industri: contoh sisa pewarnaan kain, sisa pembuatan tahu.
Rembesan dan luapan: limbah cair yang berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan ke dalam
tanah atau luapan dari permukaan. Air hujan: limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di atas permukaan
tanah. b. Limbah Padat
Limbah yang terbanyak di lingkungan. Biasanya disebut sebagai sampah.
Klasifikasi sampah: 1. Sampah organik mudah busuk garbage: limbah semi padat, berupa bahan-
bahan organik yang mudah busuk 2. Sampah organik dan anorganik tak membusuk rubbish: sulit terurai
organisme, sehingga sulit membusuk. Contoh: kaca, plastik, kertas, dan logam.
3. Sampah abu ashes: hasil pembakaran 4. Sampah bangkai binatang dead animal
5. Sampah sapuan street sweeping: hasil sapuan jalanan yang berisi berbagai sampah yang tersebar di jalanan
6. Sampah industri industrial waste: semua limbah padat buangan industry c. Limbah Gas
Terdiri dari berbagai macam senyawa kimia, misalnya karbon monoksida CO, karbon dioksida CO
2
, Nitrogen oksida NO
x
, Sulfur dioksida SO
2
, asam klorida HCl, Amonia NH
3
, Metan CH
4
, Klorin Cl
2
. Limbah gas yang dibuang ke udara biasanya mengandung partikel-partikel
bahan padatan yang disebut materi Partikulat. 3
Berdasarkan Sumber
a. Limbah Alam: Limbah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami.
b. Limbah Manusia: Hasil-hasil pencernaan manusia c. Limbah Konsumsi: Limbah yang dihasilkan akibat penggunaan barang
d. Limbah Nuklir : hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium
e. Limbah Industri : buangan hasil proses industri f. Limbah Pertambangan : berasal dari kegiatan pertambangan
Limbah B3 Bahan Berbahaya dan Beracun
Limbah B3 Bahan Berbahaya dan Beracun merupakan limbah yang mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik
langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.
Karakteristik limbah B3 diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Mudah meledak
2. Mudah terbakar 3. Bersifat reaktif
4. Beracun 5. Menyebabkan infeksi
6. Bersifat korosif
Contoh: tumpahan minyak di laut, limbah laboratorium, oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus.
Pengurangan Limbah
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani limbah yang jumlahnya semakin hari semakin banyak seiring dengan semakin banyaknya
kebutuhan manusia. Berdasarkan prinsip ekologi, ada beberapa cara menangani limbah yang dikenal dengan istilah 4R.
1. Recycle Pendaurulangan