Keterangan: S
post
= skor rata-rata post-test S
pre
= skor rata-rata pretest S
maks
= skor maksimum ideal Hasil penghitungan skor gain selanjutnya dibandingkan dengan kriteria skor
gain pada Tabel 3.9 Tabel 3.9 Kriteria Skor Gain
Rentang skor Kriteria
g 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g 0,3 Rendah
3.7.3.1.4 Ketuntasan Belajar Ketuntasan belajar terdiri atas ketuntasan secara individu dan klasikal.
Kriteria ketuntasan individu adalah nilai kognitif ≥ 70 KKM. Nilai kognitif pada model PBL diperoleh dari nilai post-test, nilai jawaban LDS dan nilai
tugas proyek daur ulang limbah. Ketuntasan belajar siswa dalam satu kelas diperoleh dengan rumus yang diadopsi dari Sudijono 2009 sebagai berikut.
P =
∑ ∑
x 100 Keterangan :
P = ketuntasan belajar siswa secara klasikal n
i
= jumlah siswa tuntas belajar individual n = jumlah total siswa
Pembelajaran dengan model PBL efektif jika ketuntasan klasikal mencapai sekurang-kurangnya 75.
3.7.3.2 Hasil Belajar Afektif
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui persentase jawaban mengenai ranah afektif siswa melalui lembar angket penilaian afektif. Lembar angket
penilaian afektif terdiri atas pernyataan-pernyataan yang mengandung lima aspek ranah afektif yaitu aspek sikap, minat, konsep diri, nilai diri dan moral.
Rumus yang digunakan sebagai berikut Sugiyono 2009. Nilai aspek afektif =
umlah skor yang diperoleh umlah skor maksimal
x 100
Kriteria penilaian ranah afektif disajikan pada Tabel 3.10 Tabel 3.10 Kriteria Ranah Afektif Siswa
Persentase Kriteria
81,26 ≤ P ≤ 100 Sangat bagus
62,51 ≤ P ≤ 81,25 Bagus
43,76 ≤ P ≤ 62,50 Cukup
25 ≤ P ≤ 43,75 Tidak bagus
3.7.3.3 Hasil Belajar Psikomotor
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui persentase tingkat keterampilan yang dicapai siswa dalam pembelajaran dengan model PBL.
Penilaian terhadap psikomotor siswa dilaksanakan melalui observasi oleh observer. Lembar penilaian psikomotor terdiri atas lima aspek kriteria yang
berhubungan dengan keterampilan dalam PBL, yaitu 1 kemampuan melakukan penyelidikan; 2 membuat laporan poster; 3 teknik presentasi;
4 keterampilan berbicara; dan 5 hasil produk daur ulang limbah. Rumus yang digunakan sebagai berikut Sugiyono 2009.
Nilai aspek psikomotor =
umlah skor yang diperoleh umlah skor maksimal
x 100 Kriteria penilaian ranah psikomotor disajikan pada Tabel 3.11
Tabel 3.11 Kriteria Ranah Psikomotor Siswa
Persentase Kriteria
83,37 ≤ P ≤ 100
Sangat bagus 66,69
≤ P ≤ 83,36 Bagus
50,01 ≤ P ≤ 66,68
Cukup 33,33
≤ P ≤ 50,00 Tidak bagus
3.7.3.4 Analisis Tanggapan terhadap PBL
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penerapan model PBL.Tanggapan siswa ditunjukkan dalam bentuk persentase.
Rumus yang digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa sebagai berikut. Nilai tanggapan =
umlah skor yang diperoleh umlah skor maksimal
x 100 Kriteria tanggapan disajikan pada Tabel 3.12
Tabel 3.12 Kriteria Tanggapan Siswa
Persentase Kriteria
81,26 ≤ P ≤ 100 Sangat bagus
62,51 ≤ P ≤ 81,25 Bagus
43,76 ≤ P ≤ 62,50 Cukup
25 ≤ P ≤ 43,75 Tidak bagus
26
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini mengidentifikasi efektivitas penerapan model PBL terhadap peningkatan hasil belajar pada materi pencemaran lingkungan. Data
penelitian yang diambil terdiri atas hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor serta tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran model
PBL pada materi pencemaran lingkungan di SMP N 2 Welahan.
4.1.1 Hasil Penilaian Ranah Kognitif Siswa
4.1.1.1 Ketuntasan Belajar
Penilaian terhadap hasil belajar ranah kognitif pada pembelajaran model PBL dilaksanakan ketika proses pembelajaran maupun setelah
pembelajaran. Hasil belajar ranah kognitif terdiri atas nilai post-test, jawaban LDS dan tugas proyek yang kemudian dihitung persentase ketuntasan belajar
secara klasikal. Ketuntasan belajar klasikal dicapai ketika persentase siswa tuntas mencapai paling sedikit 75 dengan syarat lulus batas KKM yaitu 70.
Hasil rekapitulasi hasil belajar ranah kognitif dan ketuntasan belajar klasikal pada kelas VII E dan VII F disajikan pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Belajar Ranah Kognitif dan Ketuntasan Klasikal Kelas VII E dan VII F
Kelas Nilai
∑ siswa
∑ siswa
tuntas Ketuntasan
belajar Post-
test LDS Proyek
Rata- rata
Tertinggi Terendah
VII E 75,38 89,23 79,85 79,94
90,7 68,4
39 38
97,44 VII F 75,59 85,38 80,41
79,48 89,8
68,5 39
37 94,87
Hasil penghitungan menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal kedua kelas sampel telah
mencapai ≥75 Lampiran 25.
4.1.1.2 Hasil Uji Gain
Peningkatan hasil belajar ditentukan berdasarkan selisih nilai post-test dan pretest yang disebut skor gain. Data nilai post-test dilakukan uji normalitas