Pendidikan Agama Islam
SD Kelas V
118 “Anda lebih berhak untuk menjadi imam.” Maka hari itu pun Abu
Bakar menjadi Imam salat. Suatu hari Rasulullah saw lebih sehat dari biasanya. Maka beliau
keluar dipapah dua orang lelaki, untuk melaksanakan salat zuhur. Saat itu salat hendak dimulai diimami oleh Abu Bakar. Melihat ke-
datangan Rasulullah saw, Abu Bakar bersiap-siap untuk mundur. Namun Rasulullah saw memerintahkan agar ia tetap di tempatnya.
Rasulullah lalu duduk di samping Abu Bakar. Maka salat berjamaah pun dimulai. Abu Bakar salat sambil berdiri, sementara Rasulullah
saw salat dalam keadaan duduk. Sejak saat itu, Abu Bakar selalu menjadi imam salat bagi kaum muslimin.
4. Sikap Abu Bakar Saat Rasulullah saw W afat
Ketika Rasulullah wafat, kaum Muslimin terpecah. Di antara mereka ada yang murtad. Mereka tidak percaya dengan berita
me ninggalnya Rasulullah saw. Pada saat inilah Abu Bakar tampil untuk menasihati kaum Muslimin. Dia berkata, “
DUDQJVLDSD\DQJ PHQ\HPEDK0XKDPPDGPDNDVHVXQJJXKQ\D0XKDPPDGWHODKZDIDW
DUDQJVLDSDPHQ\HPEDKOODKPDNDVHVXQJJXKQ\DOODKLWXKLGXSWLGDN
akan mati
.” HR. Bukhari.
Gambar 8. 3
Makam Rasulullah saw di Madinah. Lokasi pemakaman ini ditetapkan atas usulan Abu Bakar ¢iddiq r.a Sumber: Galeri Islam, 2010
Pertentangan pun timbul tentang lokasi pemakaman. Ada yang berpendapat Rasulullah harus dikebumikan di tempat salat. Abu
119
Kisah Abu Bakar ¢iddiq dan Umar bin KhatТtТab
Bakar berkeberatan dengan usulan ini. “Kita berlindung kepada Allah dari tindakan semacam itu. Tindakan seperti itu sama dengan
menjadikan Rasulullah sebagai berhala yang kita sembah,” kata Abu Bakar.
Ada lagi yang berpendapat agar Rasullah dikebumikan di kom- plek pemakaman Baqi’. Tempat ini merupakan makamnya sahabat
An¡ar dan Muhajirin. Menurut Abu Bakar, “Rasanya kita berat hati membawa jasad Rasulullah jauh-jauh ke Baqi’.”
Para sahabat berembuk cukup lama. Mereka lalu bertanya me- ngenai pendapat Abu Bakar. Abu Bakar menjawab, “Aku mendengar
Rasulullah saw pernah bersabda, setiap jasad para nabi dikebumi- kan di tempatnya wafat. Maka menurutku Rasulullah sebaiknya di
makamkan di tempat wafatnya pula”. Para sahabat pun akhirnya menyetutui pendapat Abu Bakar ¢iddiq.
5. Abu Bakar M emerangi Nabi Palsu
Abu Bakar ¢idd ūq terpilih menjadi khalifah pada tahun 11 Hijriah
atau 632 Masehi. Beliau menjadi khalifah selama dua tahun 632-634 M. Pada awal kekhalifahannya, Abu Bakar banyak menghadapi
rintangan. Banyak orang tidak lagi patuh pada pemerintahan di Madinah. Beberapa orang malah menyatakan diri sebagai Nabi.
Contohnya, Aswad Al-Insa di Yaman yang menyatakan diri sebagai Nabi. Ia membolehkan orang tidak salat dan berbuat maksiat. Namun,
ia dibunuh oleh orang dekatnya.
Setelah itu, muncul ° ulaihah yang berbuat serupa. Mereka me- ngaku sebagai nabi. Padahal nabi Muhammad saw adalah nabi yang
terakhir. ° ulaihah adalah seorang tukang sihir. Ia mengaku nabi pada saat Nabi Muhammad sedang sakit. ° ulaihah dibantu oleh Uyainah
bin Hisn menyebar ajaran kepada Bani As‘ad, Gatafan, dan ° ayyi. Ajaran ° ulaihah menolak membayar zakat. Tujuan mereka sesung-
guhnya adalah ingin menguasai kota Madinah yang kosong. Karena ditinggal oleh kaum muslimin untuk berperang melawan Romawi.
Namun,
Abu Bakar
¢ idd
ūq lebih sigap. Beliau menyuruh Khalid bin Walid untuk menghancurkan nabi palsu ° ulaihah dan pengikut-
nya. Terjadilah perang di suatu tempat yang bernama Buzakhah.